Polemik Partai Demokrat

Blak-blakan Jhoni Allen Ajak Demokrat Gelar KLB. Sebut AHY Sampai Harus Digandeng SBY Turun Gunung

Blak-blakan Jhoni Allen ajak Partai Demokrat gelar KLB. sebut AHY sampai harus digandeng SBY turun gunung.

KOLASE TRIBUNKALTARA.COM
ISU KUDETA DEMOKRAT - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono buka suara terkait upaya kudeta di Demokrat. (KOLASE TRIBUNKALTARA.COM) 

TRIBUNKALTARA.COM - Blak-blakan Jhoni Allen ajak Partai Demokrat gelar KLB. sebut AHY sampai harus digandeng SBY turun gunung.

Terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, pada Kongres V Partai Demokrat membuat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) harus menghadapi polemik Partai Demokrat saat ini. 

Agus Harimurti Yudhoyono menghadapi upaya kudeta dirinya sebagai Ketum Partai Demokrat, yang diduga berasal dari kader Partai Demokrat dan KSP Moeldoko.

Jhoni Allen Marbun, kader pecatan Partai Demokrat yang juga sebagai senior Partai Demokrat angkat bicara saol kepemimpinan AHY, yang harus dibantu ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).

Baca juga: Jhoni Allen Marbun Vs Herzaky Mahendra Putra, Soal SBY tak Berkeringat & Berdarah Dirikan Demokrat

Baca juga: Statment Jhoni Allen Marbun untuk SBY Keras! Tuding Ayah AHY Pelaku Kudeta: Demokrat Partai Dinasti

Kader Partai Demokrat yang sudah dipecat, Jhoni Allen Marbun buka suara mengenai Kongres V PD, beberapa waktu lalu.

Diketahui, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) terpilih aklamasi sebagai ketua umum dalam Kongres V Partai Demokrat.

Jhoni Allen Marbun pun lantas membeberkan modus Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) untuk membawa putranya menjadi Ketum partai berlambang mercy tersebut.

Hal ini, kata Jhoni Allen, berdampak pada kemampuan AHY memadamkan upaya kudeta yang berlangsung saat ini.

Mantan politisi Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun menuding, hasil Kongres V Partai Demokrat yang mengukuhkan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) sebagai Ketua Umum merupakan hasil rekayasan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).

Jhoni mengungkapkan hal itu melalui video dan beredar di kalangan awak media serta media sosial, Senin (1/3/2021).

"SBY mendesain seluruh ketua-ketua DPD seluruh Indonesia untuk mendeklarasikan AHY sebagai ketua umum.

Itulah yang mereka sebut aklamasi.

Makanya, AHY berada di puncak gunung, tapi tidak pernah mendaki," kata Jhoni Allen Marbun dalam pernyataan video yang diterima Kompas.com, Senin.

Baca juga: Anak Buah AHY Pasang Badan, Tak Terima Jhoni Allen Tuding SBY Tak Berdarah di Demokrat, Mega Disebut

Baca juga: Kisah Pilu Gede Pasek Soal KLB Demokrat Angkat SBY jadi Ketum Lagi, Anas Urbaningrung Disebut-sebut

Tak hanya menuding, Jhoni membeberkan sejumlah fakta terkait Kongres V Partai Demokrat.

Menurut dia, Kongres V Partai Demokrat sama sekali tidak ada bahasan mulai dari tata tertib acara hingga syarat pemilihan ketua umum.

"Selain itu, tidak ada laporan pertanggungjawaban dari Ketua Umum, SBY.

Setelah pidato ketua umum SBY, peserta kongres yang tidak punya hak suara, diusir keluar arena kongres," ujarnya.

Padahal, menurut Jhoni, semua peserta kongres seharusnya memiliki hak untuk berbicara.

Sementara itu, hak suara hanya digunakan pada saat pemilihan ketua umum atau jika ada perbedaan pendapat.

Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa bahwa AHY tidak pernah berupaya mendaki ke puncak gunung, tetapi tiba-tiba berada di puncak.

Sehingga, AHY tidak mengetahui bagaimana cara turun gunung dalam menghadapi konflik internal partai.

Sehingga, isu-isu mengenai kudeta Partai Demokrat harus dihadapi langsung oleh SBY.

"AHY selaku ketua umum tidak tahu cara turun gunung.

Sehingga bapaknya, SBY yang saya hormati menjadi turun gunung.

Inilah yang disebut krisis kepemimpinan," terang dia.

Baca juga: Kabar Gembira Bobotoh, Pengganti Omid Nazari & Kim di Persib Berlabel Timnas, Ada Pilar Naturalisasi

Respon Partai Demokrat

Beberapa jam setelah video Jhoni Allen Marbun beredar, Partai Demokrat pun angkat bicara melalui Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra.

Menurutnya, pernyataan Jhoni Allen Marbun hanya merupakan ekspresi kekecewaan dari seseorang yang baru dipecat.
Padahal, kata dia, pemecatan yang dilakukan Demokrat justru karena kesalahan dari Jhoni Allen Marbun sendiri.

"Anda-anda dipecat karena tindakan Anda sendiri, terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat dan bekerja sama dengan oknum kekuasaan melakukan abuse of power serta mencederai demokrasi Indonesia," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Senin.

Selain itu, ia juga menanggapi adanya tudingan Jhoni Allen menyebut bahwa SBY tidak berkeringat dalam Pemilu 2004.
Menurutnya, tudingan tersebut merupakan cara dari Jhoni Allen Marbun untuk memanipulasi sejarah yang ada.

"Ini namanya manipulasi sejarah kalau bilang enggak ada keringat Pak SBY mendirikan partai.

Gagasan membentuk partai ini dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2001," jelasnya.

Ia juga menyoroti tudingan Jhoni yang menyebut SBY tidak berdarah-darah membangun Partai Demokrat.

Menanggapi tudingan itu, Herzaky menduga Jhoni tidak tinggal di planet Bumi, melainkan di planet Mars.

"Mungkin yang bilang begitu tidak tinggal di planet Bumi.

Tinggal di planet Mars kali," ucapnya.

Baca juga: Tulislah Daftar Makanan Hasil Teknologi Pangan, Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 3, Perkembangan Teknologi

7 Kader Dipecat

Sebelumnya, DPP Partai Demokrat memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat, kepada 7 kader yang terlibat dalam gerakan kudeta Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal itu berdasarkan desakan para Ketua DPD dan Ketua DPC untuk memecat para pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).

"DPP Partai Demokrat memutuskan untuk memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat terhadap nama-nama berikut."

Baca juga: Kabar Gembira, BLT UMKM 2021 Cair Lagi Maret Ini, Cek Syarat dan Penerima Login eform.bri.co.id/bpum

"Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Demokrat Herzaky Mahendra Putra, Jumat (26/2/2021).

"Keputusan pemberhentian tetap dengan tidak hormat kepada enam orang anggota Partai Demokrat ini."

"Juga sesuai dengan keputusan dan rekomendasi Dewan Kehormatan Partai Demokrat, yang telah melakukan rapat dan sidangnya selama beberapa kali dalam sebulan terakhir ini," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang dengan judul "Jhoni Allen: AHY Berada di Puncak Gunung, tapi Tidak Pernah Mendaki", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/03/01/15360731/jhoni-allen-ahy-berada-di-puncak-gunung-tapi-tidak-pernah-mendaki?page=all#page3.

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved