Berita Nasional Terkini

Disinggung PDIP soal Kejanggalan Impor Beras, Jokowi Akui Ada Rencana dengan Thailand dan Vietnam

Kebijakan impor beras mendapat kritik politisi PDIP, Presiden Jokowi akhirnya bereaksi, mengakui ada rencana dengan Thailand dan Vietnam.

Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews
ILUSTRASI - Presiden Jokowi bereaksi soal impor beras, sempat dikritik PDIP. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews) 

Namun, kata Jokowi, itu hanya untuk berjaga-jaga dalam menghadapi situasi Pandemi Covid-19.

"Itu hanya untuk berjaga-jaga, mengingat situasi pandemi yang penuh dengan ketidakpastian," ucap Jokowi.

Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo. (Tribunnews)

Baca juga: Sepak Terjang Budi Waseso, Eks Jenderal Polisi, Berani Tuding 2 Anak Buah Jokowi Dalang Impor Beras

Presiden berjanji rencana impor beras tersebut tidak akan menggangu penyerapan beras petani lokal oleh Bulog.

Ia akan memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membantu proses penyerapan beras petani.

"Saya tegaskan sekali lagi berasnya belum masuk, saya pastikan beras petani akan diserap oleh Bulog dan saya akan segera memerintahkan Menteri Keuangan agar membantu terkait anggarannya.

Saya tahu kita memasuki masa panen dan harga beras di tingkat petani belum sesuai yang diharapkan," ungkap Jokowi.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta perdebatan soal rencana impor beras tersebut dihentikan.

Karena perdebatan justru akan membuat harga gabah menjadi turun.

"Saya minta segera hentikan perdebatan yang berkaitan dengan impor beras, ini justru bisa membuat harga jual gabah di tingkat petani turun atau anjlok," ucapnya.

Baca juga: Dituding Jadi Dalang Impor Beras oleh Budi Waseso, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi Tak Diam

Sebelumnya rencana Kementerian Perdagangan mengimpor beras menuai polemik lantaran dilakukan berdekatan dengan panen raya.

Tidak hanya di luar pemerintahan, Impor beras yang dicetuskan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi juga mendapat sorotan dari dalam pemerintah.

Pihak Kementerian Pertanian menyebut bahwa produksi beras nasional bakal surplus alias berlebih sampai akhir Mei 2021.

Tidak hanya beras, komoditas lainnya yang surplus tersebut yakni jagung, kedelai, bawang merah, cabai, daging dan gula.

Tidak hanya dari Kementan, rencana impor beras juga mendapat sorotan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.

Ia menilai, kebijakan impor beras tersebut tak sejalan dengan arahan Presiden untuk mencintai produk dalam negeri.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved