Cara Penggunaan Masker yang Benar Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memberikan tips cara penggunaan masker yang benar.

Editor: Sumarsono
freepik.com
ILUSTRASI - Masker dan Covid-19 (freepik.com) 

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA  - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memberikan tips cara penggunaan masker yang benar.

Dia menyebutkan, ada sejumlah hal yang tak disarankan dalam penggunaan masker.

Ia meminta masyarakat memahami hal tersebut agar penggunaan masker efektif mencegah penularan virus corona.

Baca juga: Rayakan HUT Perdana, Pelaku UMKM Malinau Bagi Ratusan Masker di Perempatan Jalan

Baca juga: Tak Pakai Masker, 17 Warga Diminta Punguti Sampah di Jalan

Baca juga: Hati-hati Ketahuan Tidak Pakai Masker di Malinau, Disuruh Menghafal Pancasila dan Push up

" Penggunaan masker yang benar sangat penting untuk meningkatkan efektivitas masker dalam mencegah penularan Covid-19," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (18/2/2021) kemarin.

Wiku menyebutkan, setidaknya ada tiga jenis masker yang bisa digunakan, yakni masker medis, masker kain, dan masker KN95.

Ia menyarankan supaya masyarakat tak menggunakan masker yang memiliki katup udara. Sebab, keberadaan katup pada masker bisa menjadi celah masuknya virus.

Baca juga: Jenguk Jennifer Jill Terjerat Narkoba di Penjara, Nikita Mirzani Bongkar Tabiat Istri Ajun Perwira

Selain itu, masyarakat diingatkan untuk tidak menggunakan dua masker medis secara bersamaan. Menggabungkan dua masker medis, kata Wiku, tak dapat meningkatkan filtrasi virus.

Wiku pun mengingatkan masyarakat agar tak melapisi masker KN95 dengan masker lainnya. Masker jenis ini cukup digunakan secara tunggal.

Edukasi protokol kesehatan dan pembagian masker kepada para pengguna jalan di Kota Tarakan. (HO/Pendim 0907 Tarakan)
Edukasi protokol kesehatan dan pembagian masker kepada para pengguna jalan di Kota Tarakan. (HO/Pendim 0907 Tarakan) (HO/Pendim 0907 Tarakan)

Untuk meningkatkan filtrasi virus, ia menyarankan penggunaan masker medis berlapis masker kain.

"Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di laboratorium menemukan bahwa kombinasi masker ganda ini memberikan perlindungan yang jauh lebih baik bagi pemakaiannya dan orang lain dibandingkan dengan hanya memakai masker kain saja atau masker medis saja," ujar Wiku.

Untuk meningkatkan kenyamanan penggunaan, disarankan memilih masker yang memiliki kawat pada bagian hidung.

Baca juga: Jadwal Liga Italia AC Milan vs Inter Milan, Derby della Madonnina Panas Gegara Lukaku & Ibrahimovic

Dengan demikian, masker dapat menyesuaikan bentuk hidung dan mencegah celah masuknya virus.

Selain itu, masyarakat dapat menggunakan penyangga agar masker bisa dipakai sempurna dan sesuai dengan bentuk wajah.

Disarankan untuk memilih penyangga masker yang elastis supaya nyaman digunakan, tetapi tetap tertutup.

Menurut Wiku, mengikat karet telinga dan melipat sisa masker dapat dilakukan jika ukuran masker lebih besar dari wajah.

Selain dengan cara yang benar, Wiku menyebut bahwa masker harus digunakan secara konsisten.

Penggunaan masker hendaknya dilakukan di tempat umum ketika bertemu dengan orang yang tidak tinggal serumah, di dalam rumah, ataupun saat merawat pasien Covid-19.

"Dengan kepatuhan memakai masker yang semakin meningkat harapannya dapat menurunkan angka penularan di masyarakat sehingga kasus positif Covid-19 dapat segera turun hingga tidak ada sama sekali," kata dia.

Menyimpan Masker N95

Masker yang tidak disimpan dengan baik, justru dapat menjadi sarang virus dan media penularan Covid-19.

Ini termasuk penyimpanan masker N95. Hal ini disampaikan oleh Dr. Ratih Asmananingrum, Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

"Ketahanan virus dimasing-masing permukaan benda berbeda beda. Untuk masker bedah bagian dalam, virus bisa bertahan sampai 7 hari dan dibagian luar masker, virus bisa bertahan lebih dari 7 hari," ungkap dr. Ratih.

Dalam webinar bertajuk 'Pengelolaan limbah masker di masa pandemi Covid-19 jangan buang maskermu', Selasa (16/2/2021), Ratih menjelaskan bahwa pada orang tanpa gejala (OTG) yang menggunakan masker bedah, bagian dalam masker pasti mengandung virus karena berkontak langsung dengan mulut dan hidung.

Baca juga: RESMI, Polwan Berjilbab yang Ikut Dampingi Jenderal Listyo Sigit, Dapat Jabatan Baru dari Kapolri

Sementara masyarakat yang belum terinfeksi, bagian luar maskernya mengandung virus akibat paparan dari luar.

"Kemudian ketahanan alat pelindung diri seperti masker N95 bisa bertahan sampai 21 hari, sarung tangan karet 4 hari, plastik 12 hari, dan stainles 14 hari" lanjutnya.

Masker N95 merupakan salah satu masker yang memiliki ketahanan sangat tinggi dalam mencegah paparan partikel mikro, baik debu, bakteri maupun virus.

Biasanya masker N95 diperuntukkan bagi tenaga kesehatan karena dapat menyaring partikel virus selama menangani pasien.

Seperti masker bedah, masker N95 sebetulnya dianjurkan hanya untuk pemakaian sekali pakai saja. Namun, apabila ada kelangkaan, masker ini bisa dipakai berulang dengan cara sterilisasi virus pada masker (*)

Penulis : Fitria Chusna Farisa

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ternyata, Penggunaan Masker seperti Ini Keliru Menurut Satgas Covid-19", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/02/19/06580891/ternyata-penggunaan-masker-seperti-ini-keliru-menurut-satgas-covid-19?page=all#page3

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved