Ramadan
Apakah Berbohong Membatalkan Puasa Ramadan? Begini Penjelasan Lengkapnya
Apa hukumnya berbohong saat sedang menjalankan ibadah puasa, apakah membatalkan atau tidak? Begini penjelasan lengkapnya
Penulis: - | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM - Apa hukumnya berbohong saat sedang menjalankan ibadah puasa, apakah membatalkan atau tidak?
Dikutip TribunKaltara.com dari Bincangsyariah.com, berbohong tidak membatalkan puasa seseorang.
Berbohong di saat puasa bukanlah termasuk perkara yang membatalkan puasa.
Meski begitu, ada baiknya meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tak disenangi oleh Allah, termasuk berkata dusta.
Baca juga: Bacaan Niat Membayar Utang Puasa atau Qadha Puasa Ramadan, Segera Lunasi Utang Puasamu Tahun Lalu
Alangkah baiknya menahan diri dari berbicara yang tidak baik atau berbohong.
Karena hal tersebut juga bisa menjadi sunnah puasa.
Seperti sabda Nabi SAW:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَل َبِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِيْ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan zur, maka Allah tidak berkepentingan sedikitpun terhadap puasanya.” (HR. Al Bukhari).
Berikut 10 hal yang membatalkan puasa menurut Imam Abu Syuja’ di dalam kitab Taqrib-nya:
- Masuknya sesuatu secara sengaja hingga sampai ke lubang yang terbuka yang menjurus ke perut
- Masuknya sesuatu lewat lubang luka yang terdapat di bagian kepala
- Menuangkan obat pada salah satu kedua jalan (qubul dan dubur)
- Muntah dengan sengaja
- Bersetubuh secara sengaja (yaitu masuknya dzakar) ke dalam kemaluan wanita
- Keluarnya mani akibat dari sentuhan kulit secara langsung
- Haid
- Nifas
- Gila
- Murtad
Lalu siapa saja yang wajib menjalankan ibadah puasa selama Ramadan dan apa syarat wajibnya?
Berikut rincian dan penjelasannya yang dirangkum TribunKaltara.com dari berbagai sumber:
1. Muslim
Setiap orang Muslim atau orang beragama Islam wajib berpuasa sesuai dengan ayat 183 pada Surat Al-Baqarah.
2. Berakal
Orang yang dalam keadaan sadar.
Jika seseorang mengalami gangguan jiwa, maka tidak diwajibkan untuk berpuasa.
3. Baligh
Orang yang sudah baligh atau orang yang sudah sampai tahap kedewasaan.
Dalam hal ini, seseorang yang sudah mengalami pubertas.
Anak-anak tidak wajib berpuasa.
4. Sehat
Orang dalam kondisi sehat diwajibkan berpuasa.
Jika dalam kondisi sakit, maka baginya tidak wajib berpuasa.
Namun biasanya orang yang sakit akan membayar fidyah untuk mengganti puasanya.
Termasuk orang hamil atau ibu menyusui, yang juga bisa mengganti puasa dengan membayar fidyah.
5. Menetap
Orang-orang yang menetap atau sudah bermukim wajib berpuasa.
Orang yang dalam perjalanan atau musafir boleh tidak berpuasa tapi harus menggantinya di hari lain.
Selamat menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Berikut ini bacaan niat berpuasa Ramadan yang wajib dilakukan oleh umat Muslim.
1. Bacaan Niat Puasa Ramadan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.
Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
2. Doa Buka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya:
Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official