Berita Nasional Terkini
Belum Disetujui BPOM, Vaksin Nusantara Sudah Disuntikkan, Relawan Tokoh, Artis hingga Mantan Menkes
Belum ada persetujuan dari BPOM, Vaksin Nusantara sudah mulai disuntikkan. Bahkan sejumlah politisi, artis hingga mantan Menkes siap menjadi relawan.
Saat dikonfirmasi, Peneliti Utama Uji Klinik Tahap II Vaksin Nusantara, Kolonel Jonny, membenarkan Anang-Ashanty datang untuk pengambilan sampel darah.
"Iya, semua pengambilan sampel," kata Jonny.
Selain Anang-Ashanty, sebelumnya juga sejumlah tokoh di negeri ini juga menjalani proses pengambilan sampel.
Mereka adalah mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan sejumlah anggota DPR.
Baca juga: Sepak Terjang Budi Gunawan, Dijagokan Jadi Ketua Umum PDIP Gantikan Megawati, Pernah Diancam Dibunuh
BPOM Belum Beri Persetujuan
Di tengah proses penyuntikan dan pengambilan sampel untuk vaksin Nusantara, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara tegas mengatakan belum memberikan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) uji klinis fase II vaksin Nusantara lantaran tim peneliti tak kunjung memberikan revisi terkait temuan.
Menanggapi hal itu, Anggota Tim Peneliti Vaksin Nusantara, Muhammad Karyana mengakui hingga kini pihaknya belum mendapat rekomendasi secara tertulis dari BPOM soal vaksin Nusantara.
Karyana menegaskan pengambilan sampel darah yang dilakukan di RSPAD itu bukan merupakan penelitian ataupun uji klinis fase II.
Ia menyebut kegiatan tersebut hanya merupakan pelayanan dari rumah sakit bagi warga yang berniat melakukan serangkaian vaksinasi. "Tidak ada catatan untuk kembali ke uji pre klinis," kata dia.
Pada kesempatan sebelumnya, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito enggan berkomentar ketika ditanya soal konsekuensi kesehatan apabila vaksin yang dibuat dari sel dendritik itu terus berlanjut tanpa sesuai standar yang berlaku.
"Saya tidak mau komentari, karena vaksin dendritik atau nama vaksin Nusantara sudah beralih sekarang, saya sudah tidak mau komentari lagi, sudah beralih," kata Penny melalui konferensi video yang disiarkan Youtube Badan POM RI, Jumat (16/4/2021).
Penny mengatakan tugas BPOM dalam pemantauan pengembangan Vaksin Nusantara sudah selesai ketika pihaknya memberikan penilaian terhadap uji klinis tahap I dan menyatakan vaksin tersebut tidak memenuhi standar untuk melanjutkan pengembangan.
"Apa yang sekarang terjadi di luar BPOM. Bukan kami untuk menilai itu. BPOM hanya pendampingan saat uji klinik yang sesuai standar good clinical trial yang berlaku internasional untuk umum," katanya.
Baca juga: Aksi Keji KKB Papua, Setelah Tembak Mati Guru dan Tukang Ojek, Kini Bunuh Anak SMA Ilaga, Kronologi
Ia kembali menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa berkomentar terkait tim peneliti vaksin Nusantara yang berkeras melanjutkan uji klinis terhadap manusia meskipun tidak mendapat izin dan tidak melakukan tahapan preklinik.
"Vaksin Nusantara kami tidak bisa jawab. Sebagaimana hasil penilaian Badan POM terkait fase pertama uji klinik dendritik belum bisa dilanjutkan ke fase II dan ada temuan correction action. Koreksi itu harus ada perbaikan dulu kalau mau maju ke fase kedua," tuturnya.