Berita Nunukan Terkini
Mendekati Pembelajaran Tatap Muka, Ribuan Guru di Kabupaten Nunukan Belum Divaksin
Sebanyak 3.395 guru dan tenaga kependidikan di Kabupaten Nunukan belum dilakukan vaksinasi Covid-19.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Sebanyak 3.395 guru dan tenaga pendidik Kabupaten Nunukan belum dilakukan vaksinasi Covid-19.
Kabid Pembinaan Ketenagaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Nunukan, Ridwan, mengatakan sampai saat ini jumlah guru di Nunukan yang sudah mengikuti vaksinasi Covid-19 sebanyak 205 orang.
Sementara itu, informasi yang dihimpun dari Disdikbud Nunukan, total guru dan tenaga kependidikan se-kabupaten yang wajib mengikuti vaksinasi sebanyak 3.565 orang.
Baca juga: PTUN Samarinda Tolak Gugatan Iraw, Ketua KPU Kaltara: Kami Bersyukur dan Terimakasih Atas Dukunganya
Sekadar diketahui, untuk jumlah guru TK/ PAUD sebanyak 789 orang. Sementara tenaga kependidikannya ada 103 orang.
Untuk jumlah guru SD/ MI sebanyak 1.679 orang. Tenaga kependidikannya ada 228 orang.
Lalu, jumlah guru SMP/ MTs yakni 663 orang. Tenaga kependidikannya sebanyak 103 orang.
Baca juga: Kondisi Terbaru Kandungan Nathalie Holscher Diungkap Sule: Semoga Aja Dede Bayinya Tidak Mirip Aku
"Guru baik PNS maupun non PNS termasuk tenaga kependidikan wajib divaksin. Itu syarat dibukanya pembelajaran tatap muka (PTM)," kata Ridwan kepada TribunKaltara.com, Selasa (04/05/2021), pukul 10.00 Wita.
Lanjut Ridwan "Saat ini baru ada 205 guru di Nunukan yang ikuti vaksin dosis I. Untuk dosis II nanti 26 Mei. Jadi sisanya yang belum divaksin sama sekali ada 3.395 orang (guru dan tenaga kependidikan). Dosis I jatahnya hanya untuk 285 guru. Rinciannya untuk guru TK/ PAUD, guru SD, dan SMP ada 205 orang. Sementara 80 lagi untuk guru SMA/ SMK. Setelah vaksinasi guru di Nunukan selesai baru ke Sebatik lagi," tuturnya.
Baca juga: Waspada! Selasa 4 Mei 2021 Dipresdiksi Hujan Lebat Disertai Petir di Kabupaten Tana Tidung
Menurut Ridwan, vaksinasi guru dan tenaga kependidikan diprioritaskan untuk wilayah zona oranye seperti Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik.
Lantaran, adanya keterbatasan jatah vaksin Covid-19 untuk Kabupaten Nunukan.
"Apalagi Nunukan tempat keluar masuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia. Jangan sampai guru-guru di sini terpapar Covid-19. Sementara sekolah di wilayah III sudah diizinkan PTM, karena zona hijau. Kalau jatah vaksin banyak ya banyak juga guru ikut divaksin. TNI-Polri saja banyak yang belum divaksin," ucapnya.
Dia mengaku, persiapan sekolah untuk menyelenggarakan PTM sudah dilakukan sesuai protokol kesehatan Covid-19.
Namun, rencana dimulainya PTM pada Juni mendatang perlu mendapat persetujuan dari orang tua siswa/ siswi.
"Persiapan sudah lama dilakukan oleh sekolah. Untuk pelaksanaan PTM nanti, selain guru dan tenaga kependidikannya sudah divaksin. Juga kesanggupan guru jadi pertimbangan. Kalau gurunya tidak sanggup ya harus buat pernyataan alasan ketidaksanggupannya. Begitupun orang tua siswa setuju apa tidak anaknya ikuti PTM. Kalau tidak setuju maka sekolah harus tetap akamodir pembelajarannya melalui Daring," ujarnya.
(*)
Penulis: Febrianus Felis