Berita Tarakan Terkini
Masih Tiga Tahun Lagi Pilkada Tarakan, Dukungan Lanjut Dua Periode Mengalir, Ini Jawaban Khairul
Sejumlah dukungan mulai mengarah kepada dr. Khairul, M.Kes yang saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Tarakan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
"Itukan yang pilegnya bersamaan dngn pilpres sehingga yang mengusung calon presiden nanti ya gambarannya yang ada sekarang ini," jelasnya.
Ia menyebur, koalisi partai yang ada sekarang ini di antaranya, koalisi PDIP, Gerindra, Demokrat, PKS, P3K dan PKB. "Itu untuk yang pilpres, tapi pilkada? Kita belum tahu siapa partainya belum tahu juga kita ini siapa yang punya kursi nanti di DPRD," jelasnya.
Sehingga lanjutnya, jikapun ada rencana ingin melobi partai, masih samar melakukan hal itu atau masih terlalu awal menurutnya.
"Its oke kita bangun aja komunikasi dengan semua. Toh kita juga gak tahu tiga tahun k edepan setengah, tidak tahu nasib kita besok bisa jadi sakit misalnya. Kita jangan mendahului kekuasan Tuhan yang masih jauh sekali," tegasnya.
Jika pun ada ikhtiar, ia menyilakn siapapun bis melakukannya. Namun lanjutnya untuk mengatakan secara pribadi apakah maju periode kedua di Tarakan atau beralih lanjut ke Provinsi Kaltara, pihaknya belum bisa menjawab.
" Silakan saja tapi kalau saya sendiri juga belum terlalu bernafsu kalau bicara tentang itu karena kita gak tau koalisi dengan siapa," ungkapnya.
Baca juga: Lansia Rentan Terinfeksi Covid-19, Walikota Tarakan Khairul Imbau Tidak Mudik Lebaran Dulu
Disinggung pula apakah akan terlibat dalam parpol nantinya semisal memutuskan maju, dr. Khairul menegaskan saat ini pihaknya fokus menyelesaikan janji-janji politik yang sudah terealisasi sebagian.
"Menurut saya sebagai orang beragama janji itu adalah utang harus kita selesaikan. Bahwa nanti langkah berikutnya tetap kita persiapkan tapi nda perlu saya sampaikan," ungkapnya.
Kembali saat media mengonfirmasi ketegasan jawaban dr. Khairul, melanjutkan pembangunan dua periode di Kota Tarakan atau lanjut maju ke Kaltara, dr.Khairul hanya tersenyum sembari berkelakar seperti kebiasaannya di hadapan awak media.
Namun satu clue ia sampaikan. Ia tak bisa menjawab saat ini. Kemungkinan ia perkirakan setahun sebelum pilkada baru akan ia umumkan.
Alasannya karena masih terlalu dini. Dan biasanya jika nanti sudah menjawab, saat sampai ke tengah masyarakat, ini akan menjadi bumerang.
"Sesuatu yang kita lempar ke masyarakat ini langsung ditangkap ramai-ramai dan itu langsung ditagih. Begitulah politik. Makanya saya belum bisa membuat statment. Kalau sudah setahun nanti mungkin bisa. Mungkin setelah pemilihan legislatif," pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah