Berita Tarakan Terkini

BMKG Tarakan Sebut Siklon Tropis Surigae Tidak Lewati Kaltara, Masyarakat Tetap Waspada

BMKG Kota Tarakan belum lama ini merilis adanya siklon tropis surigae yang terpantau berada di Samudra Pasifik Utara Papua Barat

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Cuaca ekstrem dampak dari siklon tropis surigae menyebabkan terjadinya hujan disertai petir dan gelombang tinggi. BMKG mengingatkan nelayan yang ingin melaut untuk waspada. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN -Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tarakan belum lama ini merilis adanya siklon tropis surigae yang terpantau berada di Samudra Pasifik Utara Papua Barat.

Dibeberkan Wilian Sinaga, Plt Kepala BMKG Kota Tarakan, siklon tropis surigae yakni pergerakan pusaran angin karena tekanan udara rendah dan biasanya berada di wilayah perairan atau di lautan.

Siklon tropis surigae sendiri berdasarkan catatan BMKG Tarakan, bergerak ke arah Barat Laut dengan kecepatan 22 kilometer per jam menjauhi wilayah Indonesia.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Nunukan Senin 19 April 2021, 14 Wilayah Ini  Hujan Pada Siang Hingga Malam Hari 

"Siklon tropis ini posisinya di atas wilayah Indonesia bukan di wilayah Indonesianya," beber Wiliam kepada TribunKaltara.com.

Siklon tropis surigae juga tidak melewati Kalimantan Utara (Kaltara). Tapi lanjut Wiliam, keberadaan siklon tropis surigae ini, akan memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia.

Di antaranya lanjut Wiliam, adanya gelombang laut yang tinggi. Kemudian adanya potensi cuaca hujan sedang hingga lebat disertai kilat petir serta angin kencang.

"Walaupun tidak melewati Indonesia, memang tidak sampai di Indonesia dan posisinya bukan di Indonesia. Dia berada di peraian Samudra Pasifik Utara di Papua Barat. Tapi karena siklon (pergerakan angin), tentu ini akan menarik angin juga dari wilayah yang lain," ungkap Wiliam lagi.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malinau 19 April 2021, Wilayah ini Hujan Ringan Terjadi Sore Hingga Malam Hari

Ia melanjutkan lebih jauh penjelasannya, pergerakan angin menarik dan menyebabkan angin kencang di wilayah lain. "Tapi tidak sekencang di wilayah di siklonnya itu sendiri," jelasnya.

Lanjutnya lagi, tentunya dengan adanya peringatan siklon tropis surigae, BMKG setiap hari meng-update kondisi cuaca harian termasuk juga gelombang.

Hingga Minggu (18/4/2021) malam, update tinggi gelombang di perairan Kaltara setinggi sekitar 1,25 meter hingga 2,5 meter. Adapun untuk tinggi gelombang beberapa hari ni, dijelaskannya masuk kategori sedang.

"Ada kriterianya. Dengan standar tinggi gelombang 1,25 meter harus waspada bagi nelayan pengguna kapal kecil," imbaunya.

Dengan siklon surigae, Kaltara dan beberapa kabupaten dan kota ikut terdampak.

"Dan dari pemprov dan pemkot sudah mengeluarkan kewaspadaan dini," beber Wiliam.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kota Tarakan 19 April 2021, Waspada! Hujan Disertai Petir Nanti Malam

Ia melanjutkan, siklon tropis surigae sebelumnya sudah dirilis BMKG sejak 14 April 2021 lalu. Adapun prediksi kondisi cuaca ekstrem dampak surigae ini berangsur kembali normal tak bisa disebutkan pihaknya. Namun lanjut Wiliam, diperkirakan sampai tangal 26 April 2021, pihaknya memonitoring potensi cuaca ekstrem.

Ia menambahkan pula terkait musim yang ada di Kaltara. Cuaca ekstrem berbeda dengan musim. Kaltara disebutkannya tak memiliki musim.

" Ada wilayah punya musim dan ada batas jelas musim hujan dan kemarau. Kalau di Kaltara, tidak seperti itu kondisinya. Pada intinya peringatan dini yang dikeluarkan adalah dampak tidak langsung dari siklon surigae," pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved