Penanganan Covid 19

Program Vaksinasi Gotong Royong Dimulai setelah Lebaran, Inilah Jadwal, Tarif dan Vaksin Digunakan

Program Vaksinasi Gotong Royong akan dimulai setelah Lebaran. Inilah jadwal, harga ]dan vaksin yang digunakan sesuai ketentuan pemerintah.

Editor: Sumarsono
Shutterstock
Ilustrasi Vaksinasi 

TRIBUNKALTARA.COM,  JAKARTA – Program Vaksinasi Gotong Royong akan dimulai setelah Lebaran. Inilah jadwal, harga ]dan vaksin yang digunakan sesuai ketentuan pemerintah.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong akan dimulai setelah hari raya Idul Fitri 2021.

"Jadi kegiatan pelaksanana program vaksinasi gotong royong akan dilakukan pasca hari raya Idul Fitri. Dan teknis pelaksanaan sedang dipersiapkan," kata Wiku dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, (11/5/2021).

Wiku mengatakan terdapat sekitar 1 juta dosis vaksin Sinopharm yang akan digunakan untuk vaksinasi Gotong Royong.

Baca juga: Masih Pandemi Warga Tideng Pale Lakukan Lebaran Virtual, Hari Kedua Idul Fitri Tana Tidung Sepi

Pemerintah juga sudah memesan vaksin Cansino yang akan digunakan program vaksinasi bagi para pekerja tersebut.

"Saat ini terdapat 1 juta dosis vaksin Sinopharm yang akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong," katanya.

Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan harga vaksin untuk program vaksinasi Gotong Royong.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa harga vaksin Sinopharm untuk program vaksinasi Gotong Royong yakni Rp 375 ribu per dosis.

"Ini harga sudah ditetapkan harga vaksin Rp 375.000 per dosis dan penyuntikan nya Rp 125.000, sehingga totalnya Rp 500 ribu," kata Airlangga usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, (10/5/2021).

Vaksin Sinopharm sendiri diberikan sebanyak dua kali penyuntikan atau dua dosis dengan jarak waktu tertentu antara dosis pertama dan kedua.

Vaksin Sinopharm buatan China tersebut  kata Airlangga, sudah tersedia sebanyak 500 ribu dosis dari kontrak kedatangan 7,5 juta dosis.

Baca juga: Puskesmas Balikpapan Pasok Rapid Antigen, Antisipasi Lonjakan Pemeriksaan Covid-19 Pasca Lebaran 

Sementara itu juga dipersiapkan vaksin lain untuk program vaksinasi Gotong Royong yaitu Cansino.

"Vaksin lain yang akan digunakan ada cansino dan ini sudah dipersiapkan 5 juta," katanya.

Pemerintah kata Airlangga berencana memulai program vaksinasi Gotong Royong pada akhir Mei mendatang. Karena, vaksin Sinopharm telah memiliki izin penggunaan darurat.

"Vaksin gotong-royong ini diharapkan sudah bisa dilaksanakan nanti di akhir bulan Mei ini, kemudian ini juga sudah memperoleh sertifikasi baik dari Badan POM maupun dari MUI," katanya.

Vaksin Gotong Royong adalah program vaksinasi yang diprakarsai Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dengan pemerintah.

Tujuan dari program tersebut yakni untuk mempercepat akses terhadap vaksin terutama di sektor usaha.

Porgram diperuntukan bagi perusahaan yang mau memberikan vaksin gratis kepada karyawannya. Hanya saja, perusahaan tidak mendapatkan vaksin tersebut secara cuma-cuma, melainkan harus membeli.

Nantinya Kadin yang akan mendata perusahaan yang akan terlibat atau bergabung dalam program vaksin gotong royong.

Baca juga: Hari Kedua Lebaran, Tidak Ada Aturan Isolasi Mandiri Bagi Pelaku Perjalanan Lokal

Gratis bagi Karyawan

Pemerintah telah mematangkan peraturan vaksinasi Gotong Royong.

Nantinya biaya vaksinasi ditanggung penuh oleh perusahaan, tidak boleh dibebankan kepada karyawan atau buruh.

Langkah ini menghindari terjadinya komersialisasi vaksin Covid-19.

Pengadaan vaksin untuk program Gotong Royong ini pun dilakukan oleh Pemerintah atau BUMN.

Namun dalam pelaksanaan vaksinasinya itu nanti, akan menggandeng pihak swasta.

“Prinsip dasarnya adalah supaya terjadi percepatan herd immunity,” terangnya Jubir Menteri BUMN dan Koordinator Komunikasi Publik KPCPEN Arya Sinulingga beberapa waktu lalu.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Haram karena Mengandung Babi, MUI: Boleh Digunakan karena Alasan Ini

Vaksin yang Digunakan

Pemerintah memutuskan merk vaksin yang digunakan berbeda dengan vaksinasi nasional.

Satu di antaranya adalah vaksin asal Tiongkok, Sinopharm.

Untuk tahap awal ini, Wiku menerangkan pemerintah akan menggunakan 1 juta dosis vaksin Sinopharm yang telah tiba di Indonesia beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Badan POM RI menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) terhadap Vaksin Sinopharm.

Vaksin produksi Beijing Bio Institute Biological Product ini berdasarkan hasil uji klinik fase III memiliki efikasi 78 persen dengan efek samping kategori ringan.

"Studi klinik fase tiga yang telah dilakukan Uni Emirat Arab dan beberapa negara lain dengan subyek 42 ribu orang menunjukkan efikasi vaksin sebesar 78 persen," ujar Kepala BPOM RI Penny K Lukito dalam acara Konferensi Pers terkait Penerbitan EUA Vaksin Sinopharm yang disiarkan secara virtual, Jumat (30/4/2021).

Ia menerangkan, kejadian efek samping lokal yang sering dilaporkan adalah  bengkak, rasa sakit, kemerahan

"Itu termasuk ke kategori ringan sangat kecil sekitar 0,01 persen kejadian sangat jarang. Dari aspek keamanan aman," terang perempuan berhijab ini.

Selain Sinopharm, vaksin lain yang dipersiapkan untuk program vaksinasi Gotong Royong yaitu Cansino sebanyak 5 juta dosis.

Ribuan Perusahaan Mendaftar

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani menyampaikan, sejak Februari-Maret 2021 sudah hampir 17.832 perusahaan yang mendaftar ke KADIN.

"Jumlah pesertanya hampir mencapai 8,6 juta. Sekali lagi, niatan KADIN ini, untuk bisa membantu Pemerintah,mencapai herd immunity,” ujar Shinta dalam diskusi virtual KCPEN, Jumat (7/5/2021).

“Karena jumlah yang datang ini juga bertahap dan awalnya terbatas, kita tidak mungkin bisa sekaligus semua. Jadi, memang perusahaan yang mendaftar ini juga harus bersabar, ya, untuk mendapatkan gilirannya nanti,” lanjut dia.  (tribunnews)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved