Berita Tana Tidung Terkini
RSUD Akhmad Berahim Tana Tidung Siapkan Ruangan Isolasi Covid-19, Sediakan Ribuan APD
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Akhmad Berahim Kabupaten Tana Tidung, dr Budi Samroni mengatakan, ketersediaan ribuan APBD.
Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Akhmad Berahim Kabupaten Tana Tidung, dr Budi Samroni mengatakan, ketersediaan alat pelindung diri (APD) di rumah sakit yang ia pimpin masih aman.
"Kalau untuk ketersediaan APD, Alhamdulilah ndak ada masalah, kita sesuaikan lah. Pengadaan kita, tahun lalu masih ada dan tahun ini juga ada," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Kamis (8/7/2021)
Pria kelahiran Lampung ini mengatakan, pengadaan tahun lalu hingga saat ini masih sekitar 2000 APD.
Baca juga: Turut Peduli Penanganan Covid-19, BPJamsostek Serahkan Bantuan APD Kesehatan kepada RSUKT Tarakan
Karena APD yang itu kan sekali pakai. Jadi setiap shift itu kan wajib menggunakan APD. Terutama yang di ruang isolasi," katanya.
Lebih lanjut soal ruangan bertekanan negatif. Kata dia, RSUD Akhmad Berahim belum menggunakan ruangan tersebut.
Baca juga: Ratusan Suspek Covid-19 Malinau di Perbatasan RI-Malaysia, APD dan Obat Dikirim Lewat Jalur Udara
Mengingat di RSUD Akhmad Berahim, tidak memiliki ruang perawatan pasien Covid-19. Hanya ruangan dialihfungsikan.
Meski begitu, ruangan isolasi di RSUD Akhmad Berahim telah dipasang hepa filter, yang berfungsi menyaring udara.

"Sebenarnya kita ndak ditunjuk untuk perawatan (Covid-19), karena tidak ada SK dari Kemenkes maupun Gubernur Kaltara.
Tapi mengingat masing-masing daerah memprioritaskan warganya, terpaksa kita buka dengan ruangan tadi," ucapnya.
Baca juga: Lindungi Para Pekerja, BPJamsostek Tarakan Bagikan APD Masker 4.200 Pcs
Sementara itu dia sampaikan, ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 pun masih mencukupi. Enam tempat tidur untuk pasien anak dan 12 tempat tidur untuk pasien dewasa.
"Ndak (over kapasitas), opsi dari rumah sakit kita hanya merawat yang bergejala. Karena untuk yang tanpa gejala dan gejala ringan, itu cukup isolasi mandiri.
Tapi tetap, pemantauan itu dilakukan oleh petugas Puskesmas, berdasarkan wilayah pemantauannya," jelasnya.
Terkait tenaga kesehatan (Nakes) khusus penanganan Covid-19, ia sebutkan berkisar 16 Nakes. Kemudian dibagi menjadi 4 shift.
Baca juga: BNPB Pimpinan Doni Monardo Bantu Masker dan APD untuk Kaltara Senilai Rp 2 M, Termasuk 3 Mesin PCR
"Kalau untuk dokternya, ya semua dokter rumah sakit ini bergantian," tuturnya.
(*)
Penulis: Risnawati