Berita Daerah Terkini
Puskesmas Long La'ai Berau Sempat Terendam Banjir Setengah Meter, Sebagian Obat Dapat Diselamatkan
Bencana Banjir yang terjadi di Kabupaten Berau belum sepenuhnya surut, menurut Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG REDEB - Bencana Banjir yang terjadi di Kabupaten Berau belum sepenuhnya surut, menurut Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, ada sekitar 15 kampung terdampak dan lebih dari 2.000 Kepala Keluarga (KK) menjadi korban banjir yang tersebar di 4 kecamatan.
Mereka ini berasal dari Kecamatan Kelay, Sambaliung, Segah dan Teluk Bayur. Sebelumnya, banjir berlangsung sejak 13 Mei 2021 kemarin.
Selain rumah warga maupun fasilitas publik seperti sekolah dan masjid, banjir yang terjadi akibat luapan sungai Segah dan Kelay juga membuat fasilitas kesehatan seperti Puskesmas terendam.
Seperti yang terjadi di Puskesmas Long La'ai, Kecamatan Segah. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau Iswahyudi menyebutkan banjir yang terjadi di kampung tersebut sempat membuat Puskesmas terendam hingga setengah meter.
Meski demikian, tidak terjadi kerusakan cukup parah termasuk obat-obatan dan peralatan masih sempat diselamatkan.
"Sebelumnya memang banjir menggenangi Puskesmas sekitar setengah meter karena memang posisinya cukup rendah namun kondisi itu tidak terlalu parah karena alat - alat seperti aki untuk penerangan sempat kita selamatkan," jelas Iswahyudi, Selasa (18/5/2021).
"Hasil peninjauan kami hanya ada beberapa obat yang terendam dan dokumen administrasi. Jadi kita impentarisasi dulu, selanjutnya kita akan evaluasi dan mencari obat apa saja yang rusak dan selanjutnya akan kita kirim ke Puskesmas yang terdampak banjir," tuturnya.
Untuk fasilitas kesehatan lainnya yang berada di daerah lain kata Iswahyudi, pihaknya masih melakukan pendataan. Meski telah ada laporan beberapa Puskesdes juga terdampak banjir.
"Untuk wilayah lain masih kita monitor kemudian laporan ada Puskesdes juga terdampak namun sebetulnya Puskesdes itu relatif tidak berpengaruh pada kerusakan karena Puskesdes sifatnya hanya memberi pelayanan, tidak terlalu banyak peralatan disana," tuturnya.
Untuk antisipasi penyakit pasca banjir sendiri kata Iswahyudi, pihaknya tetap melakukan monitoring dan memberikan pelayanan untuk masyarakat sesuai instruksi Bupati.
"Yang kita khawatir kan tentang penyakit karena sifatnya banjir besar dan cepat yang sifatnya diare dan sebagainya relatif kecil namun tetap kita antisipasi seperti penyakit kulit dan sebagainya," pungkasnya. (*)
(*)