Teror di Mabes Polri
Imbas Serangan Terduga Teroris di Mabes Polri, Jokowi Beri Peringatan ke Kapolri dan Panglima TNI
Sterangan terduduga teroris di Mabes Polri, Presiden Jokowi beri peringatan ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI, dan Kepala BIN.
TRIBUNKALTARA.COM - Imbas serangan perempuan terduga teroris di Mabes Polri, Presiden Jokowi beri peringatan ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, serta Kepala BIN Budi Gunawan.
Serangan terduga teroris yang merangsek ke Mabes Polri di Jl Trunojoyo, Jakarta, sempat mengejutkan banyak pihak.
Sebab aksi perempuan terduga teroris itu dilakukan seorang diri, hingga nyaris menerobos ke ruangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Akis terduga teroris itu berhasil dilumpuhkan timah panas setelah polisi melepaskan tembakan ke arah perempuan berinisial ZA itu.
Serangan tersebut mendapat atensi serius dari Presiden Jokowi.
Baca juga: Kronologi Terduga Teroris Serang Mabes Polri, Kapolri Jenderal Listyo Sigit: Masuk Lewat Belakang
Presiden Jokowi langsung memberi peringatan kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala BIN Budi Gunawan sesat setelah serangan di Mabes Polri.
Jokowi mengingatkan agar Kapolri, Panglima TNI, maupun Kepala BIN agar meningkatkan wasapada..
"Saya juga telah memerintahkan Kapolri, Panglima TNI dan kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan.
Saya tegaskan sekali lagi tidak ada tempat bagi terorisme di tanah air," kata Jokowi, Kamis (1/4/2021).
Presiden juga meminta kepada seluruh masyarakat tetap tenang dan waspada.
Menurutnya masyarakat harus bersatu dalam melawan terorisme.
"Terakhir terkait dengan terjadinya aksi terorisme kemarin sore di Mabes Polri saya minta kepada seluruh masyarakat di seluruh tanah air agar semuanya tetap tenang, tapi tetap waspada dan menjaga persatuan dan kita semuanya bersatu melawan terorisme," pungkasnya.

Baca juga: Mirip Terduga Teroris di Makassar, Wanita Ditembak Mati di Mabes Polri Tulis Surat Wasiat Minta Maaf
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pelaku penyerangan di Mabes Polri merupakan terduga teroris perempuan berinisial ZA.
Pelaku masuk ke dalam Mabes Polri melalui pintu belakang, menuju ke gerbang utama.
"Masuk dari pintu belakang mengarah ke pos gerbang utama mabes Polri," kata Listyo dalam konferensi Pers di Mabes Polri, Rabu, (31/3/2021).
Pelaku sempat menanyakan dimana lokasi kantor pos.
Baca juga: KETERANGAN Resmi Kapolri Listyo Sigit Soal Wanita Terduga Teroris Ditembak Mati, Medsos Terkait ISIS
Baca juga: HANYA 500 Meter dari Ruang Kerja Kapolri Listyo Sigit, Terduga Teroris Ditembak Mati di Mabes Polri
Baca juga: Terduga Teroris Bersenjata Ditembak di Mabes Polri, Polda Kaltara Langsung Ketatkan Pengamanan
Oleh petugas di pos jaga pelaku di arahkan ke kantor pos.
Namun di tengah jalan pelaku kembali lagi ke pos jaga dan menyerang polisi menggunakan senjata api.
"Menembak 6 kali. 2 kali anggota di dalam pos, 2 di luar, dan menembak lagi pada anggota yang ada di belakangnya," kata dia.
Merespon penyerangan tersebut, polisi lantas memberikan tindakan tegas dan terukur untuk melumpuhkan pelaku.
Dari tubuh pelaku ditemukan sejumlah identitas.
"Ditemukan identitas ZA umur 25 tahun alamat di Lapangan Tembak.
Berdasarkan identifikasi memang identitasnya sesuai.
Berdasarkan profiling maka yang bersangkutan adalah tersangka lone wolf yang berideologi radikal ISIS yang dibuktikan postingan di sosial media," kata Kapolri.
BIN akui sudah deteksi serangan teroris
Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto mengungkapkan pihaknya sudah mengetahui operasi jaringan teroris yang berlangsung di berbagai daerah.
Menurut Wawan, operasi kelompok teroris tersebut sudah terencana sejak awal tahun 2021.
"Sejak Januari memang mereka merencanakan mau menyerang," ungkap Wawan Purwanto dalam tayangan iNews, Rabu (31/3/2021)..
Rencana serangan tersebut diduga berkaitan dengan penangkapan sejumlah terduga teroris di berbagai wilayah.
Diketahui banyak anggota teroris dari berbagai kelompok ditangkap baru-baru ini.
Serangan-serangan yang akhir-akhir ini dilakukan, Wawan menilai, adalah bentuk deklarasi diri.
Mereka juga memilih waktu tertentu untuk melancarkan serangan.
"Setelah tertangkapnya dua terduga (teroris) di Makassar, kemudian tertembak mati dua, kemudian dibawa ke Jatim itu," kata Wawan.
"Geser-geser ini dia sudah men-declare untuk melakukan serangan dan tunggu timing yang mereka pilih," jelasnya.
Baca juga: Punya Atribut FPI, Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 Juga Sempat ke Sidang Habib Rizieq
Menurut Wawan, pihak kepolisian sudah mengetahui rencana serangan tersebut, sehingga dilakukan pengejaran terhadap mereka yang terlibat.
Tidak hanya itu, dalam kurun waktu perencanaan operasi, jaringan teroris menerima rekrut anggota baru.
Sebelumnya terjadi serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) dan baku tembak dengan terduga teroris di Mabes Polri pada Rabu sore.
"Ini sudah diketahui aparat, kemudian aparat juga segera melakukan peningkatan kapasitas juga melakukan pengejaran terhadap nama-nama yang dalam posisi DPO," kata Wawan.
"Serta juga rekrut baru yang muncul di tengah perjalanan penyelidikan itu," lanjutnya.
"Pasca-serangan kemarin di Makassar, muncul serangan-serangan lainnya dan ditindaklanjuti dengan upaya-upaya penangkapan dan pengejaran bagi mereka yang selama ini sudah lama tertera di situ," tandasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-5.40:
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official