Berita Nasional Terkini

Diharamkan MUI, AstraZeneca Tegas Bantah Vaksinnya Mengandung Babi, Majelis Ulama Fatwakan Ini

Diharamkan MUI, AstraZeneca tegas bantah vaksinnya mengandung babi, Majelis Ulama Indonesia fatwakan ini.

Freepik.com
Ilustrasi pembuatan vaksin AstraZeneca 

TRIBUNKALTARA.COM - Diharamkan MUI, AstraZeneca tegas bantah vaksinnya mengandung babi, Majelis Ulama Indonesia fatwakan ini.

Secara langsung Majelis Ulama Indonesia ( MUI) menyatakan, karena vaksin AstraZeneca mengandung babi maka statusnya adalah haram.

Namun, Majelis Ulama Indonesia juga mengeluarkan fatwa yang mengeliminasi pernyataan haram pada vaksin AstraZeneca .

Sebelumnya pula, pihak AstraZeneca menegaskan, bahwa vaksin AstraZeneca tidak mengandung hewani atau yang berasal dari babi.

Baca juga: Apa Itu Enzim Tripsin Babi, Zat yang Dikandung dalam Vaksin AstraZeneca, Haram tapi Dibolehkan MUI

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Haram karena Mengandung Babi, MUI: Boleh Digunakan karena Alasan Ini

Lantaran vaksin yang diproduksi di Universitas Oxford Inggris itu mengandung enzim tripsin babi.

Namun, fatwa MUI tak melarang vaksin AstraZeneca tersebut digunakan muslim Indonesia dalam proses vaksinasi corona.

Nahm terbaru pihak AstaZeneca memberikan keterangan resminya, merespon informasi yang menyebut vaksin mengandung enzim tripsin babi tersebut.

AstraZeneca terang-terangan membantah pernyataan tersebut.

Tak ada kandungan babi di dalam vaksin AstraZeneca.

Puluhan negara telah menyetujui pada proses pembuatan vaksin tersebut, beberapa di antaranya negara muslim, bahkan Dewan Islam dunia juga telah menyetujui vaksin yang dibuat di Universitas Oxford Inggris.

Ya, perusahaan bio farmasi global yang menciptakan vaksin Covid-19 AstraZeneca merespon kabar yang beredar terkait adanya kandungan tripsin babi dalam vaksin tersebut.

Berdasarkan rilis yang diterima Tribunnews.com, Minggu (21/3/2021), pihak AstraZeneca menjamin, vaksin yang turut diproduksi oleh Universitas Oxford ini tidak mengandung unsur hewani.

Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Badan Otoritas Produk Obat dan Kesehatan Inggris.

"Semua tahapan proses produksinya, vaksin vektor virus ini tidak menggunakan dan bersentuhan dengan produk turunan babi atau produk hewani lainnya," jelasnya.

Baca juga: Gugus Tugas Covid-19 Tarakan Sebut Distribusi Vaksin AstraZeneca di Tarakan Belum Bisa Dipastikan

Baca juga: Perkiraan Daftar Harga Vaksin Corona di Indonesia, Termasuk Sinovac, Bio Farma, Pfizer, Astrazeneca

Pihaknya juga meyakini hal tersebut yang didasari oleh persetujuan dari 70 negara di dunia.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved