Ramadan
HATI-HATI! Usai Makan Sahur Langsung Tidur tak Baik untuk Kesehatan, Penyakit ini Bisa Menyerang
Hati-hati! Usai makan sahur langsung tidur tak baik untuk kesehatan, penyakit ini bisa menyerang.
TRIBUNKALTARA.COM - Hati-hati! Usai makan sahur langsung tidur tak baik untuk kesehatan, penyakit ini bisa menyerang.
Mungkin masih banyak dari umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa tidur setelah melaksanakan makan sahur.
Ternyata, perbuatan tersebut tidak baik untuk kesehatan seseorang yang tengah menjalan puasa.
Pasalnya, ada beberapa penyakit bisa timbul dan menyerang seseorang saat rutin melakukan itu.
Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Azan Maghrib Kota Tarakan 18 Ramadan 1442 H atau Jumat 30 April 2021
Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Azan Maghrib Tanjung Selor 18 Ramadan 1442 H atau Jumat 30 April 2021
Kebiaan tidur lagi setelah makan sahur ternyata berbahaya bagi kesehatan.
Jika hal ini sering kamu lakukan, waspada lah penyakit ini mengintai tubuhmu.
Kebanyakan dari kita selalu tidur lagi setelah makan sahur di bulan Ramadhan 2021, lalu bagaimana hukumnya?
Kali ini Grid.ID akan memberikan informasi mengenai hukum tidur lagi setelah makan sahur di bulan Ramadhan 2021.
Yuk, simak hukum tidur lagi setelah sahur di bulan Ramadhan 2021 yang sudah dirangkum Grid.ID dari Kontan.co.id dan KOMPAS.com pada Senin (26/4/2021).
Menurut Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Surakarta, Musta'in Ahmad, tidur setelah makan sahur tidak baik untuk Kesehatan.
Selain itu, dikhawatirkan tidur setelah makan sahur dapat menyebabkan Shalat Subuh menjadi kesiangan.
"Bila sahurnya telah larut, maka dikhawatirkan Subuhnya kesiangan," ujarnya.
Musta'in menganjurkan untuk tidak kembali tidur setelah makan sahur, ataupun setelah Shalat Subuh.
Selain itu, tidur setelah sahur juga menimbulkan banyak resiko kesehatan bagi tubuh.
Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Azan Maghrib Malinau 18 Ramadan 1442 H atau Jumat 30 April 2021
Diantaranya, dapat menyebabkan penyakit asam lambung naik.
Hal itu dikarenakan sistem pencernaan menjadi sulit mencerna makanan yang kita makan saat sahur.
Selain itu, saat tidur, gaya gravitasi dapat melonggarkan klep lambung.
Hal itu yang menyebabkan asam lambung berbalik mengalir ke kerongkongan yang dapat menyebabkan mulas, sensasi panas dan perih di kerongkongan hingga nyeri ulu hati.
Tak hanya itu, saat tidur setelah makan sahur, proses pencernaan kita dalam perut dapat melambat.
Hal itu dapat menyebabkan makanan yang ada dalam perut tak segera tercerna dengan baik.
Resikonya, hal ini dapat mengakibatkan sembelit dan diare.
Jadi, jangan tidur setelah makan sahur lagi ya!
Masih Sering Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa Ini Dampaknya Bagi Kesehatan Tubuh
Masih sering makan gorengan Saat berbuka puasa Ini Dampaknya Bagi kesehatan tubuh
Menu berbuka puasa yang sering dihidangkan dan menjadi favorit banyak orang yakni gorengan.
Tidak hanya gorengan, makanan yang digoreng jika sering dikonsumsi untuk lauk berbuka puasa pun juga membawa dampak buruk.
Efek negatif yang muncul karena seringnya berbuka dengan gorengan yaitu berdampak pada kesehatan kulit.
Dilansir dari Kompas.com, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari RS Abdi Waluyo, Arini Astasari Widodo menjelaskan, dalam makanan-makanan yang digoreng ada banyak komponen yang dapat memberikan dampak pada kulit, antara lain disebabkan oleh:
Baca juga: Ganjaran Salat Tarawih Malam ke-19, Ramadan Hari ke-18, Allah Angkat Derajat di Surga Firdaus
1. Penyerapan lemak jenuh dan lemak trans
Lemak trans yang dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat meningkatkan respons peradangan, termasuk pada kulit.
Hasilnya, kulit menjadi lebih sensitif terjadi peradangan.
Hal ini perlu diwaspadai terutama oleh orang dengan kulit sensitif, bakat eksim atau autoimun.
Terlebih, bagi orang yang jarang mengonsumsi air putih, terlalu sering berbuka puasa dengan gorengan tanpa diimbangi dengan air putih juga bisa menyebabkan terkena dehidrasi.
2. Proses menggoreng
Proses menggoreng meningkatkan molekul AGE (advanced glycation end products) yang mengakibatkan kerusakan kolagen dan elastin sehingga memicu penuaan kulit.
Proses ini juga membutuhkan temperatur tinggi, sehingga meningkatkan jumlah trans fat dan membuat vitamin-vitamin yang berada di dalam makanan menjadi rusak, termasuk vitamin yang berguna untuk kulit.
"Selain itu, proses menggoreng meningkatkan senyawa kimia yang disebut sebagai acrylamide. Acrylamide dapat meningkatkan risiko kanker," ungkap Arini dalam sesi Kulwap media, Jumat (8/5/2020).
3. Kalori tinggi
Proses menggoreng dapat meningkatkan kalori makanan hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan makanan yang sama sebelum proses penggorengan.
Kalori tinggi bisa membawa dampak buruk terhadap kulit serta memicu sejumlah masalah kesehatan, seperti penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung, dan gangguan metabolik lainnya.
Berbuka puasa dengan gorengan setiap harinya juga bisa meningkatkan resiko membuncitnya perut secara perlahan.
Baca juga: Pemulangan Terakhir di Bulan Ramadan, 101 WNI Stranded Asal Malaysia Dalam Perjalanan ke Nunukan
4. Tinggi sodium dan Indeks Glikemik
Bahan-bahan makanan yang digoreng tinggi kandungan garam (sodium) dan MSG.
Keduanya dapat menarik air, sehingga makanan yang tinggi kadar sodiumnya seperti makanan gorengan dapat memicu retensi cairan pada tubuh.
"Wajah dapat tampak “puffy”, sehingga cenderung tampak tidak segar," ungkap Medical Consultant Dermalogia Clinic itu.
Selain digoreng, kebanyakan orang juga cenderung menyerbu makanan manis ketika berbuka, seperti donat, pisang goreng madu, gemblong, dan lainnya.
Hal ini semakin menambah dampak buruk terhadap kulit.
Selain gorengan, mengonsumsi banyak makanan manis juga bisa merusak kolagen di kulit.
Akibatnya, nanti kulit tampak lebih kusam dan mudah berkeriput.
"Makanan manis juga dapat meningkatkan molekul AGE yang mengakibatkan kerusakan kolagen dan elastin, sehingga mempercepat terjadinya penuaan kulit," kata Arini.
Nah, secara umum, upayakan lah untuk menerapkan pola makan sehat dan mulai mengurangi makanan-makanan yang digoreng, ya.
Imbangi makanan dan minuman yang bergizi tinggi untuk hidangan berbuka puasa.
Selain mengurangi resiko penyakit, mengurangi gorengan juga bisa membuat kulit terbebas dari banyak jerawat yang muncul di wajah.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official