Berita Papua Terkini

Tak Tinggal Diam Ancaman di Papua, Jenderal Polisi Tegas Pertimbangkan KKB Masuk Kategori Teroris

Tak tinggal diam hadapi ancaman di Papua, Kepala BNPT Jenderal bintang tiga polisi Boy Rafli Amar tegas pertimbangkan KKB masuk kategori teroris.

Kolase TribunKaltara.com / Facebook TPNPB dan Istimewa
KKB Papua dan Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar. (Kolase TribunKaltara.com / Facebook TPNPB dan Istimewa) 

TRIBUNKALTARA.COM - Tak tinggal diam hadapi ancaman di Papua, Kepala BNPT Jenderal bintang tiga polisi Boy Rafli Amar tegas pertimbangkan KKB masuk kategori teroris.

Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB di Papua, semakin mengancam masyarakat.

Terlebih baru-baru ini personel KKB menyerukan perang menantang TNI dan polisi di Papua.

Aksi tersebut mendatangkan atensi dari berbagai pihak, termasuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar.

Selama ini KKB Papua dikategorikan sebagai kelompok pemberontak.

Baca juga: Reaksi Jenderal Polisi saat Komandan KKB Papua Serahkan Bintang Kejora dan Cium Bendera Merah Putih

Namun Kepala BNPT Boy Rafli Amar membuka peluang KKB bisa dikategorikan kelompok teroris.

Pernyataan Jenderal polisi bintang tiga ini saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR, Senin (22/3/2021).

"Kami sedang terus menggagas diskusi-diskusi dengan beberapa kementerian dan lembaga berkaitan dengan masalah nomenklatur KKB untuk kemungkinannya apakah ini bisa dikategorikan sebagai organsiasi terorisme," kata Boy Rafli Amar di Ruang Rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta.

Menurut Boy Rafli Amar, aksi KKB di Papua selama ini layak disejajarkan dengan aksi teror.

Sebab, manuver KKB kerap menggunakan kekerasan, ancaman, kekerasan menggunakan senjata api dan menimbulkan efek ketakutan yang meluas di masyarakat Papua.

"Kondisi-kondisi real di lapangan sebenarnya dapat dikatakan telah melakukan aksi-aksi teror," kata Jenderal bintang tiga itu.

Merespons hal tersebut, BNPT membuka berbagai ruang diskusi termasuk dengan kementerian dan lembaga lain termasuk Komnas HAM.

Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar (istimewa)
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar (istimewa) (istimewa)

Baca juga: Anggota KKB Papua Dibekuk TNI-Polri saat Kirim Makanan ke Joni Botak, Pernah Tembaki Mobil Brimob

Serta kemungkinan melibatkan Komisi III DPR RI, apakah nomenklatur KKB bisa menjadi kelompok jaringan teror atau teroris.

"Dan tentunya kita ingin melihat peluang juga memberikan saran kepada Presiden, kenapa tidak juga bahwa OPM dan TPM ini atau KKB yang telah merenggut banyak nyawa dari aparatur negara dan masyarakat sipil dikategorikan sebagai organisasi yang terlarang," ungkap Boy Rafli Amar.

"Ini juga perlu tentu pembahasan-pembahasan.

Kami sedang mempromosikan diskusi-diskusi itu agar masyarakat kita lebih terbuka dan objektif untuk melihat.

Sehingga prasangka kepada pelaku kelompok ini bisa menggunakan pasal-pasal tindak pidana terorisme," ujarnya menjelaskan.

Tantang perang TNI dan polisi

Beredar sebuah video berdurasi 15 menit 29 detik merekam kegiatan anggota yang diduga berasal dari KKB Papua.

Video itu memperlihatkan tiga personel KKB yang berkomunikasi dengan orang lain menggunakan handy talkie.

Namun lokasi personel KKB Papua itu tidak teridentifikasi.

Baca juga: Persempit Gerakan KKB, TNI Kerahkan Pasukan Kostrad Kalajengking Hitam ke Papua

Seorang pria yang tengah berbicara dalam video itu, diduga pimpinan KKB Intan Jaya di Distrik Kebo, Kabupaten Paniai.

Ia dengan lantang menyerukan perang kepada TNI dan Polri.

Bahkan mengancam akan menembak pesawat sipil dan militer, serta mengecam Bupati Paniai.

Sementara itu, seorang lainnya tampak membawa senjata api laras pendek jenis revolver.

Sedangkan seorang KKB sisanya merekam video tersebut.

Dalam video yang sama, anggota KKB itu meminta agar semua senjata di Kampung Magataga dibawa ke Kabupaten Paniai.

ILUSTRASI - Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua. (Kolase TribunKaltara.com / Dok Facebook TPNPB via Surya dan istimewa)
ILUSTRASI - Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua. (Kolase TribunKaltara.com / Dok Facebook TPNPB via Surya dan istimewa) (Kolase TribunKaltara.com / Dok Facebook TPNPB via Surya dan istimewa)

Baca juga: KKB Semakin Liar di Papua, Todongkan Senjata ke Pilot dan Penumpang Susi Air, TNI-Polri Dibawa-bawa

Mereka meminta dibawakan senjata karena akan melakukan aksi di Distrik Kebo, Kabupaten Paniai.

Tak hanya itu, KKB juga berencana mengganggu kampung halaman Bupati Paniai, Meki Fritz, dan Frans Nawipa serta akan membunuh orang di Enarotali.

Adapun gangguan tersebut dilakukan KKB karena dipicu Bupati Paniai dan keluarganya, yang dianggap tidak bertanggung jawab atas uang mereka sebesar Rp 2,35 miliar.

Bukan hanya mengancam akan membuat perang di Enarotali dengan menembak pesawat, baik pesawat sipil maupun helikopter TNI dan polisi.

Selain itu, KKB memerintahkan kepada anggotanya untuk melakukan penculikan kepada gadis-gadis dan membunuh anak-anak.

Menanggapi video tersebut, Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua tengah melakukan pendalaman dan identifikasi terhadap 3 anggota KKByang terekam dalam video itu.

Dugaan sementara, ketiganya merupakan anggota KKB Intan Jaya. Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, mengatakan video ini menjadi bukti dan fakta bahwa KKB sebagai Front Bersenjata OPM sering melakukan perbuatan intimidasi dan teror.

Itu mulai dari pembakaran pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) di Kampung Pagamba, pembakaran tower BTS milik PT Telkom di Puncak, pembakaran 1 unit rumah masyarakat, penembakan terhadap masyarakat sipil khususnya pendatang.

Baca juga: Dua Kabupaten Jadi Sasaran Penempatan Tumpas KKB, 100 Personel Brimob Dikirim ke Papua

Lalu, pembacokan terhadap tukang ojek, dan penyerangan terhadap aparat keamanan di wilayah Sugapa. Selain itu, front politik dan front klandestinnya juga aktif beraksi di dunia maya.

"Untuk itu, TNI-Polri akan melakukan tindakan tegas kepada KSB sebagai upaya penegakan hukum dan aturan serta menjaga kedaulatan negara, sehingga terwujud Papua yang damai dan sejahtera," ungkap Kolonel Sutriastawa melalui keterangan resminya yang dikutip pada Sabtu, (20/3/2021).

Sutriastawa menawarkan kepada KKB dua pilihan.

Pertama, kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan bersama-sama komponen bangsa lainnya ikut membangun serta menyejahterakan Papua. Kedua, diburu oleh TNI.

"Apabila tetap melakukan aksi terornya, maka kami pastikan TNI-Polri akan memburu dan melakukan tindakan tegas kepada mereka," ucap Suriastawa.

(*)

Berita tentang KKB Papua

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kepala BNPT Bicara Peluang Definisi KKB sebagai Organisasi Terorisme, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/03/22/kepala-bnpt-bicara-peluang-definisi-kkb-sebagai-organisasi-terorisme.
Penulis: chaerul umam
Editor: Johnson Simanjuntak
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved