Berita Daerah Terkini
Terungkap Prostitusi Online di Samarinda, Polair: Muncikari Tawarkan ke ABK dengan Tarif Rp 2 Juta
Terungkap prostitusi online di Samarinda. Anggota Kepolisian Air (Polair) menyebut muncikari menawarkan ke ABK dengan tarif Rp 2 Juta.
“Lewat WA transaksinya. Jika tidak kenal, mucikarinya juga tidak mau. Kami melalui ABK yang pernah ditawarkan itu, nah mucikari bisa menyediakan perempuan dewasa atau di bawah umur," jelas AKP Iwan Pamuji.
Pembagian hasil dengan gadis yang ditawarkan, diakui mucikari disepakati di awal.
Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi menjadi alasan mucikari dan korban melakukan Tindakan asusila tersebut.
Perempuan mucikari mengaku mendapat uang Rp 700 ribu, kedua Rp 500 ribu dan ketiga ini belum.
Saat ini mucikari ini sudah ditetapkan tersangka, dan untuk pemeriksaan didampingi oleh pekerja sosial (peksos).
Baca juga: Tumbangkan Atalanta, Dua Sosok Ini Kunci Krusial Real Madrid Lolos ke Perempat Final Liga Champions
Pihaknya juga masih berkoordinasi ke pihak Balai Pemasyarakatan (Bapas) Samarinda, mengingat pelaku masih di bawah umur.
Jaringan Prostitusi Online
Berita sebelumnya, di tengah suguhan digital yang kian modern, tak selalu memberikan manfaat bagi khalayak.
Bahkan terkadang menjadi alat tindakan kriminal bagi oknum yang menghalalkan segala cara. Seperti yang dilakukan oleh dua orang pria berinisial IK (19) dan TF (23).
Keduanya diamankan oleh jajaran Reknakta Ditreskrimum Polda Kaltim akibat melakukan aksi mucikari terhadap seorang anak di bawah umur.
SK (14), demikian inisial korban yang kerap dijadikan objek eksploitasi oleh IK dan TF, baik secara ekonomi maupun tindakan tak senonoh.
Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Ade Yaya Suryana menyebutkan, bahwa penangkapan tersangka prostitusi daring tersebut pada Minggu (21/1/2021) silam sekitar pukul 18.00 Wita di salah satu rumah penginapan di kawasan Jalan MT Haryono, Balikpapan.
Modus operandinya, korban dijajakan melalui salah satu platform teks daring bernama Michat.
Rupanya di antara tersangka memiliki peran atau tugas masing-masing.
IK berlaku sebagai layaknya admin pada akun Michat yang memajang foto korban sekaligus mempromosikan.