Polemik Partai Demokrat
Klaim Ruhut Sitompul, Keluar dari Partai Demokrat Bukan karena PDIP, Pilih Dukung Ahok Ketimbang AHY
Klaim Ruhut Sitompul, keluar dari Partai Demokrat bukan karena PDIP, pilih dukung Ahok ketimbang AHY di Pilgub DKI 2017.
Sama halnya juga ketika Ruhut Sitompul mengaku mendukung Presiden Joko Widodo ( Jokowi).

Baca juga: Berbagi Uang di KLB Demokrat Buat Debat Panas Hinca Panjaitan & Darmizal, Gatot Nurmantyo Bersaksi
"Saya pamit dengan Pak SBY, saya walaupun di partai, tapi saya kebetulan pamit karena tidak mendukung jagonya Demokrat," kata Ruhut Sitompul.
"Saya mendukung hati saya, saya mau Pak Jokowi.
Saya bangga melihat Pak SBY, beliau 'Oh iya, itu namanya demokrasi, silakan saja," imbuh pria yang akrab dengan jargon raja minyak dari medan itu.
"Saya diizinkan, walaupun semua minta saya dipecat pada waktu itu," ucap politisi PDIP ini.
Terkait perbedaan pilihan di Pilgub DKI, Ruhut Sitompul mengatakan juga sudah meminta izin langsung kepada Ketua Umum Partai Demokrat saat itu, yakni SBY.
"Tapi pada Pilgub DKI, saya pamit lagi, 'Pak ini saya mau mendukung Ahok'.
Pak SBY merestukan saya. Beliau katakan 'Oh iya Hut, saya juga lihat Ahok itu bagus," klaim Ruhut Sitompul.
"Tiba-tiba last minute pendaftaran terakhir AHY maju. Saya sedih, saya paling sayang dengan AHY," tuturnya.
Baca juga: Manuver Senyap Moeldoko di KLB Partai Demokrat Kagetkan Istana, Mahfud MD Bocorkan Reaksi Presiden
Simak videonya mulai menit ke- 18.05:
Tak Ingin Jadi Kacang Lupa Kulit
Politikus PDIP Ruhut Sitompul mengakui dirinya merasa sedih dengan polemik Partai Demokrat yang menyeret nama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (10/3/2021).
Diketahui Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara akhir pekan lalu.
Baca juga: Jokowi Inginkan Demokrat Bergabung di Kabinet? Andi Mallarangeng Ungkap Skenario KLB ke Refly Harun