Berita Tarakan Terkini
Pemesanan Menunggu 10 Minggu, Harga Satu Unit GeNose C19 di Bandara Juwata Tarakan Tembus Rp 80 Juta
Total Rp 80 juta anggaran yang harus disiapkan untuk mendatangkan alat skrining GeNose C19 ke Kota Tarakan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Total Rp 80 juta anggaran yang harus disiapkan untuk mendatangkan alat skrining GeNose C19 ke Kota Tarakan.
Selain biaya yang besar juga stok alat yang terbatas, mesin skrining GeNose C19 juga membutuhkan waktu hingga 10 minggu untuk proses pemesanan hingga barang tiba.
Itu dibeberkan dr Wira, Penyelenggara Pelaksana Layanan GeNose C19 Badan Layanan Umum (BLU) Bandar Udara Internasional Juwata Tarakan.
Dibeberkan dr Wira yang juga pernah menjabat sebagai Dirut RSUD Kota Tarakan dan sudah memasuki masa purna tugas, keberadaan stok mesin GeNose C19 saat ini masih begitu langka.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Kota Tarakan Rabu 21 April 2021, BMKG Prediksi Cerah hingga Malam Hari
Baca juga: Gunakan APBD Murni Pemkot Tarakan, Tahun ini Pembangunan Jembatan Mulawarman Dianggarkan Rp 4 Miliar
Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kota Tarakan 9 Ramadan 1442 H atau Rabu 21 April 2021
"Alatnya itu beserta perangkatnya kurang lebih hampir Rp 80 juta untuk satu unitnya. Itu termasuk ongkir dan lain-lain. Kalau mau beli bisa sampai 10 minggu. Kita ngambil dari distributor resmi," beber dr Wira kepada TribunKaltara.com usai uji coba yang dilakukan pada Senin (19/4/2021) lalu.
Ada lima distributor resmi di Indonesia dan satu dari BUMN penyedia alat GeNos C19. Pertama, PT Mitra Lima Sehat, kedua PT Indofarma Global Medika, ketiga, PT Dunia Kecantikan Indonesia, keempat PT Sigma andalan Nusa, kelima PT Global Sitek Medika dan keenam, PT Graha Rekayasa.
Ia melanjutkan, Penyelenggara GeNose C19 masing-masing daerah sudah memiliki komitmen dengan distributor saat proses pembelian.
"Kalau mau beli harus melalui proses pemesanan dulu dan itu tidak bisa langsung didatangkan," jelasnya.
Dan lanjutnya, proses membula adi lelang jual beli bukan waktu pendek. Membutuhkan waktu yang panjang prosesnya sampai bisa tiba di Tarakan.
Ia mencontohkan, ada beberapa distributor yang membutuhkan waktu hingga setengah tahun untuk mengumpulkan alkes.
"Karena alkes tersebut, walaupun ditunggu 10 minggu itu belum tentu dapat. Belum tentu datang. Dan pihak mereka tidak bisa menjanjikan bisa dapat Itu kendalanya di kami," bebernya.
Sehingga lanjutnya jika ditanya apakah kemungkinan pihaknya akan menambah unit mesin GeNose C19, akan melihat situasi dan kondisi serta animo masyarakat pengguna GeNose C19 itu sendiri.
Selain mesin yang langka, tabung plastik yang berfungsi menampung uap udara dari mulut juga sama sulitnya untuk didapatkan.
"Mereka memang tidak memberi batasan berapa yang bisa dipesan. Tidak ada ketentuan. Tapi siapa cepat dia dapat. Berapa kita order, maka kalau ada barang, siap dikirim," lanjut dr Wira.
Untuk stok tabung plastik yang didatangkan pihaknya mencapai 20 ribu kantong. Namun didatangkannya pun bertahap dan tidak sekali datang.