Berita Daerah Terkini

Sepekan Usai Badai Siklon Tropis Seroja Landa NTT, 177 Orang Dilaporkan Tewas, 45 Warga Masih Dicari

Sepekan usai badai siklon tropis Seroja landa NTT, 177 orang dilaporkan tewas, 45 warga masih dicari.

Editor: Amiruddin
pos kupang
Banjir Bandang di Flores Timur, NTT 

TRIBUNKALTARA.COM - Sepekan usai badai siklon tropis Seroja landa NTT, 177 orang dilaporkan tewas, 45 warga masih dicari.

Badai siklon tropis Seroja diketahui menerjang NTT pada Minggu, 4 April 2021 lalu.

Badai siklon tropis Seroja tersebut diketahui mengakibatkan banjir bandang di sejumlah wilayah di NTT.

Data terbaru, sebanyak 177 orang dilaporkan tewas akibat badai siklon tropis Seroja tersebut.

Korban tewas terbanyak diketahui paling banyak berada di Adonara, yakni sebanyak 72 orang.

Sejumlah bangunan rumah juga porak peranda, akibat badai siklon tropis Seroja yang terjadi Minggu dini hari tersebut.

Baca juga: Hilang Terseret Badai Seroja, Nelayan NTT Terdampar Ribuan Kilometer hingga Terdeteksi di Australia

Bencana Siklon Tropis Seroja yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur merenggut banyak korban jiwa.

Hingga Minggu 11 April malam, sebanyak 177 orang dilaporkan meninggal dunia dan 45 lainnya dilaporkan masih hilang.

Jumlah itu bertambah setelah dalam pencarian korban pada hari Minggu, Tim kembali menemukan 3 korban meninggal dunia.

Demikian keterangan Kepala Wagub NTT Josef Adrianus Nae Soi dalam konferensi pers di Posko Tanggap Darurat Bencana Siklon Tropis Seroja Provinsi NTT, pada Minggu 11 April 2021 malam.

"Dengan demikian total seluruh korban meninggal dan hilang adalah 222 orang," ujar Josef Nae Soi.

Berdasarkan data Satgas Tanggap Darurat Bencana NTT, korban meninggal dunia terdapat di 8 kabupaten dan Kota Kupang. Sementara korban yang masih hilang ada di 5 kabupaten.

Korban meninggal dunia terbanyak saat ini berada di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur dengan 72 orang. Berikut di Lembata sebanyak 46 orang, menyusul Kabupaten Alor sebanyak 28 orang, Kabupaten Kupang sebanyak 12 orang, Kota Kupang 6 orang, Kabupaten Malaka 6 orang Sabu Raijua 3 orang dan Ende serta Sikka masing masing 1 orang.

Sementara itu, korban yang masih hilang terdapat di Kabupaten Lembata sebanyak 22 orang, Kabupaten Alor sebanyak 13 orang, Kabupaten Flores Timur sebanyak 2 orang, Kabupaten Sabu Raijua sebanyak 3 orang dan Kabupaten Kupang sebanyak 3 orang.

Baca juga: Di NTT, Jokowi Berikan Jaket Merah ke Pemuda Celana Robek Korban Bencana, Viktor Laiskodat Tertawa

Oepoli, Kabupaten Kupang Belum Terjangkau

Wagub Josef Nae Soi mengatakan, dari seluruh daerah yang terdampak bencana, hanya satu wilayah di Kabupaten Kupang yang belum terjangkau logistik tanggap darurat bencana. Keterlambatan itu diakui Josef Nae Soi karena alasan akses ke wilayah itu yang terputus.

"Daerah yang belum terjangkau yaitu di kabupaten Kupang, dan ini agak terlambat kita mendapatkan informasi karena memang kondisi daerah terputus karena hanya bisa dilalui jalan darat dan laut dan kemarin-kemarin cuaca sangat tidak bersahabat," kata dia.

Beberapa desa di wilayah Kecamatan Amfoang Timur Kabupaten Kupang yang belum dijangkau itu kata dia akan diatasi dengan pengerahan armada helikopter untuk melakukan distribusi logistik mulai besok, Senin 12 April 2021.

"Oleh sebab itu, mulai besok kami akan kerahkan armada berupa helikopter untuk menuju ke tempat yang belum terjangkau," kata dia.

Banjir bandang di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Banjir bandang di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. (HO)

Distribusi logistik ke wilayah Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur juga akan dilaksanakan Senin besok dengan menggunakan armada KRI Ahmad Yani.

"Mulai besok kami akan teruskan lagi dengan bantuan baik darat, laut maupun udara. Besok KRI Ahmad Yani akan bertolak ke sabu dan Sumba timur. Di beberapa lokasi di kabupaten Kupang ,kami menyiapkan satu feri ke daerah yang belum terjangkau," tambah dia.

Sementara untuk semua wilayah terdampak bencana di kabupaten Flores Timur, Lembata dan Alor yang jumlah korbannya cukup banyak, distribusi logistik tanggap darurat bencana telah dilaksanakan sebagaimana mestinya.

"Sampai hari ini desa yang punya korban sudah mendapat bantuan, dan pengungsi sudah kita minta pindahkan ke rumah penduduk supaya menghindari klaster batu Covid-19," tegas Josef Nae Soi.

Baca juga: Gubernur NTT Marah Besar Jelang Kedatangan Jokowi, Copot Kepala BPBD, Semprot Bupati Kupang

Jokowi Tinjau Lokasi Banjir Bandang di NTT

Nangis, dikejar bocah & cabut jaket terjadi saat Jokowi kunjungi Adonara NTT, emak-emak sampai begini

Kemanapun sosok Presiden Joko Widodo ( Jokowi) melangkah, selalu saja ada hal viral terjadi di setiap kunjungannya.

Seperti, saat Jokowi melakukan kunjungan ke Adonara NTT, ketika daerah tersebut dilanda bencana baru-baru ini.

Beberapa momentum mengharukan saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Adonara NTT terekam.

Terlebih, apa yang dilakukan emak-emak saat melihat Presiden Joko Widodo menangis.

Baca juga: Benarkah Jokowi Bakal Lakukan Reshuffle Kabinet? Menristek Pamit di Makassar, Moeldoko Pilih Bungkam

Baca juga: Ditegur Paspampres, Vidi Nekad Kasih Surat Langsung ke Jokowi, Keluhkan Harga BBM Mahal di Lembata 

Banyak kejadian unik dan menarik kala Presiden Joko Widodo ( Jokowi) meninjau korban banjir bandang dan longsor di Adonara, Nusa Tenggara Timur ( NTT).

Salah satu diantaranya kala Jokowi menangis sesaat setelah turun dari mobilnya di Adonara.

Sontak, emak-emak yang melihat pun ikut menangis bersama Presiden.

Diketahui, Jokowi turun langsung melihat penanganan akibat bencana alam banjir bandang dan longsor.

Sejumlah kejadian sempat terjadi ketika Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi ) meninjau lokasi terdampak bencana longsor dan banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (9/4/2021) kemarin.

Diketahui dalam kunjungannya ke NTT, Jokowi menjelaskan apa langkah pemerintah dalam penanganan korban bencana alam.

Selain itu, RI 1 juga melakukan kunjungan terhadap para korban terdampak bencana alam di NTT.

Berikut ini adalah tiga hal unik yang terjadi saat Jokowi mengunjungi NTT.

1. Viral Video Jokowi Menangis

Beredar di media sosial sebuah video yang menampilkan Jokowi menangis lalu mengusap matanya ketika menyapa warga.

Kejadian itu diketahui terjadi saat presiden mengunjungi Adonara, NTT, Jumat (9/4/2021).

Nampak pada video itu awalnya Jokowi mendekati para warga yang menyapanya.

Sesaat kemudian, ia mencopot masker miliknya dan mengusap kedua matanya.

Baca juga: Di NTT, Jokowi Berikan Jaket Merah ke Pemuda Celana Robek Korban Bencana, Viktor Laiskodat Tertawa

Kepala Desa Nelelamadike, Pius Pedang Melai yang dikonfirmasi wartawan, Jumat (9/4/2021) mengatakan, Jokowi menangis saat melihat kondisi desa yang ditutupi bebatuan besar yang merenggut 56 jiwa.

"Bapak Presiden mungkin tidak tega lihat kondisi kami yang sangat memprihatikan.

Beliau mungkin juga tidak tega melihat rakyatnya menderita seperti ini, sampai beliau menangis," ujarnya kepada wartawan, Jumat (9/4/2021), dikutip dari POS-KUPANG.com.

Sementara itu, seorang warga Nelelamadike, Yuliana Ina Sedon mengaku ikut menangis ketika melihat Presiden Jokowi meneteskan air mata.

"Orang yang kami kagumi, tiba-tiba ada di hadapan kami.

Pak Presiden menangis saat turun dari mobil dan saat bersalaman dengan bapak desa," ungkapnya.

Seorang warga lainnya, Eman Ola menyebut, Jokowi menangis karena kedatangan RI 1 itu disambut isak tangis dari ibu-ibu warga setempat.

"Saya lihat langsung begitu keluar dari mobil Presiden RI, Jokowi menangis karena disambut isak tangis dari ibu-ibu,". ujar Eman saat dihubungi POS-KUPANG.COM usai kunjungan Presiden Jokowi di Pulau Adonara, Flotim, Jumat (9/4/2021) sore.

2. Copot Jaket Lalu Dipakaikan ke Warga

Kejadian unik lainnya terjadi saat Jokowi pergi meninjau lokasi terdampak bencana alam di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT, Sabtu (9/4).

Dalam sebuah video yang diperoleh oleh TribunWow.com, terekam momen saat Jokowi memberikan jaketnya kepada seorang korban bencana alam di Lembata.

Pada video tersebut, awalnya Jokowi nampak menunjuk ke arah warga yang berada di pinggir.

Warga tersebut kemudian datang mendekati sang RI 1.

Baca juga: Gubernur NTT Marah Besar Jelang Kedatangan Jokowi, Copot Kepala BPBD, Semprot Bupati Kupang

Jokowi lalu melepas sendiri jaket warna merah yang ia kenakan dan memakaikannya kepada warga yang merupakan korban bencana alam tersebut.

Riuh tepuk tangan warga ramai saling bersautan saat Jokowi memakaikan jaket kepada warga tersebut.

Sorakan dukungan kepada Jokowi juga terdengar diteriakkan oleh warga.

Berdasarkan keterangan dari YouTube Legan TV, warga yang menerima jaket dari Jokowi itu adalah Fransiskus Ade Uran.

Fransiskus Ade Uran merupakan Warga desa Tapolangu, kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata.

Jaket itu diketahui diberikan oleh Jokowi seusai momen konferensi pers.

Berdasarkan info yang diunggah oleh akun YouTube Legan TV, Jumat (9/4/2021), Fransiskus tak menyangka dirinya bisa menerima jaket bahkan langsung dipakaikan oleh Presiden Jokowi sendiri.

Ia merasa bangga mendapatkan jaket dari RI 1 tersebut.

Jokowi melepas jaket merah yang dipakai lalu memberikannya kepada pemuda yang merupakan pengungsi korban bencana di NTT.
Jokowi melepas jaket merah yang dipakai lalu memberikannya kepada pemuda yang merupakan pengungsi korban bencana di NTT. (IST/Instagram)

Fransiskus diketahui merupakan satu dari banyak warga di Lembata yang terdampak bencana alam banjir bandang.

Ia bercerita, kehadirannya di lokasi konferensi pers murni karena penasaran ingin melihat langsung sosok Presiden Jokowi.

"Ingin melihat Bapak Presiden secara langsung," kata Fransiskus.

Senyuman merekah dari wajah Fransiskus ketika menceritakan momen dirinya mendapat jaket dari RI 1.

"Ditunjuk dulu baru dipanggil," ujar dia.

Baca juga: Malam-malam Ahok Temui Gibran di Solo, Kenang Pertemuan dengan Jokowi Sebelum Pilgub DKI, Ada Apa?

"Dipakaikan oleh Pak Jokowi sendiri," sambungnya.

Nampak pada video yang diunggah oleh YouTube Legan TV, jaket milik Fransiskus dipinjam bergiliran oleh warga desa untuk berfoto.

Terekam juga Fransiskus sambil tesenyum menepuk membersihkan jaket barunya itu ketika dikenakan orang lain.

3. Dikejar Bocah SMP

Kemudian, pada saat Jokowi melintas di Desa Waipukang menuju Desa Amakaka, ada seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengejar mobil RI 1 lalu memberikan secarik surat.

Anak itu diketahui bernama Vidi Making, siswa SMP asal Desa Kolontobo, Kecamatan Ile Ape.

Dikutip TribunWow.com dari POS-KUPANG.com, Vidi mengaku memang berusaha menyampaikan surat yang dibawanya itu kepada Presiden Jokowi.

Ia pun menyusun rencana untuk menyampaikan surat kepada Jokowi saat mobil presiden melintas di jalan berlubang.

"Saya mau kasih langsung di depan umum tapi sepertinya tidak bisa karena pengamanan ketat," kata Siswa SMPN 1 Ile Ape ini saat dihubungi, Jumat (9/4/2021).

Ketika mobil presiden melambat saat melintas di jalanan yang berlubang, Vidi langsung mengejar mobil RI 1.

"Saya berdiri di tempat yang sepi, di dekat jalan rusak supaya laju kendaraan (mobil presiden) pelan," ungkap Vidi.

Semangat Vidi ternyata berbuah hasil, Jokowi dari dalam mobil membuka kaca dan menyambut surat dari Vidi.

"Saya langsung kasi, Pak Presiden juga angguk-angguk kepala, langsung tunjuk tangan tanda terima kasih," ujar Vidi.

Vidi mengaku dirinya sempat kena tegur pasukan pengamanan presiden (Paspampres) akibat mengejar mobil Jokowi.

"Saya kasi surat itu, mobil sementara melaju juga. Ada Paspampres juga yang tegur dan saya langsung menyingkir," kata Vidi.

Vidi bercerita, surat itu ia tulis sendiri semalam sebelum Jokowi datang ke NTT.

Berdasarkan keterangan dari Vidi, surat itu berisi keluhan masyarakat Lembata.

Masalah itu di antaranya adalah Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mahal di Kabupaten Lembata, masalah pengrusakan tanaman bakau (mangrove) di Kabupaten Lembata, penuntasan kasus korupsi Proyek Awololong dan pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Lembata yang tidak merata.

Vidi berharap, presiden mau mengambil langkah atas masalah-masalah yang ia tulis di surat.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Update Korban Bencana Siklon Tropis NTT, Hingga Minggu Malam 177 Meninggal Dunia, 45 Masih Hilang, https://kupang.tribunnews.com/2021/04/12/update-korban-bencana-siklon-tropis-ntt-hingga-minggu-malam-177-meninggal-dunia-45-masih-hilang?page=all&_ga=2.125428175.454767942.1618004787-amp-bmtzZA7me6BOcQYlyZYEdw.
Penulis: Ryan Nong
Editor: Rosalina Woso
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved