Berita Tarakan Terkini
Lepas Satwa Sebagai Wujud Kebebasan, Mandirupang Ritual Wajib Tiap Perayaan Hari Raya Trisuci Waisak
Lepas satwa sebagai wujud kebebasan, Mandirupang ritual wajib tiap perayaan Hari Raya Trisuci Waisak.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
Proses mandirupang, masing-masing jemaat bergiliran menyiram Rupang Buddha.
Adapun sembahyang arwah atau leluhur disiapkan satu altar khusus untuk menyembayangi arwah. Dilakukannya sebulan sekali. "Dan ini sekalian dilaksanakan hari ini bersama perayaan Waisak," jelasnya.
Sebelum ritual mandirupang, ada banyak pelita yang terbuat dari gelas putih dan dinyalakan. Gelas ini berisi nama orang yang masih hidup untuk didoakan kemakmuran kesehatannya saat ritual doa bersama. Tujuannya agar semua terberkahi selama hidup.
"Api dinyalakan artinya menandakan badan tetap sehat menambah rezeki dan kepintaran anak-anak diberkati. Me!yalaakan api artinya meminta sang Buddha yang punya berkat untuk didoakan," ujarnya.
Selama ritual berjalan, pelita harus tetap hidup. Simbol api atau pelita ini sebagai bentuk penerangan sekeliling.
" Dengan berdoa, orang sekeliling ikut bahagia," urainya.
Baca juga: Umat Buddha Rayakan Waisak Rabu 26 Mei 2021, Ini Kumpulan Ucapan yang Cocok Dibagikan di Medsos
Baca juga: Download Gambar Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 26 Mei 2021 di Twibbon, Bagikan ke WhatsApp, FB, IG
Baca juga: Persiapan Vihara Bodhi Sasana Jaya Sambut Waisak 2021, Ini Makna Peringatan & Adab-adab Masuk Vihara
Karena pandemi lanjut Semin, ada beberapa rangkaian diringkaskan pelaksanaannya tapi tidak mengurangi makna perayaan Waisak. Perayaan Waisak hari ini pun berlangsung sederhana dan hanya dihadiri sekitar 44 orang.
Ia juga melanjutkan, setiap perayaan hari besar agama Buddha, memakai penanggalan lunar atau penanggalan bulan. Maka setiap tanggal 15 bulan lunar lanjutnya, Mei diperingati Hari Waisak.
Sehingga tidak ada kaitannya dengan Gerhana Bulan Total yang terjadi malam ini. Karena setiap perayaan Waisak, bulan selalu terlihat penuh. "Ini hanya kebetulan bersamaan dengan fenomena Gerhana Bulan Total. Setiap kita merayakan Waisak pasti bulannya kelihatan penuh. Karena pas tanggal 15 penaggalan bulan. Itu sudah ada perhitungannya sendiri," pungkasnya. (*)
Penulis: Andi Pausiah
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official