Polemik Partai Demokrat
Blak-blakan Jhoni Allen Ajak Demokrat Gelar KLB. Sebut AHY Sampai Harus Digandeng SBY Turun Gunung
Blak-blakan Jhoni Allen ajak Partai Demokrat gelar KLB. sebut AHY sampai harus digandeng SBY turun gunung.
Selain itu, ia juga menanggapi adanya tudingan Jhoni Allen menyebut bahwa SBY tidak berkeringat dalam Pemilu 2004.
Menurutnya, tudingan tersebut merupakan cara dari Jhoni Allen Marbun untuk memanipulasi sejarah yang ada.
"Ini namanya manipulasi sejarah kalau bilang enggak ada keringat Pak SBY mendirikan partai.
Gagasan membentuk partai ini dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2001," jelasnya.
Ia juga menyoroti tudingan Jhoni yang menyebut SBY tidak berdarah-darah membangun Partai Demokrat.
Menanggapi tudingan itu, Herzaky menduga Jhoni tidak tinggal di planet Bumi, melainkan di planet Mars.
"Mungkin yang bilang begitu tidak tinggal di planet Bumi.
Tinggal di planet Mars kali," ucapnya.
Baca juga: Tulislah Daftar Makanan Hasil Teknologi Pangan, Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 3, Perkembangan Teknologi
7 Kader Dipecat
Sebelumnya, DPP Partai Demokrat memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat, kepada 7 kader yang terlibat dalam gerakan kudeta Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal itu berdasarkan desakan para Ketua DPD dan Ketua DPC untuk memecat para pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).
"DPP Partai Demokrat memutuskan untuk memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat terhadap nama-nama berikut."
Baca juga: Kabar Gembira, BLT UMKM 2021 Cair Lagi Maret Ini, Cek Syarat dan Penerima Login eform.bri.co.id/bpum
"Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Demokrat Herzaky Mahendra Putra, Jumat (26/2/2021).
"Keputusan pemberhentian tetap dengan tidak hormat kepada enam orang anggota Partai Demokrat ini."