Polisi Tembak Tentara

Siapa TNI yang Tewas Ditembak Polisi di Cafe Cengkareng? hingga Pangdam Jaya Beri Perintah Khusus

Siapa TNI yang tewas ditembak polisi di cafe Cengkareng hingga Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman beri perintah khusus

TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Kapola Metro Jaya, Fadil Imran. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma) 

Setelah proses autopsi rampung jenazah Doran rencananya dimakamkan di Lampung.

Di RS Polri Kramat Jati, istri Doran, Ratna Berlian Rumahorbo (40) datang langsung mengurus jenazah suaminya.

"Sekarang kita masih menunggu proses autopsi selesai. Mudah-mudahan cepat selesai jadian bisa segera dibawa ke Lampung untuk dimakamkan," tuturnya.

Pangdam Jaya Beri Perintah Khusus

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memberikan perintah khusus setelah insiden penembakan prajurit TNI AD di Cafe RM Cengkareng Timur , Kamis (25/2/2021).

"Ada beberapa pesan yang disampaikan oleh Pangdam Jaya selaku Dangartap-1/Ibukota bahwa Pangdam Jaya sudah memerintahkan Pomdam Jaya untuk tetap mengawal pemeriksaan maupun penyidikan yang dilakukan oleh pihak Polda Metro Jaya agar permasalahan ini diselesaikan secara hukum yang berkeadilan,"kata Kapendam Jaya Letnan Kolonel Arh Herwin BS

Menurut Herwin, pesan ini disampaikan agar satuan jajaran dibawah Kodam Jaya maupun yang ada di Jakarta tidak membuat isu-isu yang dapat merusak stabilitas keamanan di Ibukota.

Baca juga: Soal Penembakan di Cengkareng, Kompolnas Minta Polri Periksa Jasmani dan Rohani Anggotanya

Baca juga: FAKTA Penembakan di Cengkareng oleh Oknum Polisi, Kapolda Minta Maaf hingga Kondisi Korban

"Kemudian yang kedua juga pesan  Pangdam Jaya menyampaikan bahwa kedepan akan lebih diperketat untuk pelaksanaan Patroli Bersama antara Garnisun dan Polda Metro Jaya untuk mengurangi tindakan-tindakan yang merugikan nama Institusi Angkatan Darat pada khususnya," ujarnya.

Diakhir pernyataan Kapendam Jaya mengatakan mungkin ini yang kami sampaikan kepada rekan-rekan baik prajurit dilapangan agar tidak terjadi sesuatu dinamika terprovokasi, kita tetap mengharapkan sinergitas TNI-Polri.

Pelaku Ogah Ditagih Rp 3.3 Juta

Kasus polisi tembak TNI diduga dipicu karena Bripka CS ogah membayar minuman yang di pesannya di cafe tersebut.

Awalnya, pelaku datang ke cafe tersebut bersama rekannya Kamis pukul 02.00 WIB.

Di sana pelaku memesan sejumlah minuman.

Hingga cafe mau tutup, pelaku masih berada di sana dan disodori bill sebesar Rp 3,3 juta oleh karyawan cafe.

Baca juga: Kronologi Polisi Tembak Prajurit Kostrad, Diduga Gegara Tagihan Miras, Irjen Fadil Minta Maaf ke TNI

Bripka CS ogah membayar hingga didatangi Praka Martinus hingga cekcok.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved