Viral di Medsos

Heboh Pemuda Tertawa Lepas saat Menyiksa Hewan Langka Primata Sumatera, Viral di Medsos

Perlakuan keji sejumlah pemuda saat menyiksa hewan langka primata asal Sumatera, Simpai alias Surili Sumatera, viral di medsos.

Instagram / @jakartaanimalaidnetwork
Sejumlah pemuda di menyiksa hewan langka primata Sumatera, Simpai, viral di medsos. (Instagram / @jakartaanimalaidnetwork) 

Primata dari famili Cercopithecidae ini kerap disebut Simpai atau Surili Sumatera.

Daerah sebaran satwa ini terbatas di berada Pulau Sumatera.

Penurunan populasi dan ancaman yang terus terjadi membuat IUCN memasukkannya sebagai spesies Endangered dalam daftar merahnya.

CITES juga memasukkannya dalam daftar appendix II.

Baca juga: Kisah Haru Seekor Anjing Setia Menunggu Pemiliknya di Pintu Rumah Sakit, Curi Perhatian Warga Turki

"Sedang di Indonesia, Simpai termasuk hewan yang dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem," jelas Ade.

Sesuai pasal 21 ayat 2 UURI nomor 5 tahun 1990 tentang KSDAHE, setiap orang dilarang menangkap, melukai, membunuh, memiliki, menyimpan, memelihara, mengangkut dan memperniagakan satwa dilindungi baik dalam keadaan hidup, mati ataupum bagian-bagian tubuhnya serta hasil olahannya.

"Sanksinya adalah pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda Rp 100 juta," jelas Ade.

Hewan langka di Indonesia yang terancam punah

1. Orang Utan

Dikutip National Geographic, orang utan merupakan hewan endemik asal Kalimantan dan Sumatera.

Saat ini, hewan berordo primata sudah mulai langka. Bagi yang ingin melihat bisa datang ke Taman Nasional Tanjung Puting, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Di sana bisa bisa ditemui orang utan yang mulai langka ini.

Di sana juga men jadi habitatdari sembilan spesies primata lainnya.

Orang utan adalah satwa asli Indonesia. Orang utan Sumatera (Pongo abelii) adalah jenis orang utan yang paling terancam di antara dua spesies orangutan yang ada di Indonesia.

Spesies tersebut saat ini hanya bisa ditemukan di provinsi-provinsi bagian utara dan tengah Sumatera ini kehilangan habitat alaminya dengan cepat karena pembukaan hutan untuk perkebunan dan pemukiman serta pembalakan liar.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved