Berita Nunukan Terkini

Apresiasi Program TMMD, Wabup Nunukan Hanafiah: Dana Desa Belum Bisa Membantu Desa Terisolir

Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah mengapresiasi jajaran Kodim Nunukan yang telah merampungkan program TMMD ke-111.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/FELIS
Satu di antara kegiatan TMMD ke-111 di RT 011, Desa persiapan Binusan Dalam, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, belum lama ini. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus felis. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah menyebut alokasi dana desa belum bisa mengatasi persoalan yang dihadapi oleh desa terisolir.

Hal itu dia ungkapkan seusai menutup kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa ( TMMD ) ke-111 tahun 2021 di Aula Makodim (14/07/2021).

Hanafiah menyampaikan apresiasi kepada TNI, utamanya Kodim 0911 Nunukan, lantaran sukses menyelesaikan program TMDD selama 30 hari di Desa persiapan Binusan Dalam, Kecamatan Nunukan.

Baca juga: Program TMMD ke-111 Selesai, Dandim Nunukan Sebut Pembangunan Fisik Sudah Capai 100 Persen

Dia mengaku, program TMMD itu telah membantu pemerintah daerah dalam memperbaiki sarana infrastruktur di berbagai wilayah pedesaan.

Bahkan kapasitas dan kemandirian masyarakat di desa menjadi meningkat melalui berbagai kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan bakti sosial.

"Kami pemerintah daerah tentu mengapresiasi TNI yang telah menunjukkan sinergi yang kuat dengan masyarakat, utamanya di Desa Binusan Dalam.

Saya berharap kebersamaan antara warga dan TNI tetap terpelihara meskipun kegiatan TMMD telah selesai. Kemanunggalan TNI dan masyarakat akan menjadi kekuatan yang luar biasa untuk mengatasi persoalan di tengah masyarakat," kata Hanafiah kepada TribunKaltara.com, pukul 14.00 Wita.

Sebelumnya, Pemerintah Daerah Nunukan menganggarkan program TMMD ke-111 dalam APBD tahun 2021 sebesar Rp1 miliar.

Kegiatan tersebut sudah berlangsung satu bulan sejak tanggal 15 Juli lalu di RT 011, Desa persiapan Binusan Dalam.

Menurutnya, alokasi dana desa belum bisa mengatasi persoalan di desa terisolir.

Sehingga, wajar hingga kini di wilayah pedesaan masih minim sarana infrastruktur seperti jalan, jembatan, saluran irigasi, fasilitas pendidikan dan kesehatan.

"Dana desa belum bisa membantu desa terisolir. Itu membuat tingginya biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat. Sebetulnya ini bisa teratasi sedikit demi sedikit melalui alokasi dana desa.

Tapi, karena begitu kompleksnya persoalan di masing-masing desa, sehingga upaya perbaikan sarana infrastruktur tidak seperti yang diharapkan," ucapnya.

Lebih lanjut Hanafiah katakan, hal itu perlu konsistensi semua pihak. TNI selalu berada di garis terdepan dalam hal pemberdayaan masyarakat desa.

"Seperti sebuah keyakinan yang terpatri pada mereka, 'bersama rakyat TNI kuat dan bermartabat, tanpa rakyat TNI menjadi lemah dan tak berdaya," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved