Berita Papua Terkini
Reaksi Jenderal Polisi saat Komandan KKB Papua Serahkan Bintang Kejora dan Cium Bendera Merah Putih
Reaksi Jenderal polisi saat mengetahui komandan KKB Papua menyerahkan bendera bintang kejora dan cium Bendera Merah Putih.
TRIBUNKALTARA.COM - Reaksi Jenderal polisi saat mengetahui komandan KKB Papua menyerahkan bendera bintang kejora dan cium Bendera Merah Putih.
Pasukan gabungan TNI-Polri berhasil mempersempit ruang gerak Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB di Papua, hingga membuat mereka kelaparan.
Alhasil satu per satu personel KKB diciduk aparat gabungan TNI-Polri.
Selain berhasil dibekuk, ada pula anggota KKB yang datang menyerahkan diri ke TNI-Polri.
Sosok tersebut adalah Noak Orarei, komandan KKB Papua yang kemudian berpaling dan menyerahkan diri ke aparat TNI-Polri.
Komandan KKB Papua di wilayah Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen, Noak Orarei memilih kembali ke NKRI, Rabu (17/3/2021).
Baca juga: Anggota KKB Papua Dibekuk TNI-Polri saat Kirim Makanan ke Joni Botak, Pernah Tembaki Mobil Brimob
Baca juga: Persempit Gerakan KKB, TNI Kerahkan Pasukan Kostrad Kalajengking Hitam ke Papua
Tak cuma kembali ke NKRI, Noak Orarei juga menyerahkan lambang bintang kejor dan senjata api ke TNI-Polri.
Setelah itu ia mencium Bendera Merah Putih sebagai tanda ikrar kembali ke pangkuan NKRI.
Aksi Noak Orarei mencium Bendera Merah Putih itu dilakukannya di depan Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi.
Diketahui Noak Orarei bergabung dengan KKB Papua pimpinan Rudi Orarei yang merupakan kakak kandungnya.
Noak Orarei menggantikan posisi kakaknya sejak 2014.
Noak kerap kali mengganggu keamanan masyarakat.
Untuk menghindar dari TNI-Polri, KKB Papua kerap berpindah-pindah tempat.
Selain itu Noak Orarei juga mendirikan pos di Kosiwo.

Baca juga: Dua Kabupaten Jadi Sasaran Penempatan Tumpas KKB, 100 Personel Brimob Dikirim ke Papua
Namun, sepak terjang Noak Orarei kini telah berakhir.
Didampingi ibu dan istri, Noak Orarei menyerahkan diri dan menyatakan setia kepada NKRI, Rabu (17/3/2021).
"Saya NKRI, Saya Indonesia," kata Noak di halaman Polres Kepulauan Yapen.
Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi menjelaskan, pendekatan yang dilakukan aparat keamanan untuk mengajak Noak bergabung lagi dengan NKRI tak mudah.
Menurutnya Noak Orarei sempat ragu karena khawatir akan reaksi TNI-Polri.
Tapi setelah dilakukan pendekatan dengan tetap mengedepankan kemanusiaan dan mengutamakan kesejahteraan Noak sekeluarga, polisi pun berhasil meyakinkan pimpinan KKB Papua tersebut.
"Saya juga meyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat hingga Noak Orarei dapat kembali setia kepada Pancasila dan UUD 1945," ujar Ferdyan.
Sementara itu, Noak Orarei juga sempat mengajak rekan-rekannya di KKB untuk menyerahkan diri.
"Kepada teman-teman di seluruh Papua khususnya di Kabupaten Kepulauan Yapen yang masih mendukung memperjuangkan kemerdekaan Papua agar segera mengikuti jejak saya, bergabung dengan NKRI," ujar Noak.
Sementara itu, Ferdyan mengaku akan meminta pemerintah daerah setempat agar mendukung Noak Orarei.
"Pemda harus memperhatikan saudara Noak Orarei karena dia salah satu dari masyarakat di Kabupaten Kepulauan Yapen," jelas Ferdyan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Noak Orarei saat itu juga menyerahkan dua pucuk senjata api rakitan dengan sejumlah 15 butir amunisi.
Amunisi itu terdiri dari tujuh butir peluru tajam SS1 kaliber 5.56 milimeter, tujuh butir peluru revolver kaliber 86 pin, serta satu butir peluru SS1-V5 kaliber 5.56 milimeter.
Baca juga: Seorang KKB Tewas usai Kontak Tembak dengan TNI di Intan Jaya Papua, Identitas Belum Terungkap
Reaksi Jenderal
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengetahui komandan KKB, Noak Orarei kembali ke NKIR.
Jenderal bintang dua polisi inipun mengapresiasi kinerja personel polisi di Polres Kepulauan Yapen.
"Saya selaku Kapolda Papua mengapresiasi kinerja Kapolres Kepulauan Yapen beserta jajarannya yang berhasil membina masyarakat sehingga menyatakan diri kembali ke NKRI," kata Irjen Pol Mathius Fakhiri di Jayapura seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/3/2021).
Mathius Fakhiri berharap, makin personel KKB Papua yang menyerahkan diri dan menyatakan setia kepada NKRI semakin bertambah.
"Mudah-mudahan makin banyak warga yang sebelumnya berseberangan dengan NKRI kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," ungkap Mathius Fakhiri.
Sehingga, masyarakat dan pemerintah daerah bisa sama-sama membangun wilayah tersebut.
"Bersama masyarakat beserta pemda dapat bersama-sama membangun dan menjaga kamtibmas," ujar Jenderal bintang dua polisi ini.

Baca juga: Diburu Polisi dan TNI hingga ke Hutan, Satu Anggota KKB Papua yang Tewas Punya Peran Penting
Beredar Video KKB Papua Kelaparan setelah Terdesak TNI-Polri
Sementara itu, beredar viral video KKB Papua kelaparan akibat terdesak pasukan TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi.
Dalam video viral yang salah satunya diunggah akun Instagram @infokomando itu tampak seorang pimpinan KKB tengah menghubungi kelompok lain melalui sambungan handytalky (HT).
Pimpinan KKB yang memakai kaus tanpa lengan dan bercelana pendek ini mengaku capek karena gerakannya terus dipantau TNI-Polri.
Dia mengaku persediaan makanannya kini sudah hakim.
"Mereka ( TNI-Polri) semakin banyak, kami mau mundur saja," kata pentolan KKB Papua ini dengan bahasa asli Papua.
Rekannya di seberang sambungan HT pun merasakan hal yang sama.
"Jadi begini bapa, kami disini juga susah, di sini kami juga susah untuk makan," katanya.
Selanjutnya pentolan KKB ini memutuskan akan mundur, sementara kelompok lain di seberang diminta untuk tetap bertahan.
"Ya sudah kalau kalian bertahan, kami mundur duluan saja," katanya.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official