Berita Tarakan Terkini

Api Nyaris Membakar Rumah di Tarakan, Ikhlaskan Atap Dibongkar demi Selamatkan Rumah Warga Lain

Kebakaran yang terjadi Minggu (4/4/2021) kemarin nyaris menghanguskan satu rumah milik warga RT 1 Kelurahan Karang Anyar. Diduga Korsleting listrik.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
Andi Pausiah/tribunkaltara.com
Proses pendinginan api pasca terbakarnya atap rumah milik Purnomo, warga RT 1 Kelurahan Karang Anyar, Minggu (4/4/2021). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Kebakaran yang terjadi Minggu (4/4/2021) kemarin nyaris menghanguskan satu rumah milik warga RT 1 Kelurahan Karang Anyar.

Diduga, kebakaran bersumber dari percikan api korsleting listrik.

Purnomo, pemilik rumah mengakui kebakaran terjadi sekitar pukul 17.00 Wita.

Saat kejadian ia bersama keluarganya tengah berada di halaman belakang rumah.

Baca juga: Kebakaran di Samarinda, Petugas Sulit Memadamkan, Asal Api dari Lantai Dua

Baca juga: Masih Misterius, Apa Penyebab Kebakaran Kilang Minyak Milik Pertamina di Balongan Indramayu?

" Saya sedang bersih-bersih halaman di belakang, tiba-tiba anak-anak teriak katanya ada asap muncul di atap rumah di antara kabel listrik," ungkap Purnomo.

Ia bersyukur karena RT setempat bergerak cepat memanggil pihak pemadam kebakaran. Ia mengakui tak ada barang berharga yang terbakar.

" Yang terbakar cuma atasnya  plafon. Mungkin sirapnya sama kasaunya. Karena rumah ini itu berlapis atapnya. Pertama seng kemudian sirap," jelasnya.

Purnomo (pemilik rumah)  saat menunjukkan salah satu langit-langit rumahnya yang selang air pemadam.
Purnomo (pemilik rumah) saat menunjukkan salah satu langit-langit rumahnya yang selang air pemadam. (tribunkaltara.com/andi pausiah)

Karena api perlahan membesar lanjut Purnomo, ia mengikhlaskan atap rumah miliknya dilubangi untuk menghalau api masuk ke dalam rumah melalui atap.

"Kalau nggak cepat dilubangi atau dibongkar tadi bisa masuk ke dalam apinya. Apalagi di dalam itu kayu.

Petugas pemadam tadi sempat memasukkan selang air lewat salah satu lubang langit-langit rumah," terang Purnomo.

Baca juga: Siang Ini Atalarik Syach Buka Suara, Terkait Gugatan Harta Gono Gini Dengan Mantan Istri 

Ketua RT 1 Kelurahan Karang Anyar, Muhsini mengaku melihat langsung percikan api yang muncul dari atap salah satu TK di lokasi tersebut. Ia saat itu tengah bersih-bersih di dalam musala.

"Saya keluar musala karena anak-anak teriak. Saya lihat dari atas sana yang ada kabel listrik PLN-nya mulai terbakar," ungkap Muhsini kepada Tribunkaltara.com, Senin (05/04/2021).

Lebih jauh ia membeberkan, diduga kuat asal mula api berasal dari tiang kabel milik PLN yang menempel dekat dengan atap seng salah satu TK tak jauh dari lokasi.

Ia juga menguraikan, rumah milik Purnomo hanya berjarak sekitar 10 hingga 20 meter dari TK tersebut.

" Karena rumah korbannya tepat di bawah tiang listrik, jadi ikut terkena imbasnya. Sampai membakar sebagian atap rumah," jelasnya.

Piihak pemadam kebakaran sudah sampai di lokasi setelah sempat terbakar sekitar 10 menit lamanya. 

Baca juga: Soal Penggunaan GeNose, Wali Kota Tarakan dr Khairul: Kalau Diperintahkan Begitu, Kita Ikut

" Akhirnya atapnya dijebol. Untuk korban jiwa tak ada. Korban materi tidak seberapa besar. Jika tidak dijebol, apinya bisa masuk ke dalam rumah pasti," bebernya.

Sementara itu, Kapolsek Tarakan Barat, Iptu Angestri mengungkapkan, pihak pemadam sempat terkendala masuk ke lokasi karena  akses masuk ke lokasi kebakaran cukup sempit.

Ditambah lagi banyak anak-anak yang ikut menyaksikan kebakaran.

 " Jadi sempat ada proses evakuasi dan pengamanan agar jalur masuk mobil pemadam bisa disterilkan dari warga. Tak butuh waktu lama, mobil langsung sampai ke lokasi," ungkap Iptu Angestri.

Selanjutnya proses pemadaman dilakukan. Laporan yang masuk ke pihaknya, percikan api berasal dari gesekan  kabel listrik dengan atap seng dari atas salah satu TK yang lokasinya hanya berjarak sekitar 20 meter dari lokasi. Itu memicu dugaan terjadinya korsleting listrik.

" Jalur kabel ya sampai ke rumah korban, Pak Purnomo.

Petugas masuk itu sempat melakukan penanganan ekstra yakni melubangi bagian atap rumah dengan cara dicungkel untuk kemudian disemburkan air dan dilakukan proses pendinginan," ujarnya seraya menambahkan, jika atap rumah tak dilubangi, menyulitkan akses air disemburkan untuk proses pemadaman. Dan juga kondisi rumah milik Purnomo begitu dekat dengan dengan milik tetangganya, baik yang berada di sebelah kanan maupun yang ada di sebelah kiri kediamannya.

 " Bisa kena juga di kanan dan kirinya. Tapi syukurlah mobil pemadam cepat sampai," pungkasnya. (*)

Penulis: Andi Pausiah

Baca juga Berita Terkini Tarakan

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved