Berita Nasional Terkini

Karier Mentereng Dudung Abdurachman, Jenderal yang Pernah Lucuti Baliho FPI, Kini Jabat Pangkostrad

Karier mentereng Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Jenderal yang pernah perintahkan lucuti baliho FPI di Jakarta, kini jabat Pangkostrad.

Editor: Amiruddin
Kolase TribunKaltara.com kompas.com dan kompas TV
Perintah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, TNI copot baliho Habib Rizieq di Petamburan dan kawasan Jakarta lainnya. (Kolase TribunKaltara.com kompas.com dan kompas TV) 

TRIBUNKALTARA.COM - Karier mentereng Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Jenderal yang pernah perintahkan lucuti baliho FPI di Jakarta, kini jabat Pangkostrad.

Nama Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjadi perhatian ketika pasang badan, saat memerintahkan anak buahnya melucuti baliho bergambar FPI dan Rizieq Shihab di Jakarta beberapa waktu lalu.

Saat itu Jenderal jebolan Akmil 1988 tersebut masih menjabat Pangdam Jaya.

Kini Jenderal yang pernah jadi bekerja jadi loper koran tersebut, akan memimpin Kostrad.

Satuan tempur terbesar yang dimiliki TNI AD saat ini, dengan tiga divisi yang ada.

Lantas seperti apa sebenarnya jejak karir Dudung Abdurachman, sejak lulus Akmil 1988 hingga kini menjadi Panglima Kostrad dengan pangkat tiga bintang tersebut.

Baca juga: Pangdam Jaya Dudung Abdurachman Promosi Jenderal Bintang Tiga, Ditunjuk Jabat Pangkostrad

Berangkat dari Nol hingga Jadi Perwira TNI

Mayjen TNI Dudung Abdurachman merupakan Lulusan Akmil tahun 1988 dari kecabangan infanteri.

Tak semulus yang orang bayangkan, perjalanan Mayjen TNI Dudung hingga akhirnya menjadi seorang perwira dimulai dari nol.

Dikutip dari YouTube KompasTV yang tayang 27 Juni 2020, dirinya mengisahkan soal perjuangan orang tuanya yang membesarkan kedelapan saudara-saudaranya, termasuk dirinya.

Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), tetapi meninggal dunia saat Mayjen TNI Dudung menginjak SMP.

"Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," katanya.

Dirinya pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu, hingga mencari kebutuhan yang dibutuhkan rumah.

"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah, dan keliling di asrama jualan," tuturnya.

Tanpa rasa malu, pihaknya juga menceritakan pernah menjadi loper koran saat dirinya duduk di bangku SMA.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved