Berita Papua Terkini

Diduga Ulah Brutal KKB Papua Kelompok Tendius Gwijangge, Seorang Polisi Tertembak di Yahukimo

Seorang polisi di Yahukimo Papua menjadi korban aksi brutal KKB Papua. Ia terkena tembakan di bagian perut.

Editor: Amiruddin
Facebook TPNPB
KKB Papua. (Facebook TPNPB) 

TRIBUNKALTARA.COM - Berita Papua Terkini, KKB Papua berulah lagi, diduga kelompok Tendius Gwijangge, seorang polisi tertembak di Yahukimo.

Aksi brutal KKB Papua masih saja terjadi hingga saat ini.

Meskipun Operasi Nemangkawi masih terus dilakukan oleh Polri.

Termasuk sejumlah pasukan elite TNI telah dikerahkan menjaga keamanan di Bumi Cenderawasih, Papua.

Teranyar, seorang personel kepolisian tertembak di Yahukimo, Papua.

Diduga kuat, penembakan dilakukan oleh KKB Papua pimpinan Tendius Gwijangge.

Akibat aksi brutal KKB Papua, polisi di Yahukimo terkena tembakan di bagian perut.

Terjadi baku tembak antara polisi dengan teroris KKB di Papua.

Baca juga: Nasib Warga Mappenduma, Sering Diancam KKB Papua, Tinggalkan Kampung hingga Pilih Hidup di Gunung

Kontak senjata antara Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) dengan aparat keamanan terjadi di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua, Sabtu (10/7/2021) malam.

Akibat kejadian tersebut, satu anggota polisi mengalami luka tembak di bagian perut bawah.

"Korban saat ini telah mendapatkan perawatan medis di RS Bhayangkara Jayapura," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, melalui keterangan tertulis, Minggu (11/7/2021).

Menurut Kamal, kuat dugaan para pelaku merupakan KKB pimpinan Tendius Gwijangge alias Tendinus Murib.

"Pelaku diduga merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Tendius Gwijangge. Saat ini personel gabungan masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata," kata dia.

Kejadian tersebut bermula pada Jumat (9/7/2021) sekitar pukul 19.00 WIT.

Saat itu, Tim Satgas Gakkum yang berjumlah 12 orang dipimpin oleh Iptu Budi Basrah bergerak dari Polres Yahukimo untuk melakukan penyelidikan keberadaan KKB di Kali EI, Kampung Mosom Dua, Distrik Seradalah, Kabupaten Yahukimo.

Sabtu pagi, tim tiba di lokasi yang dituju dan melakukan penyirian di wilayah tersebut.

Sekitar pukul 19.00 WIT, personel gabungan mendapat gangguan tembakan dari KKB sehingga personel membalas tembakan tersebut dan terjadi kontak tembak antara personel gabungan dan KKB.

Pukul 19.30 WIT, personel Polres Yahukimo mendapatkan informasi melalui telepon dari Katim Satgas Ops Nemangkawi bahwa telah terjadi kontak tembak antara Tim Satgas dan KKB di Kali EI dan satu personel terluka tembak.

"Mendapat informasi tersebut Kapolres Yahukimo AKBP Deni Herdiana beserta personel gabungan Polres Yahukimo dan Brimob Den A pelopor BKO Polres Yahukimo menuju ke Kali Ei guna mengambil langkah penanganan terkait kasus penembakan tersebut," kata Kamal.

Selanjutnya, Minggu (11/7/2021) pukul 07.40 Wit korban dievakuasi ke Jayapura.

Baca juga: Selama 6 Bulan, 22 Orang Meninggal Gegara Aksi Brutal KKB Papua, Masyarakat Sipil Paling Banyak

Nasib Warga Mappenduma, Sering Diancam KKB Papua, Tinggalkan Kampung hingga Pilih Hidup di Gunung

Sebelumnya diberitakan, beginilah nasib warga Mappenduma, akibat sering diancam dan diteror oleh KKB Papua, mereka kini lebih memilih tinggalkan kampung dan hidup di gunung.

Sering menjadi korban pengancaman hingga teror KKB Papua, membuat warga yang bermukim di Distrik Mappenduma, Papua, kini memilih meninggalkan wilayahnya.

Mereka kini dikabarkan lebih memilih tinggal dan berkebun di hutan.

Akibatnya, kondisi terkini di Kampung Mappenduma dikabarkan sepi dari aktivitas warga.

Selama ini memang diketahui Mappenduma merupakan basis dari kelompok teroris KKB Papua Egianus Kogoya

Pasukan TNI-Polri pun saat ini terus mengejar KKB Papua yang selalu menebar teror ke masyarakat di Papua.

Aksi terorisme Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) di Kampung Mappenduma, Distrik Mappenduma, Kabupaten Nduga, Papua membuat warga berbondong-bondong meninggalkan perkampungan.

Sejak tahun 2018, selain warga meninggalkan rumah, kampung tersebut pun tidak ada layanan pemerintahan, baik sekolah dan Puskesmas.

Gedung sekolah serta puskesmas ditinggal petugasnya sejak KKB pimpinan Egianus Kogoya gencarnya melakukan aksi penembakan dan kekerasan di Kabupaten Nduga.

Salah satu satu anggota Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/ VJS, Praka Al-Furqan mengirimkan video berdurasi 32 detik.

Video tersebut memperlihatkan kondisi Distrik Mappenduma yang sunyi tanpa aktivitas warga sekali pun.

Sementara itu Komandan Pos Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/ VJS, Letda Rasyid ketika di konfirmasi membenarkan hal itu.

“Iya mas, sudah tidak ada warga sama sekali, kampung ini sepi,” ucapnya

Menurut informasi, warga meninggalkan rumahnya lantaran sering menjadi korban KKB.

“Dulu mereka sering diancam, kalau tidak berikan uang, makanan serta kebutuhan KKB,” bebernya.

Kata dia, masyarakat saat ini memilih bermukim di atas perbukitan.

“Mereka tinggal di gunung-gunung untuk berkebun, mereka sudah takut kembali ke rumahnya,” cetusnya.

Selain itu, Sekolah dan puskesmas pun tidak beroprasional.

“Para petugas sudah pergi sejak situasi di Mappenduma panas akibat KKB,” ucapnya.

Sejauh ini, Lanjut Rasyid, pihaknya akan melakukan pendekatan agar masyarakat dapat kembali lagi seperti dulu.

“Kami akan bujuk masyarakat kembali dengan memberikan jaminan keamanan dari KKB,” tegasnya.

Mapenduma adalah sebuah desa/Kampung di Kabupaten Nduga, 160 kilometer dari Wamena, ibu kota Jayawijaya, pusat Pegunungan Tengah Papua.

Kawasan Nduga kini tidak asing bagi telinga khalayak Indonesia sejak peristiwa kekerasan bersenjata oleh TPNPB/OPM menewaskan 16 pekerja PT Istaka Karya pada 2 Desember 2018.

Wilayah Mapenduma merupakan markas kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.

Baca juga: Kabar Terkini 50 Pekerja di Yahukimo Usai 4 Rekannya Diserang KKB Papua, Nasib Mandor Masih Misteri

Selama 6 Bulan, 22 Orang Meninggal Gegara Aksi Brutal KKB Papua, Masyarakat Sipil Paling Banyak

Sebelumnya diberitakan, pasukan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi terus melakukan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) Papua.

Pengejaran dilakukan, setelah beberapa waktu terakhir KKB Papua melakukan teror terhadap masyarakat sipil maupun prajurit TNI-Polri di Papua.

Sesuai data Satgas Nemangkawi, sejak Januari hingga Juni 2021, tercatat 22 orang meninggal dunia akibat ulah KKB Papua.

Mereka yang meninggal dunia bukan hanya pasukan TNI-Polri, tetapi juga masyarakat sipil di Papua.

Bahkan pekan ini, empat pekerja jembatan di Yahukimo, Papua dilaporkan tewas akibat serangan KKB Papua.

Bukan hanya itu, seorang kepala suku juga dilaporkan luka-luka akibat aksi brutal KKB Papua.

Berdasarkan rilis Satgas Nemangkawi yang dikeluarkan oleh Kasatgas Humas OPS Nemangkawi, Kombes Pol M. Iqbal Al Qudus, di Timika, Sabtu (26/6/2021), kasus menonjol KKB berupa kontak tembak sebanyak 23 kontak tembak, 20 gangguan penembakan dan 12 kejahatan lainnya.

Termasuk pembakaran rumah warga, gedung sekolah, puskesmas serta pembunuhan dan perampasan senjata.

Jumlah korban meninggal dunia akibat ulah dari KKB dalam periode bulan Januari sampai bulan Juni 2021 yaitu total 22 orang meninggal dunia dengan rincian 7 orang anggota TNI, 2 orang anggota Polri, 13 masyarakat sipil.

Adapun korban luka luka , yaitu sebanyak 17 orang dengan rincian 6 orang anggota TNI, 3 orang anggota Polri, dan 8 orang masyarakat sipil.

Namun sebagai update terakhir 1 korban masyarakat sipil yang luka tembak meninggal dunia.

Selama periode I bulan Januari sampai Juni tahun 2021, Satgas Ops Nemangkawi mampu memperoleh sejumlah keberhasilan dan pencapaian tugas yang berefek besar bagi eksistensi Kelompok Kriminal Bersenjata maupun kelompok kriminal politik dalam memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI.

Adapun keberhasilan dan pencapaian tugas yang berhasil dilakukan oleh Satgas Ops Nemangkawi yaitu dalam upaya penindakan yang tegas dan terukur terdapat 8 orang Kelompok Kriminal Bersenjata yang meninggal dunia serta 11 orang luka luka dan barang bukti yang berhasil diamankan berupa senjata api, amunisi kaliber 5,56 mm, HT, Handphone, anak panah dan lain sebagainya.

Selain itu satgas Ops Nemangkawi berhasil melakukan penangkapan 11 orang yang tergabung dalam jaringan senjata dan amunisi, yang mana 4 diantaranya masuk dalam daftar pencarian orang berinisial PK, KS, LW dan MT.

Penangkapan terakhir untuk jaringan senjata dan amunisi yang berhasil ditangkap yaitu seorang laki laki berinisial RM.

Selain Kelompok Kriminal Bersenjata , satgas Operasi Nemangkawi juga berhasil menangkap 8 orang kelompok kriminal politik yang menyebarkan propaganda Serta ujaran kebencian melalui media sosial yang salah satunya berinisial VY dan EK.

Baca juga: Curhat Mantan KKB Papua yang Kembali ke NKRI, Susah Cari Makan hingga Kelaparan di Tengah Hutan

Tidak hanya itu, guna mempersempit ruang gerak bagi kelompok kriminal bersenjata dalam merencanakan dan melancarkan aksinya, satgas Operasi Nemangkawi juga berhasil menduduki markas markas Kelompok Kriminal Bersenjata di beberapa tempat diantaranya markas KKTB kalikopi, markas KKTB Ndugama ( Yuguru, Alguru dan Kalimin ), dan markas KKTB Puncak (Wuloni, Duagi, Makki, Mayuberi, Gome, Muara ).

Satgas Operasi Nemangkawi juga berhasil melakukan pemulihan Kamtibmas sehingga aktivitas pemerintahan , perekonomian dan kegiatan sosial masyarakat dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Dalam pelaksanaan tugas Satgas Operasi Nemengakawi tidak hanya melakukan tindakan represif ( Hard Approch ) tetapi juga mengutamakan tindakan Preemtif dan preventif ( Soft Approch ) melalui beberapa aktivitas seperti bakti sosial, binmas noken, piajar, dan penyaluran bibit pertanian, perikanan dan peternakan.

Hal ini nyatanya terbukti efektif dalam menangani Kelompok Kriminal Bersenjata maupun kelompok kriminal politik.

Tercatat total 26 orang yang tergabung dalam Kelompok Kriminal Bersenjata menyerahkan diri dan berjanji setia kepada NKRI.

Berdasarkan rekap terakhir Satgas Operasi Nemangkawi juga berhasil melakukan penggalangan kepada 166 tokoh orang papua serta mengamankan 3 pucuk senjata api , 4 buah magazine, 87 buah Amunisi dan 1 Buah Granat.

Untuk Pelaksanaan Tugas Operasi Nemangkawi Tahap II 1 Juli 2021 nanti akan dilaksanakan kewilayahan oleh Polda Papua.

Baca juga: Terseret Kasus Dugaan Jual Beli Senjata ke KKB Papua, Ketua DPRD Tolikara Bereaksi: Kenal Saja Tidak

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Baku Tembak Polri vs Teroris KKB di Papua Tadi Malam, Ada Anggota Polisi Tertembak, https://sumsel.tribunnews.com/2021/07/11/baku-tembak-polri-vs-teroris-kkb-di-papua-tadi-malam-ada-anggota-polisi-tertembak
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved