Sejarah Hari Perempuan Sedunia, International Women's Day yang Diperingati Setiap 8 Maret

Mengenal sejarah Hari Perempuan Sedunia atau International Women's Day yang diperingati setiap 8 Maret.

Editor: -
Google
Doodle peringatan Hari Perempuan Sedunia 2021 oleh Google. 

TRIBUNKALTARA.COM - Mengenal sejarah Hari Perempuan Sedunia atau International Women's Day yang diperingati setiap 8 Maret.

Seperti halnya Google Doodle yang ikut merayakan Hari Perempuan Sedunia lewat doodle khususnya yang terpampang di halaman muka Google.

Terdapat video ilustrasi, berupa gambar dua telapak tangan saling menggenggam.

Baca juga: Jadwal Pengumuman Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 13, Dana Prakerja Tak Bisa Diuangkan

Baca juga: Cerita Gubernur Ganjar Pranowo Ngekos Kamar 2x3 Meter, Tiap Hari ke Kampus Jalan Kaki 1,5 Kilometer

kemudian, dua kata Google berlatar belakang tangan-tangan lain yang terangkat ke atas.

Video Hari Perempuan Sedunia Google tersebut, juga menampilkan ilustrasi para perempuan yang mencetak sejarah di dunia.

Misalnya, perempuan pertama yang mencapai puncak Gunung Everest dan astronot perempuan pertama di dunia.

Selanjutnya, terdapat ilustrasi perempuan yang berhasil menjadi akademisi, peraih medali emas hingga wirausahawan.

Dilansir Google.com, video Doodle memberi penghormatan kepada para pahlawan perempuan.

Video menggambarkan tangan yang telah membuka pintu bagi wanita selama beberapa generasi.

Dikutip TribunKaltara.com dari Tribunnews.com, para perempuan menjadi pionir sekaligus menantang status quo dan pembuka jalan bagi perempuan lain untuk bisa mengenyam pendidikan, hak-hak sipil, sains, seni, dan masih banyak lagi.

Tampilan Google Doodle.
Tampilan Google Doodle. Google Doodle Rayakan Hari Perempuan Sedunia 2021, Diperingati Setiap 8 Maret, Ini Sejarahnya. (Tangkap layar Google.com)

Sejarah Hari Perempuan Internasional

Awalnya, gerakan ini tumbuh dari gerakan buruh yang jadi acara tahunan yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut BBC, pada tahun 1908 ada sebanyak 15.000 wanita berbaris di New York City dan menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak untuk memilih.

Setahun kemudian, hari Perempuan Nasional dideklarasikan oleh Partai Sosialis Amerika.

Lalu, ide untuk membuat perayaan internasional datang dari seorang wanita bernama Clara Zetkin.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved