Virus Corona
ASN di Pemkot Samarinda Alami Hal Tak Terduga, Lemas Tak Sadarkan Diri usai Suntik Vaksin Covid-19
Seorang ASN di Pemkot Samarinda mengalami hal tak terduga, langsung lemas hingga tak sadarkan diri setelah suntik vaksin Covid-19.
TRIBUNKALTARA.COM - Seorang ASN di Pemkot Samarinda mengalami hal tak terduga, langsung lemas tak sadarkan diri setelah suntik vaksin Covid-19.
Peristiwa tak terduga dialami seorang Aparatur Sipil Negara ( ASN) di Pemkot Samarinda saat suntik vaksin Covid-19.
Diketahui program vaksinasi Covid-19 untuk ASN di Pemkot Samarinda digelar Senin (8/3/2021), di Gor Segiri Kota Samarinda.
Salah satu pegawai ASN di lingkungan pemerintah Kota Samarinda mendadak lemas hingga tak sadarkan diri sesaat setelah disuntik vaksin Covid-19.
ASN yang bertugas di Dinas DPMPTSP Samarinda bernama itu seketika pingsan setelah suntik vaksin Covid-19.
Hal ini bermula ketika jarum suntik masuk ke dalam kulitnya.
Seketika itu, ASN bernama Rida itupun lemas hingga tak sadarkan diri alias pingsan.
Sontak para perawat yang bertugas di meja pemeriksaan hasil observasi akhir dibuat kaget saat Rida tiba-tiba ambruk.
Baca juga: Segera Disuntik Vaksin Corona Sinovac, Pekan Depan TNI-Polri & ASN Bulungan Akan Divaksinasi Massal
Para perawat langsung berkerumun penerima vaksin Covid-19 yang tumbang itu.
Tak sedikit yang menduga ASN tersebut merasakan efek samping vaksin Covid-19 hingga akhirnya tak sadarkan diri.
Namun setelah beberapa menit, Rida akhirnya sadar dan menceritakan penyebabnya.
Usut punya usut, penyebab ASN ini pingsan bukanlah karena efek dari vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke tubuhnya.
Rida justru mengaku fobia terhadap jarum suntik.
Saat akan divaksin ASN ini merasa gugup tidak terkendali.
"Fobia akhirnya lemas, habis suntik vaksin langsung lemas semua, mual juga," kata Rida, mengutip TribunKaltim.co.
Ia mengaku telah mempersiapkan diri mengikuti vaksinasi massal. Mulai sarapan hingga persiapan diri dilakukan.
"Sudah sarapan tadi, tapi setelah liat jarum langsung lemas," ungkapnya.
Baca juga: Bupati Bulungan Syarwani Sebut Guru yang Telah Divaksin Corona Bisa Lakukan Pembelajaran Tatap Muka
Terjadi juga di Polewali Mandar
Kejadian serupa terjadi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Seorang peserta vaksinasi Covid-19 tahap dua di Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar dilarikan ke rumah sakit usai menjalani vaksinasi Covid-19 di Gedung Gabungan Dinas Polewali Mandar, Senin (8/3/2021).
Ia langsung dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans yang telah disiapkan di gedung Gabungan Dinas.
Berdasarkan informasi diperoleh Tribun, perempuan ini sudah disuntik vaksin bersama dengan peserta lainnya.
Belum sampai satu jam usai vaksin, perempuan ini tiba-tiba lemas dan langsung diangkat oleh petugas kesehatan.
Baca juga: Lama Tak Terdengar setelah Dipecat Jokowi, Terawan Diam-diam Kembangkan Vaksin Corona
Pantauan Tribun, peserta yang pingsan adalah seorang perempuan. Belum diketahui dari instansi di mana.
Sekedar diketahui hari ini merupakan vaksinasi tahap kedua.
Adapun sasarannya Aparatur Sipil Negara ( ASN), TNI dan Polisi dan pelayanan publik.
Vaksinasi tahap dua dipusatkan di Gedung Gabungan Dinas (Gadis) Polewali Mandar.
Target Vaksinasi Covid-19
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya mempercepat vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Pemerintah menargetkan 40 juta orang telah disuntuk vaksin Covid-19 hingga Juni 2021.
"Target vaksinasi pada periode Januari sampai Juni adalah 40 juta orang," kata Presiden dalam konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis malam, (4/3/2021).
Presiden mengatakan bahwa pemerintah menargetkan dalam satu hari terdapat satu juta orang yang disuntuk vaksin Covid-19.
Dengan seperti itu, program vaksinasi kepada 181,5 juta orang di Indonesia dapat rampung dalam satu tahun.
Baca juga: Begini Penjelasan IDI Perihal Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia dan Cara Daftar untuk Kalimantan Utara
"Kita mentargetkan 1 juta orang harus divaksinasi setiap hari agar pelaksanaan vaksinasi ini dapat selesai tepat waktu sesuai target yang telah kita berikan," katanya.
Presiden mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 tetap dilakukan dengan skala prioritas, yakni mendahulukan kelompok masyarakat yang beresiko tinggi tertular Covid-19.
Oleh karenanya vaksinasi tahap pertama diberikan kepada tenaga kesehatan kemudian dilanjutkan kepada pelayan publik.
Selain itu kata Presiden vaksinasi kepada tenaga pendidik, aparat TNI-Polri, dan atlet juga sudah dimulai sejak 1 Maret 2021.
"Terkait dengan program vaksinasi saya juga telah mengingatkan dan meminta pemerintah daerah untuk lebih cepat, untuk lebih giat lagi melaksanakan vaksinasi di daerah masing-masing, sehingga dapat sesegera mungkin membentuk kekebalan kelompok herd immunity.
Baca juga: Ahli: Yang Membantu Selesaikan Pandemi Bukan Vaksin, Tapi Program Vaksinasi
Karena percepatan vaksinasi menjadi salah satu kunci untuk mengendalikan laju penularan covid, untuk mengendalikan pandemi ini," katanya.
Vaksinasi Covid-19 kata Presiden secara bertahap akan mulai dilakukan ke wilayah di luar Jakarta, terutama wilayah yang termasuk zona merah atau berisiko tinggi penularan Covid-19. Mulai dari Banten, Jabar, Jateng, DI Yogyakarta, Jawa Timur dilanjutkan dengan Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
"Semuanya akan memulai secara besar-besaran proses vaksinasi yang tentunya kita harapkan juga didukung oleh distribusi vaksin yang baik," pungkasnya.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official