Polemik Partai Demokrat

Sepak Terjang Moeldoko, Dulu Jadi Panglima TNI Era SBY, Kini Lengserkan AHY Versi KLB Demokrat

Sepak terjang Moeldoko, dulu jadi Panglima TNI era SBY, kini lengserkan AHY versi KLB Partai Demokrat di Deli Serdang.

Editor: Amiruddin
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Jenderal (Purn) Moeldoko jadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang, Sumut. (TRIBUNNEWS/HERUDIN) 

Penghargaan :

- Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI, XXIV

- Satya Lencana Santi Dharma

- Satya Lencana Seroja

- Tanda Jasa dari PBB

- Bintang Kartika Eka Paksi Nararya

- Ops Timtim

- Konga Garuda XI-A

Karier Politik

Setelah pensiun dari militer, Moeldoko menjajaki ranah politik praktis.

Moeldoko tercatat masuk ke dalam jajaran pengurus Partai Hanura pimpinan Oesman Sapta Odang pada 2016.

Moeldoko tercatat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Hanura.

Dia mendampingi Jenderal TNI (Purn) Wiranto yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina.

Karier politiknya kini merambah kabinet dan masuk Istana Kepresidenan.

Pada 17 Januari 2018, Moeldoko ditunjuk sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki.

Terpilih Jadi Ketum Demokrat

Moeldoko terpilih jadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Sibolangit, Deli Serdang, Jumat (5/3/2021). (Kolase TribunKaltara.com / TRIBUNNEWS /HERUDIN DAN DANY PERMANA)
Moeldoko terpilih jadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Sibolangit, Deli Serdang, Jumat (5/3/2021). (Kolase TribunKaltara.com / TRIBUNNEWS /HERUDIN DAN DANY PERMANA) (Kolase TribunKaltara.com / TRIBUNNEWS /HERUDIN DAN DANY PERMANA)

Terbaru, Moeldoko terpilih jadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB), Jumat (5/3/2021).

Keputusan ini diketuk dalam sidang KLB, tapi masih menunggu persetujuan Moeldoko, yang langsung dihubungi melalui panggilan suara panitia kongres.

"Bapak Moeldoko yang terhormat, kami sepakat bapak sebagai Ketua Demokrat," ujarnya.

Mendengar hal tersebut, Moeldoko pun memberikan sejumlah pertanyaan sebelum menerima amanah tersebut, yaitu meminta kader untuk serius mendukungnya.

"Walaupun secara aklamasi memberikan kepracayaan kepada saya. Tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua," ujarnya dikutip dari Kompas TV.

Kemudian karena para peserta KLB serius untuk mendukung Moledoko pun menerima.

"Baik, saya terima menjadi Ketua Umum Demokrat," ujarnya.

Baca juga: Andi Arief Sebut Kudeta Demokrat Bakal Digelar di Sumut, Tuding Moeldoko Gunakan Cara Gila-gilaan

Baca juga: Skenario Moeldoko Kudeta Partai Demokrat Kian Mantap, Darmizal Beri Isyarat, hingga SBY Dijaga Ketat

Baca juga: KLB Partai Demokrat Memanas, Pendukung Moeldoko dan AHY Terlibat Bentrokan Berdarah di Sibolangit

Sempat Bantah Isu Kudeta

Sementara itu, pada Rabu (3/2/2021) lalu, Moeldoko menggelar konferensi pers untuk kembali membantah tudingan terlibat dalam isu mendongkel kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ia mengaku tak punya hak lantaran bukan bagian dari internal partai.

"Saya ini orang luar, enggak punya hak apa-apa gitu lho, yang punya hak kan mereka di dalam."

"Apa urusannya? Nggak ada urusannya," kata Moeldoko di kediamannya, Rabu (3/2/2021), dikutip dari Kompas.com.

Moeldoko pun berandai-andai, seandainya punya pasukan bersenjata, ia tetap tak bisa mengudeta kepemimpinan AHY.

Sebab, kata dia, pergantian kepemimpinan partai tak bisa dilakukan sembarangan dan harus mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah (AD/ART).

"Anggaplah (saya) Panglima TNI yang pengin bisa jadi Ketua Umum Demokrat, emangnya gue bisa gitu todong-todong senjata untuk para DPC, DPD, ayo datang ke sini, gue todongin senjata. Semua kan ada aturan AD/ART," ujar dia.

Moeldoko menegaskan, sama sekali ia tak punya kuasa untuk mengudeta kepemimpinan Partai Demokrat.

Ia bahkan mengultimatum pihak-pihak yang terlibat dalam tudingan ini untuk berhati-hati dan tidak melakukan fitnah.

"Jadi saya ingatkan, hati-hati, jangan memfitnah orang. Hati-hati saya ingatkan itu," kata Moeldoko.

"Di Demokrat ada Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), ada putranya, Mas AHY, apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut dia?" pungkasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Moeldoko, Dulu Dilantik SBY Jadi Panglima TNI, Kini Jadi Ketum Demokrat Kubu Kontra AHY, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/03/05/profil-moeldoko-dulu-dilantik-sby-jadi-panglima-tni-kini-jadi-ketum-demokrat-kubu-kontra-ahy?page=all
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved