Berita Daerah Terkini

Risma Tak Tinggal Diam, Jelaskan Duduk Perkara Imbas Viral Bupati Alor Amon Djobo Marah dan Memaki

Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma tak tinggal diam setelah video Bupati Alor Amon Djobo marah dan memaki, jelaskan duduk perkara bantuan PKH.

Kolase TribunKaltara.com / Surya dan Pos Kupang
Mensos Tri Rismaharini dan Bupati Alor, Amon Djobo. (Kolase TribunKaltara.com / Surya dan Pos Kupang) 

TRIBUNKALTARA.COM - Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma tak tinggal diam setelah video Bupati Alor Amon Djobo marah dan memaki, jelaskan duduk perkara bantuan PKH.

Mensos Tri Rismaharini jadi sasaran kemarahan Bupati Alor, Amon Djobo terkait pemberian bantuan Program Keluarga Harapan ( PKH) untuk korban badai Seroja di Nusa Tenggara Timur ( NTT).

Meski tak memarahi langsung, Bupati Alor melampiaskan amarahnya kepada staf Mensos Risma saat berkunjung ke Alor, NTT.

Bahkan Amon Djobo sampai mengeluarkan kata-kata kasar kepada staf Kemensos untuk meluapkan amarahnya kepada Mensos Risma.

Aksi Bupati Alor marah dan memaki dengan kata-kata kasar itu langsung viral di WhatsApp.

Usut punya usut, insiden itu terjadi beberapa bulan lalu.

Imbas viralnya video Bupati Alor Amon Djobo marah, Mensos Risma tak tinggal diam.

Tri Rismaharini langsung menjelaskan duduk perkara soal bantuan untuk korban Badai Seroja di Alor, NTT.

Mensos Risma mengatakan, bantuan yang diurus oleh DPRD Alor saat itu adalah bantuan bencana banjir bandang dan siklon tropis Seroja di NTT.

"Ta jelaskan ya, jadi sebetulnya itu bantuan bukan PKH, tapi bantuan untuk bencana," kata Risma saat ditemui di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Viaduct, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/6/2021), mengutip Kompas.com.

Mensos Risma mengatakan, pada saat bantuan tersebut dikirimkan, dia sama sekali tidak bisa menghubungi siapa pun, baik staf Kemensos maupun pihak Pemerintah Kabupaten Alor.

"Saya mengirim barang saat itu dari Jakarta jauh, kita kepengin cepat, jadi kita kirim dari Surabaya, karena kalau dari Surabaya angkutan itu gratis.

Tapi kita tidak bisa masuk ke pulau itu (Alor).

Saya hubungi bagaimana kondisi di sana, karena hampir seluruh NTT kena, saya hubungi kepala dinas, staf saya, enggak ada yang bisa karena memang saat itu jaringan terputus," kata Risma.

Baca juga: Bupati Alor Amon Djobo Marah ke Staf Mensos Risma Pakai Kata-kata Kasar, Tiba-tiba Singgung Khofifah

Selain jaringan terputus, menurut Risma, kendaraan pengangkut bantuan untuk bencana di NTT juga terhambat di pelabuhan karena kondisi cuaca yang buruk.

"Kita tidak bisa merapatkan bantuan, karena cuacanya buruk, sehingga syahbandar mengatakan tidak bisa melaut, kapal-kapal semua berhenti," kata Risma.

Tri Rismaharini bahkan mengaku sempat putus asa pada saat itu.

Kemudian, di tengah ketidakjelasan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Alor Enny Anggrek menawarkan pertolongan agar bantuan untuk korban bencana bisa cepat diterima masyarakat Alor.

"Saat itu kemudian adalah Ketua DPRD ( Alor) menyampaikan kami butuh bantuan, tapi tidak bisa (masuk).

Beliau (Ketua DPRD) menawarkan, 'Bu, itu ada paket dari Dolog yang ibu bisa ganti'," kata Risma.

Tanpa pikir panjang, Risma menyetujui tawaran tersebut agar bantuan bisa cepat diterima masyarakat terdampak bencana.

"Ya sudahlah, kemudian disebarkanlah, karena kami tidak bisa (karena banyak sekali (yang membutuhkan) saat itu kami tidak bisa kontak siapa pun di situ.

Jadi seperti itu," ujar Risma.

Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma. (Kompas.com / Ghinan_Salman1)
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma. (Kompas.com / Ghinan_Salman1) (Kompas.com / Ghinan_Salman1)

Baca juga: Gubernur NTT Marah Besar Jelang Kedatangan Jokowi, Copot Kepala BPBD, Semprot Bupati Kupang

Sebelumnya, dalam sebuah video yang beredar di grup media sosial, tampak Bupati Alor Amon Djobo memarahi staf Kemensos.

Video itu direkam di rumah jabatan Bupati Alor.

Para staf yang duduk berhadapan dengan Amon terdiam dan tak berkutik saat mendengarkan ucapan Bupati Alor.

Amon Djobo yang terlihat kesal sempat menyinggung Menteri Sosial Tri Rismaharini dan mengancam melaporkannya ke KPK.

Tak hanya itu, Amon Djobo juga mengancam akan melempar kursi kepada para staf Kemensos.

Para staf juga diusir agar segera meninggalkan Kabupaten Alor.

Selepas memaki staf Kemensos, Amon berjalan meninggalkan mereka.

Kemarahan Amon Djobo diduga dipicu oleh Program Keluarga Harapan (PKH).

Ia menumpahkan kekesalannya lantaran bantuan PKH diurus oleh DPRD Alor.

Baca juga: 37 Koli Bantuan dan Uang Puluhan Juta Rupiah dari Masyarakat Nunukan Siap Didistribusikan ke NTT

Dalam video berdurasi 3 menit 9 detik itu, Amon Djobo menyampaikan bahwa pihak Kemensos tidak menghargai Pemkab Alor.

Amon Djobo menyatakan, bakal mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo mengenai masalah PKH itu.

Ketika dikonfirmasi, Amon Djobo tak menampik bahwa pria di dalam video tersebut adalah dirinya.

Namun, Bupati Alor ini tak mengingat kapan kejadian itu berlangsung.

Ia mengklaim apa yang disampaikan dalam video adalah fakta di lapangan.

"Itu video betul saya marah. Saya tidak ingat persis kapan karena saya sibuk.

Saya marah karena bantuan PKH dikasih melalui DPRD.

Padahal, seharusnya Pemda yang bagi," ujar Amon saat dihubungi, Selasa (1/6/2021).

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Video Kemarahan Bupati Alor, Ini Jawaban Mensos Risma ", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/06/02/104048278/soal-video-kemarahan-bupati-alor-ini-jawaban-mensos-risma?page=all#page2.
Penulis : Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana
Editor : Abba Gabrillin
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved