Berita Tarakan Terkini

Covid-19 di India Melonjak, Wali Kota Minta Masyarakat Tak Abaikan Prokes, Waspadai Mutasi Corona

Berkaca pada kasus positif Covid-19 di India, Wali Kota Tarakan dr Khairul meminta masyarakat wajib menjalani protokol Kesehatan. dan selalu waspada.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
tribunkaltara.com
Wali Kota Tarakan dr. Khairul menegaskan, disiplin menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci penurunan kasus Covid-19. 

"Setelah merasa kasus turun tidak ketemu kasus. Lalu akhirnya longgar prokesnya. Tak pakai masker. Bahkan sempat juga buat acara besar di Sungai Gangga yang dihadiri ribuan orang," bebernya.

Karenanya ini menjadi salah satu pemicu, terjadi lagi lonjakan kasus. Ia melanjutkan, bisa jadi pembawa virus hanya satu atau dua orang.

Namun karena kondisinya rerata tak mengenakan masker di tengah ribuan orang saat acara berlangsung, potensi menularkan ke banyak orang.

"Tidak pakai masker, tidak jaga jarak. Potensi tertularnua sangat tinggi. Melihat contoh nyata di India saya ingatkan masyarakat  jangan melonggarkan prokes. Jaga jarak pakai masker, cuci tangan," tegasnya.

Lebih lanjut Ia menyatakan, berbagai kegiatan seperti kegiatan keagamaan sudah mulai dilonggarkan. Tahun ini sudah bisa menjalani kegiatan salat Tarwih berjemaah.

Kondisinya sama, potensi mengumpulkan banyak orang. Namun menurutnya, jika diterapkan dengan prokes yang benar dan ketat, potensi penularan sangat minim terjadi.

"Misalnya kalau yang biasanya 20 rakaat jadi dipersingkat 8 rakaat. Pakai jarak dan wajib pakai masker ke masjid. Kalau ada ceramah jangan terlalu lama durasinya. Ini untuk  mengurangi kontak," jelasnya.

Belum lama ini juga beredar informasi sejumlah warga negara India ke Indonesia.

Wali Kota Tarakan menanggapi untuk persoalan tersebut, kebijakan masuk keluar WNA ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan yang memiliki otoritas penuh.

"Baik di bandara maupun di pelabuhan. Itu menjadi tugas dari penjaga pintu masuk. Saya kira sudah terjaga ketat lewat  KKP," bebernya.

Untuk hal tersebut ia meminta masyrakat tak perlu khawatir dan mempercayakan kepada petugas yang memiliki otoritas. Di samping masyarakat mendukung pemerintah dengan penerapan prokes.

Baca juga: Larangan Mudik 2021, Berikut Pengecualian Bagi Calon Penumpang di Bandara Kolonel RA Bessing Malinau

"Dan kami juga masih terus berjalan unuk tracing," jelasnya.

Ditambahkan, adanya larangan mudim 5-17 Mei 2021 sebagai salah satu bentuk antisipasi pemerintah agar tak terjadi gelombang kedua.

Belajar dari pengalaman menghadapi pandemi tahun 2020, mobilisasi massa memiliki pengaruh besar terhadap lonjakan kasus.

 "Ini mungkin jadi alasan Presiden RI.  Makanya  keluar kebijakan peniadaan mudik. Belajar dari india. Dasarnya dari sana juga.

Karena beberapa kali kejadian, momen mudik atau kegiatan massal akan muncul lonjakan kasus baru," pungkasnya. (*)

Penulis: Andi Pausiah

Baca Juga Berita Tarakan Terkini

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved