Ramadan

Lupa Jumlah Utang Puasa Ramadan, Begini Penjelasan Ustaz dan Cara Membayarnya

Bulan Ramadhan 2021 akan segera tiba, sudahkah kamu bayar uatng puasa atau justru lupa jumlah utang puasa? simak penjelasan ustaz dan cara membayarnya

Penulis: Titik Wahyuningsih | Editor: Amiruddin
TribunStyle.com
Lupa Jumlah utang puasa? begini penjelasan dan cara membayarnya 

TRIBUNKALTARA.COM – Bulan Ramadan tahun 2021 akan segera tiba, seluruh umat Islam diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh.

Lalu sudahkah kita membayar utang puasa Ramadan di tahun lalu dan bagaimana jika kita lupa jumlah utang puasa?

Menurut Wakil Dekan IAIN Surakarta, Dr Aris Widodo dalam tayangan Tanya Ustaz Tribunnews.com menyampaikan dua jawaban  yang bersifat antisipatif dan implementatif.

“Bersifat antisipatif adalah kita merujuk kedalam Surat Al-Baqarah: 282, ketika kita melakukan transaksi utang piutang maka disarankan untuk memberikan catatan,” kata Aris.

Baca juga: Keutamaan Puasa Senin Kamis, Disertai Niat dan Tata Cara, Lengkap dengan Manfaatnya bagi Tubuh

Langkah antisipatif dapat diterapkan dalam urusan utang-piutang.

Dalam hal ini seseorang yang berhalangan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan disarankan untuk membuat catatan terkait jumlah utangnya.

Hal itu dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah ayat 282.

Hendaklah bagi setiap umat islam yang terlibat dengan urusan utang-piutang untuk menuliskan utang tersebut.

Hal itu bertujuan sebagai pengingat ketika seseorang lupa dengan jumlah utangnya.

Misalnya dalam urusan utang puasa Ramadan.

“Wahai orang-orang yang beriman apabila diantara kalian melakukan transaksi utang piutang sampai masa tertentu maka tuliskanlah,” tutur Aris.

“Mengapa dituliskan, disebutkan di dalam pertengahan ayat itu apabila kita merasa terlupa maka kita kemudian teringat dengan catatan itu, ini langkah yang pertama antisipatif,” paparnya.

Lalu bagaimana apabila kita terlanjur lupa untuk menuliskan jumlah utang puasa Ramadan tahun lalu?

Aris Widodo menyampaikan kita bisa mengambil langkah berikutnya yakni implementatif.

“Di sini kita merujuk pada hadis Rasulullah SAW, apabila diantara kalian lupa atau ragu tentang salatnya maka hendaklah dia membuang keraguan itu dan mengambil yang yakin,” tuturnya.

Baca juga: 1 Rajab 1442 H atau 13 Februari, Disunahkan Berpuasa, Simak Manfaat Puasa Rajab dan Keistimewaannya

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved