Berita Nunukan Terkini
Tradisi Paskah Toroja di Nunukan, Bersihkan Jasad Leluhur yang Sudah 33 Tahun Meninggal Dunia
Ada tradisi unik Toroja di Nunukan saat merayakan Paskah atau tradisi Ma'nene, yakni membersihkan jasad leluhur yang sudah 33 tahun meninggal dunia.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Sumarsono
Pantuan TribunKaltara.com, prosesi ritual adat itu diawali dengan berkunjungnya anggota keluarga ke pemakaman leluhur yang dinamakan Patane.
Patane sendiri adalah sebuah kuburan berbentuk seperti rumah yang dikhususkan untuk menyimpan mayat.
Baca juga: Polwan Bripka ARP Sempat Bohongi Suami, Pamit Dinas Tapi Tertangkap Basah Selingkuh di Kamar Hotel
Sebelum membuka pintu kuburan, pihak keluarga yang dituakan terlebih dahulu membaca doa yang dipanjatkan dalam bahasa Toraja kuno.
Doa tersebut dipanjatkan untuk meminta izin serta berkah dari para leluhur.
Setelah peti mati dan jasad diambil dari Patane, anggota keluarga akan berkumpul di sekitar peti itu.
Kemudian pihak keluarga mengambil jasad kakek dan nenek itu yang tersimpan di dalam liang lahat.
Setelah dikeluarkan dari dalam kubur, jasad tersebut dibersihkan menggunakan air.
Tampak jasad kakek Timbang tinggal tulang belulang. Namun, pakaian yang dikenakan termasuk sendal kulit berwarna cokelat masih terlihat utuh.
Jasad kakek Timbang dibungkus plastik bening yang cukup tebal. Waktu dibuka plastik itu tampak keluar cairan berwarna hijau kehitam-hitaman.
Sedangkan, jasad sang nenek Maria Maku' masih sedikit lebih utuh, karena belum terlalu lama meninggalnya.
Rambut warna putih nenek itu masih tampak utuh. Hanya saja sebagian tulang pada bagian pergelangan tangannya mulai hancur.
Sama seperti kakek, sendal berwarna cokelat nenek masih tampak utuh termasuk baju kebaya yang dikenakannya.
Baca juga: Diingatkan Jokowi usai Teror di Mabes Polri, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Langsung Bereaksi
Titus Takke menjelaskan, setelah dimasukkan dalam peti, jasad belum boleh diturunkan ke dalam liang lahat atau dimasukkan ke dalam Patane, sampai besok setelah diibadatkan.
"Jadi malam ini pihak keluarga wajib menjaga mayat di kaki lima kuburan ini. Besok setelah potong kerbau dan babi, baru dilanjutkan dengan ibadat dan makan bersama.
Setelah itu baru peti diturunkan ke dalam liang lahat. Dan tidak boleh dibuka lagi. Kalau mau bakar lilin, hanya sebatas di kaki lima tidak boleh masuk sembarang di dalam kuburan," tuturnya.