Berita Tarakan Terkini

Soal Resume Medis Ibunya yang Positif Covid-19 di RSUD Tarakan, Pelapor Yakin Kejahatan Terstruktur

Soal resume medis ibunya yang positif Covid-19 di RSUD Tarakan, pelapor yakin merupakan kejahatan terstruktur.

Penulis: Rismayanti | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI
Mukhlis saat ditemui di Polres Tarakan seusai pertemuan dengan pihak RSUD Tarakan mengenai penjelasan resume medis milik pasien Almarhuma Megawati. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Soal resume medis ibunya yang positif Covid-19 di RSUD Tarakan, pelapor yakin merupakan kejahatan terstruktur.

Pelapor yakni Mukhkis yang merupakan anak kandung dari pasien almarhumah Megawati telah mendengarkan penjelasan resume medis dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Tarakan.

Menurutnya, resume medis yang disampaikan adalah sebuah kepalsuan.

Mukhlis meyakini ada hal yang membuatnya sangat yakin bahwa ini adalah kejahatan yang terstruktur.

"Nanti dibuktikan penyidik bahwa hasil resume medis ibu saya itu, ada hasilnya yang mendahului pemeriksaan," ujarnya, Sabtu (20/2/2021)

Dia menjelaskan, di dalam resume tersebut, hasil positif Covid-19 sang Ibu tertanggal 22 Desember 2020. Sedangkan masuk sebagai suspek Covid-19 tertanggal 8 Januari 2021.

Baca juga: Pasien Covid-19 Meninggal, Kabid Pelayanan Medis RSUD Tarakan Jelaskan Resume Medis Kepada Keluarga

Baca juga: Kondisi Terbaru Ashanty Positif Covid-19, Sempat Diawanti-wanti dr Tirta, Kini Istri Anang Minta Doa

Baca juga: UPDATE Tambah 6, Positif Covid-19 Malinau Genap 700, Klaster Perusahaan Tambang Berkurang 31 Kasus

"Kenapa bisa positifnya tanggal 22 Desember tahun 2020. Ini yang dia bantah sendiri hasilnya," kata Mukhlis.

Dia katakan, bagaimana mungkin nyawa orang di copy paste. Maka ini sudah satu rangkaian kejahatan yang betul-betul meyakinkan pihak keluarga pasien bahwa ada hal yang ditutupi oleh RSUD Tarakan.

"Akan kami kejar terus. Kita akan buktikan di tingkatan penyidik, kejaksaan, sampai pengadilan bahwa memang ada hal yang sangat tidak benar dalam pelayanan rumah sakit. Bayangkan kalau kemudian banyak orang diperlakukan seperti itu," jelasnya

Menurutnya, hal itu sangat fatal dan miris, yang mana Ibunya menjadi korban dan diduga direkayasa oleh pihak RSUD Tarakan dengan melakukan hasil pemeriksaan Covid-19 mendahului pemeriksaannya.

"Saya percaya penyidik akan totalitas bekerja. Muda-mudahan ini segera terungkap," yakinnya.

Dia mengatakan sangat kecewa dan akan tempuh jalur apapun untuk membongkar kejahatan itu.

"Baik Ombudsmen, Komnas HAM, kepolisian dan segalanya akan kami tempuh, didampingi teman teman pengacara, kesaksian-kesaksian dari semua yang kami punya akan kita berikan lagi," sebutnya.

Resume medis itu menjadi satu kesimpulan pembuka, kata dia, bahwa barangkali memang ada kejahatan yang diperbuat pihak RSUD Tarakan.

Dia pun meminta, pihak RSUD Tarakan harus mempertanggung jawabkan hal tersebut kepada publik dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved