Berita Papua Terkini
Lagi, 2 Prajurit TNI Gugur di Papua, Diduga Diserang 20 Orang Tak Dikenal, Senjatanya Dibawa Kabur
Lagi, 2 prajurit TNI gugur di Papua, diduga diserang 20 orang tak dikenal, senjatanya dibawa kabur
TRIBUNKALTARA.COM - Lagi, 2 prajurit TNI gugur di Papua, diduga diserang 20 orang tak dikenal, senjatanya dibawa kabur.
Kabar duka kembali datang dari prajurit TNI yang bertugas di tanah Papua.
Kali ini, dua prajurit TNI dari Yonif 432 Kostrad gugur usai dibacok orang tak dikenal di Bandara Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa (18/5/2021).
Gugurnya dua prajurit TNI dari Yonif 432 Kostrad tersebut hanya berselang dua hari pasca kontak tembak antara TNI Polri dengan KKB Papua di Mayumberi pada Minggu 16 Mei 2021.
Saat itu, dua KKB Papua dilaporkan tewas tertembak, dan seorang yang terkena tembak berhasil kabur.
Danrem 172 PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan ketika dikonfirmasi membenarkan adanya dua prajurit TNI yang gugur di Papua hari ini.
Baca juga: Menyerahkan Diri ke Satgas Nemangkawi, Anak Buah Lekagak Telenggen Bongkar Peran dan Tugas KKB Papua
"Iya benar ada dua anggota Satgas TNI AD Pam Rahwan dari Yonif 432 Makassar gugur dibacok orang tidak dikenal," katanya ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler, Selasa (17/5).
Dua anggota yang jadi korban, kata Danrem yakni Praka Muhamad Alif Nur dan Prada Ardi Yudi Ardianto.
"Kedua anggota itu diserang menggunakan senjata tajam saat sedang melaksanakan PAM Pengamanan pembangunan tembok bandara Nop Goliat Dekai," katanya.
Dia mengatakan para pelaku penyerangan berjumlah kurang lebih 20 orang.
Izak mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman guna mengetahui apakah pelaku penyerangan dengan beberapa rangkaian kejadian beberapa waktu lalu di Dekai.
"Kami masih dalami, dan kami belum bisa simpulkan apakah pelaku ini orang yang sama dengan kasus yang menewaskan anggota KPU pada 2020 silam,"katanya.
Baca juga: Rekam Jejak Kabinda Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha, Jenderal yang Gugur Ditembak KKB
Selain melakukan pembacokan menggunakan senjata tajam, kata dia, dua senjata jenis SS2 milik korban dibawa kabur.
"Selain melakukan kekerasan yang menyebabkan dua anggota gugur, para pelaku juga membawa kabur dua senjata organik milik TNI," ujarnya.
Kapolres Yahukimo AKBP Deni Herdiana ketika dikonfirmasi menyebutkan saat ini pihaknya dibackup anggota TNI dari Satgas Yonif 432 Makassar serta BKO Brimob masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
"Kami dari anggota gabungan masih melakukan pengejaran, kuat indikasi para pelaku melarikan diri ke arah hutan," tambah dia.

Menyerahkan Diri ke Satgas Nemangkawi, Anak Buah Lekagak Telenggen Bongkar Peran dan Tugas KKB Papua
Kabar terbaru, menyerahkan diri ke Satgas Nemangkawi, anak buah kelompok teroris Lekagak Telenggen bongkar peran dan tugas KKB Papua
Tiga anggota kelompok teroris Lekagak Telenggen, baru-baru ini diketahui menyerahkan diri kepada TNI Polri.
Selain menyerahkan diri, eks anak buah Lekagak Telenggen tersebut juga menyerahkan senjata, peluru, dan sejumlah dokumen dan barang lainnya.
Ketiganya diketahui berinisial YAW (34), MM (17), dan OM (41).
Hasil pemeriksaan oleh TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi, ketiga eks anak buah Lekagak Telenggen tersebut memiliki tugas berbeda-beda.
Sementara itu, TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi masih terus memburu anggota KKB Papua yang kini telah dicap sebagai teroris oleh pemerintah.
Teranyar, dua KKB Papua tewas tertembak saat terlibat kontak tembak di Mayumberi, Papua baru-baru ini.
Baca juga: Satgas Nemangkawi Kontak Tembak Lagi di Papua, 2 Anggota KKB Tewas, Senjata hingga Peluru Diamankan
Baca juga: Identitas KKB Papua yang Tewas Saat Kontak Tembak dengan Kopassus Terkuak, Kepercayaan Pentolan KKB
Tugas para anggota KKB Papua terungkap buntut tiga anggota KKB Papua menyerahkan diri ke aparat.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga anggota kelompok teroris Lekagak Telenggen menyerahkan diri kepada aparat TNI Satgas Yonif 715/Mtl yang melaksanakan patroli keamanan di Kampung Tanah Merah, Papua, Sabtu (15/5/2021).
Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan mereka yang menyerahkan diri masing-masing berinisial YAW (34), MM (17), dan OM (41).
“Tiga orang yang menyerahkan diri itu merupakan anggota kelompok teroris Lekagak Telenggen,” kata Suriastawa dalam keterangannya, Minggu (16/5/2021).
Mereka yang merupakan anggota kelompol teroris itu lalu diperiksa pertugas.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui peran masing-masing tiga anggota itu.
Termasuk di antaranya mencari dana ke masyarakat .
Cari Dana dan Awasi Petugas
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III mengatakan tiga anggota kelompok teroris Lekagak Telenggen menyerahkan diri kepada aparat TNI Satgas Yonif 715/Mtl yang melaksanakan patroli keamanan di Kampung Tanah Merah, Papua, Sabtu (15/5/2021).
Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan mereka yang menyerahkan diri masing-masing berinisial YAW (34), MM (17), dan OM (41).
“Tiga orang yang menyerahkan diri itu merupakan anggota kelompok teroris Lekagak Telenggen,” kata Suriastawa dalam keterangannya, Minggu (16/5/2021).
Berdasarkan pengakuan dari ketiganya, kata Suriastawa, diketahui mereka memiliki tugas yang berbeda-beda.
Suriastawa mengatakan YAW yang juga terlibat perang di Tembagapura tahun 2017-2019 bertugas sebagai pemantau aparat keamanan yang akan masuk ke Kampung Tigilobak.
MM, kata dia, bertugas sebagai pencari logistik dan dana dari masyarakat.
Sedangkan OM, kata Suriastawa, sebagai pendamping saat YAW dan MM melaksanakan tugasnya.
Baca juga: Berani Tantang Pasukan Setan TNI, KKB Papua tak Tangan Kosong, Punya Tokoh Utama Penyedia Senjata
Baca juga: Kopassus, Kostrad dan Yonif 500 Raider Turun Tangan, 2 KKB Papua Tewas dalam Baku Tembak di Ilaga
Selain menyerahkan diri, kata Suriastawa, ketiganya juga menyerahkan sejumlah senjata.
Senjata tersebut antara lain berupa senapan angin, golok, anak panah, munisi SS2, softgun, beberapa dokumen, ransel, ponsel, dan lainnya.
“Saat ini, ketiga teroris dan barang bukti sudah diserahkan kepada Satgas Nemangkawi Polri untuk pemeriksaan dan proses lebih lanjut,” kata Suriastawa.
Penyokong Dana

Selain membagi tugas dan peran dalam kesehariannya, KKB Papua ternyata mendapat sokongan dana untuk melakukan kegiatan operasional.
Diberitakan Surya, diketahui Paniel Kogoya, adalah penyokong dana KKB Papua untuk membeli senjata dan amunisi.
Satu di antara faktanya adalah terungkap sumber uang Paniel Kogoya hingga mampu mendanai aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Paniel Kogoya (41) diketahui menghabiskan dana Rp1,1 miliar untuk membeli empat pucuk senjata api.
Yang nantinya akan diserahkan kepada KKB Papua.
Dana untuk membeli senjata api itu diperoleh dari Ges Gwijangge, anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Dana tersebut berasal dari perampasan, perampokan serta pemerasan kepada kepala suku maupun dana desa di tiap desa yang dipaksa menyetor Rp1 miliar per desa atau kampung, kata Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusy, Selasa.
Dia menjelaskan, dana sebesar Rp1,1 miliar itu digunakan untuk membeli senjata api jenis SS1 dan M16 masing-masing dua pucuk.
Baca juga: KKB Papua Ajak Perang Terbuka, Tembaki Mapolres Buat Ratusan Warga Ketakutan, Polisi tak Terpancing?
Baca juga: Jenderal Polisi Kantongi Peta Kekuatan KKB, TNI-Polri Punya Siasat Khusus Redam Separatis Papua
Setelah menerima senjata api, Kogoya akan menyerahkannya ke Ges Gwijangge yang dikenalnya sejak 2018 lalu.
Senjata api itu berasal dari terpidana Didy Chandra Warobay saat ini mendekam di LP Nabire, kata Iqbal, seraya menambahkan Paniel Kogoya telah ditangkap Minggu (18/4) di Nabire.
Paniel Kogoya yang ditahan di Nabire akan dikenakan Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 jo Pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara, kata Kombes Iqbal.
Egianus Kogoya merupakan salah satu pimpinan KKB di Papua yang wilayah operasinya di sekitar Kabupaten Nduga.
2 Anggota KKB Tewas
Satgas Ops Nemangkawi TNI Polri terlibat kontak tembak dengan 3 anggota KKB di jembatan Mayumberi, Minggu (16/5/2021) pukul 03.19 WIT.
TNI Polri berhasil menembak 3 teroris anggota Kelompok Teroris Lekagak Telenggen, dua di antaranya tewas dan seorang lainnya melarikan diri dengan kondisi tertembak.
Pasca penembakan dilakukan penyisiran dan ditemukan barang bukti yang diamankan oleh petugas yakni 2 mayat teroris, 1 pucuk senjata organik jenis Moser 7,62, 1 buah HT, amunisi 17 butir, 4 selongsong peluru.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal mengatakan saat ini TNI Polri masih melakukan penyisiran di sekitar TKP kontak tembak dan melakukan pengejaran satu orang KKB yang melarikan diri dengan membawa 1 AK 47 milik teroris yang meninggal dunia.
Baca juga: RESMI, Pemerintah Tetapkan Aksi Brutal KKB Papua Sebagai Terorisme, TNI Polri dan BIN Dapat Perintah
Baca juga: TERUNGKAP Tersisa 6 KKB Aktif Lakukan Teror, Kapolda Papua Janji Lumpuhkan Jika Berani Melawan
"Hari ini Satgas Gakkum Nemangkawi akan melakukan olah TKP di Mayumberi," kata Kombes Iqbal dalam keterangannya kepada Tribunnews.
"Camp Mayumberi dikuasai TNI Polri, kami akan terus mengejar dan melakukan penegakan hukum kelompok teroris yang saat ini berada pada zona Mini (Mimika, Intanjaya, Nduga dan Ilaga/Puncak)," ujar dia.
Sementara itu situasi di Kota Ilaga saat ini sangat kondusif. Aktivitas warga seperti biasa. Pasar ramai penjual dan pembeli.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official