Hari Raya Nyepi
Jelang Nyepi di Malinau, Pemangku Pura Agung Femung Jagatnatha Jelaskan Pantangan & Adab Masuk Pura
Pura Agung Femung Jagatnatha merupakan satu-satunya rumah ibadah umat beragama Hindu di Kabupaten Malinau.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Amiruddin
Terkait pengucapan kalimat-kalimat tersebut, Pitana mengatakan bahwa tidak ada pantangan waktu dan semua orang bisa mengucapkannya sebelum, saat, atau sesudah Nyepi.
Jangan heran juga jika nanti pesanmu tak mendapat balasan kala teman atau sanak saudaramu sedang merayakan Nyepi.
Biasanya, mereka lebih memilih untuk tidak menyalakan ponselnya selama Nyepi.
Berikut kumpulan ucapannya:
1. Rahajeng nyanggra rahina Nyepi Caka 1942.
Artinya adalah selamat menyambut Hari Nyepi Caka 1942.
2. Rahajeng nyanggra rahina Nyepi Caka 1942, dumogi prasida ngalaksanayang Catur Brata Penyepian.
Artinya adalah selamat menyambut hari Nyepi Caka 1942, semoga dapat melaksanakan Catur Brata Penyepian.
3. Rahina Nyepi pinaka sarana kaanggen mulat sarira ring sajeroning angga sarira.
Artinya adalah Hari Nyepi mari kita jadikan sarana introspeksi diri.
4. Rahajeng rahina Nyepi, dumogi santhi semeton sami ring dija ja magenah.
Artinya adalah Selamat Hari Nyepi, semoga kedamaian selalu menyertai di mana pun kita berada.
5. Majeng ring semeton titiang sareng sami, ring dija ja magenah, ngiring heningan kayune sami, laksanayang Nyepi antuk bhakti tulus ati.
Artinya adalah untuk semua saudara saya di mana pun berada, mari kita sucikan pikiran, sambut Hari Nyepi dengan sepenuh hati.
6. Mudah-mudahan kita bisa memaknai makna Hari Raya Nyepi, hari raya suci ini, dalam kehidupan nyata dan bukan hanya dalam upacara.
7. Semoga saat memperingati Hari Raya Nyepi tahun depan, kehidupan sudah lebih bagus dan lebih sejahtera dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
8. Selamat melaksanakan Catur Brata Penyepian dan selamat memasuki Tahun Baru Isaka.
9. Selamat memasuki Tahun Baru Isaka, mudah-mudahan tahun baru memberi semangat baru.
10. Memasuki Tahun Baru Isaka, mudah-mudahan tahun baru tersebut akan membuat kehidupan lebih makmur dan sejahtera.
Seperti diketahui, mayoritas umat Hindu di Indonesia berada di Pulau Bali.
Di Pulau Dewata itu pula, kita dapat melihat secara langsung bagaimana cara Umat Hindu merayakan Nyepi.
Dikutip TribunKaltara.com dari Wikipedia, Nyepi berasal dari kata sepi.
Sepi berarti sunyi dan senyap.
Nyepi merupakan perayaan Tahun Baru Hindu yang penghitungannya berdasarkan dengan kalender Saka.
Kalender ini dimulai pada 78 Masehi.

Nyepi pada 2021 merupakan tahun 1943 untuk Umat Hindu di seluruh belahan dunia.
Seperti namanya, perayaan Nyepi jauh dari kata keramaian atau pun euporia yang meriah.
Umat Hindu justru memilih berdiam diri di rumah.
Seluruh umat akan meninggalkan aktivitas hariannya dan mengunci diri di dalam rumah.
Namun ada pengecualian untuk tempat-tempat umum seperti bandara atau tempat pelayanan publik, seperti rumah sakit.
Jadi jangan heran jika akan melihat Bali dan sekitarnya sunyi tanpa hiruk pikuk layaknya kota mati.
Beberapa wisatawan pun sudah paham akan hal ini.
Ada beberapa rangkaian acara umat Hindu yang digelar sebelum Nyepi.
Baca juga: Mau Mengurus SKCK di Polres Malinau? Berikut Syarat dan Biaya yang Harus Anda Bayar
Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem, BMKG Prediksi 10 Kecamatan di Nunukan Hari Ini Diguyur Hujan Disertai Petir
Baca juga: Kaesang Lebih Pilih Nadya Arifta Dibanding Felicia Tissue, Sosok Ini Malah Singgung Settingan
Berikut rinciannya:
1. Melasti
Melasti merupakan adat penyucian seluruh sarana yang ada di tempat sembahyang, dalam hal ini Pura, tempat suci untuk umat Hindu.
Biasanya umat Hindu akan mengaraknya ke laut atau danau yang menjadi sumber air bersih untuk menyucikannya.
Melasti digelar umat Hindu pada dua atau tiga hari sebelum Nyepi.

2. Tawur
Tawur adalah penyucian Buta Kala yang biasanya dilakukan di rumah masing-masing.
Biasanya mereka akan menyedian sejumlah makanan dengan lauk pauk yang sudah ditentukan.
Hal ini diharapkan sebagai permohonan agar mereka tak mendapat gangguan dalam hidupnya.
Tawur atau pacaruan ini biasanya digelar sehari jelang Nyepi.
3. Pengerupukan
Tradisi ini yakni menyebar nasi tawur, mengobori rumah dan memukul benda-benda hingga timbul suara gaduh.
Biasanya juga dilakukan sehari jelang Nyepi.
Setelah ketiga tradisi tersebut dilakukan, umat Hindu akan berdiam di rumah dan meninggalkan semua aktivitasnya, tepat pada hari perayaan Tahun Baru Saka.
Baca juga: Langsungkan Lamaran, Begini Rangkaian Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah
Baca juga: Sandy Tumiwa dan Henny Mona Akui Nikah Siri, Ternyata Begini Alasannya
Baca juga: Ramalan Zodiak Sabtu 13 Maret 2021, Apakah Zodiakmu Beruntung di Akhir Pekan Ini?
Pantangan saat Nyepi
Umat Hindu juga memiliki pantangan di saat perayaan Nyepi yang harus dijalankan.
Berikut empat pantangan pada Hari Raya Nyepi:
1. Amati karya (tidak bekerja)
2. Amati lelungan (tidak bepergian)
3. Amati geni (tidak menyalakan api)
4. Amati lelanguan (tidak bersenang-senang)
(*)
Penulis : Mohammad Supri
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official