Berita Nunukan Terkini

Tak Dapatkan Tabung Gas Elpiji 3 Kilogram, Warga Nunukan Datangi Kantor Kelurahan 

Warga Nunukan, Kalimantan Utara hingga kini masih mengeluhkan distribusi tabung elpiji 3 Kg yang dinilai tidak tepat sasaran.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Warga Kelurahan Nunukan Tengah, berpanas-panasan antre tabung gas elpiji 3 Kg di Kantor Lurah, Senin (17/05/2021), siang. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Warga Nunukan, Kalimantan Utara hingga kini masih mengeluhkan distribusi tabung gas elpiji 3 Kg yang dinilai tidak tepat sasaran.

Pagi tadi, warga Kelurahan Nunukan Timur berbondong-bondong menuju kantor lurah, sembari membawa tabung kosong gas elpiji 3 Kilogram.

Informasi yang dihimpun, belasan warga memenuhi teras depan kantor Lurah Nunukan Timur, lantaran menagih hak mereka untuk mendapatkan gas bersubsidi dari pemerintah.

Baca juga: Ada 700 Dosis Vaksin AstraZeneca di Kaltara, Dinkes Tunda Kegiatan Vaksinasi Untuk TNI

Satu diantaranya, Nurhayati warga RT 011 Kelurahan Nunukan Timur, mengaku memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan, namun belum pernah sama sekali mendapat tabung gas bersubsidi itu.

"Saya antre selama ini belum pernah dapat. Di RT 011 ada 300 pemilik SKTM termasuk saya," kata Nurhayati kepada TribunKaltara.com, saat ditemui di halaman kantor Lurah Nunukan Timur, Senin (17/05/2021), pukul 12.00 Wita.

Menurut Nurhayati, dirinya terpaksa membeli tabung gas elpiji 3 Kg di pengecer dengan harga Rp50 ribu per tabung.

"Katanya pasokan elpiji setiap pangkalan itu sesuai jumlah SKTM yang diterbitkan. Tapi kata pemilik pangkalan jatahnya hanya 100 tabung. Lalu sisa tabungnya ke mana," ucap Nurhayati.

Lanjut Nurhayati, agar mendapatkan tabung gas elpiji 3 Kg itu, ia diminta oleh pemilik pangkalan untuk meninggalkan tabung gasnya di pangkalan sampai berminggu-minggu.

Baca juga: Pasca Banjir, Warga di Desa Tanjung Lapang Kabupaten Malinau Keluhkan Gatal-Gatal

"Kalau punya tabung banyak mungkin bisa ditinggal seperti itu. Tapi punya saya hanya dua tabung. Mending kalau satu minggu sekali dapat tabung gas, ini sampai berminggu-minggu. Padahal datang tabungnya tiap minggu. Saya pakai tabung hanya satu minggu saja. Kadang belum seminggu habis sudah," ujarnya.

Bahkan, Nurhayati mengatakan dirinya terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak buras saat Idul Fitri beberapa hari lalu.

"Dari pada beli tabung gas Malaysia, berat lagi angkatnya. Harganya itu Rp300 -Rp330 ribu per 14 Kg. Isinya pun nggak sampai segitu, setengah saja," tuturnya.

Ia berharap kepada pemerintah daerah untuk lebih serius menanggapi distribusi tabung gas yang dinilai tidak tepat sasaran.

"Kami berharap kepada pemerintah daerah untuk lebih serius dalam menanggapi distribusi tabung gas elpiji yang tidak tepat sasaran. Sehingga masyarakat yang berada dalam ketegori miskin bisa memperoleh haknya. Itu saja mas," ungkap Nurhayati sekaligus pamit pulang, sembari menenteng tabung gas 3 Kg yang masih kosong.

Antre Berjam-jam 

Terpisah, warga Jalan Teuku Umar, RT 012, Kelurahan Nunukan Tengah, Suswati menuturkan, dirinya rela mengantre tabung gas elpiji 3 Kg sampai berjam-jam.

Baca juga: Dihentikan Sementara, Dinkes Bulungan Pastikan Tidak Miliki Vaksin AstraZeneca  

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved