Berita Nasional Terkini
Susi Pudjiastuti Sentil Reaksi Luhut Binsar Pandjaitan saat Minta Maaf Terkait PPKM Darurat
Susi Pudjiastuti lagi-lagi menyentil Luhut Binsar Pandjaitan di Twitter soal reaksi minta maaf terkait PPKM Darurat.
TRIBUNKALTARA.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti lagi-lagi menyentil Luhut Binsar Pandjaitan di Twitter.
Kali ini Susi Pudjiastuti mengomentari reaksi Menteri kepercayaan Jokowi itu saat minta maaf terkait PPKM Darurat.
Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta maaf soal penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali yang belum optimal.
"Sebagai Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, dari lubuk hati yang paling dalam saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika dalam penanganan PPKM Jawa-Bali ini masih belum maksimal," ujar Luhut Binsar Pandjaitan, Sabtu (17/7/2021).
Cara Luhut Binsar Pandjaitan meminta maaf ini mendapatkan respons tajam dari berbagai pihak termasuk Susi Pudjiastuti.
Mulanya Budayawan Sujiwo Tejo yang mengomentari aksi Luhut Binsar Pandjaitan meminta maaf dengan cara membaca tulisan di kertas.
"Pak Luhut .. bicara itu mata menatap ke yang diajak bicara, Pak .. itu standar etika/rasa/lubuk hati .. sekali2 aja lihat text yg sudah harus agak dihapal prinsip2nya.. patokan curi2 baca barisnya adalah jempol kiri kanan yg terus bergeser ke bawah sesuai barus yg dibaca,” tulis Sudjiwo Tejo di akun Twitternya @sudjiwotedjo (18/7/2021).
Baca juga: Susi Pudjiastuti Sindir Pernyataan Luhut Soal Covid-19 Varian Delta, Heboh di Twitter
Kemudian, Susi Pudjiastuti menimpali komentar Sujiwo Tejo terkait reaksi Luhut Binsar Pandjaitan meminta maaf.
Susi Pudjiastuti mengomentari dengan bahasa Jawa yang intinya berkomentar memang Luhut Binsar Pandjaitan tidak sekali ini saja tk menghadap ke depan.
"Mas jiwo ini selidik banget.. matanya gak lihat depan aja keliatan.. memang nggak sekali ini nggak hadep ke depan"” tulis Susi Pudjiastuti (19/7/2021).
Bukan kali ini saja Susi Pudjiastuti berani menyentil Luhut Binsar Pandjaitan via Twitter.
Sebelumnya, Susi Pudjiastuti juga mengomentari pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebutkan varian Delta sulit dikendalikan.
Kegelisahan Luhut Binsar Pandjaitan
Sebelumnya Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kegelisahannya dalam penerapan PPKM Darurat.
Terlebih lagi tanggungjawabnya sebagai koordinator PPKM Darurat tidaklah mudah untuk menurunkan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia.
"Sekarang dalam keadaan seperti ini saya punya tanggung jawab lagi. Tidak gampang. Orang pikir kan sederhana saja.
Orang kan juga ada tanggung jawab moral dari saya.
Kok belum bisa dihentikan ini? Walaupun saya paham tidak bisa sesederhana itu menghentikannya.
Tapi tetap saja ada kegalauan itu," kata Luhut Binsar Pandjaitan, mengutip Tribunnews.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan perasaan yang melatar belakangi permintaan maafnya terkait penanganan pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.
Baca juga: Cerita Susi Pudjiastuti, Karyawannya Sembuh dari Covid-19 dalam 7 Hari setelah Minum Ivermectin
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan usianya yang sudah tidak muda lagi membuatnya kadang-kadang terkenang dengan pengalamannya di militer saat harus bertugas memimpin pasukan dalam operasi di Timor-Timur.
Kenangan pahit kehilangan prajurit yang dipimpinnya tersebut dalam hitungan hari, juga membuatnya merasa bertanggung jawab moral atas korban-korban Covid-19 yang telah wafat.
Dalam penanganan pandemi Covid-19 di masa PPKM Darurat ini, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku kerap sedih atas pandangan-pandangan yang menggampangkan penanganan Covid-19 khususnya varian Delta yang lebih mudah menyebar dan lebih mematikan.
"Sekarang ini kalau saya lihat orang terlalu menggampangkan mengkritik itu saya sedih saja.
Kamu tidak tahu betapa sulitnya mengatasi keadaan ini.
Tidak ada satu negara di dunia pun," ungkap Luhut dalam acara yang disiarkan di kanal Youtube Kompas TV pada Selasa (20/7/2021).
Melihat cuplikan tayangan warga yang berkerumun meski menggunakan masker, ia pun mencoba menerka betapa sederhana masyarakat Indonesia dalam berpikir.
Luhut Binsar Pandjaitan menduga masyarakat berpikir yang penting sudah pakai masker, tanpa berpikir lebih jauh betapa berbahayanya Covid-19 varian Delta.
"Itu sebenarnya kesedihan saya melihat ini," kata Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut Binsar Pandjaitan mengaku saat ini telah berusaha keras untuk menangani lonjakan kasus Covid-19 yang sedang melanda Indonesia saat ini.
Ia pun menceritakan bagaimana staf-stafnya yang masih muda di kantornya memutar otak siang malam dengan hati untuk mengubah situasi menjadi lebih baik.
Baca juga: Susi Pudjiastuti & Bintang Emon Kaget Najwa Shihab Dipolisikan Gegara Wawancara Kursi Kosong
Menteri kepercayaan Jokowi ini mengatakan telah mendengarkan banyak epidemiolog atau guru besar ilmu kedokteran di sejumlah kampus karena merasa itu bukan bidangnya.
Tidak hanya itu, Luhut juga mendengar bagaimana jeritan pedagang-pedagang kaki lima, pedagang warung, dan sebagainya.
"Ayah saya kan supir bus Sibualbuali (di Sumatera Utara).
Jadi saya tahu juga. Saya bukan anaknya orang kaya. Bapak saya itu supir.
Jadi saya katakan saya bisa merasakan itu semua, tapi kan ada namanya dalam bahasa militer kemampuan dan batas kemampuan.
Saya lihat ada juga batas kemampuan itu kita bisa berbuat, yaitu alam ini, yaitu yang namanya Tuhan itu.
Adanya Tuhan itu. Kalau semua bisa kita selesaikan ya tidak ada dong Tuhan itu," kata pensiunan Jenderal Kopassus ini.
Meski mengaku tidak sampai menangis, Luhut juga merasa sedih di kala ada pihak-pihak tertentu yang justru mempolitisasi situasi saat ini.
Menurutnya, penangan pandemi Covid-19 adalah masalah kemanusiaan yang tidak boleh dipermainkan.
"Ini kemanusiaan. It's from the bottom of my heart. Ini humanity. Masalah kemanusiaan yang tidak boleh kita main-main. Jangan dipolitisasi," ungkap Luhut Binsar Pandjaitan.
Diberitakan sebelumnya akhirnya Luhut menyampaikan permintaan maafnya soal penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Hal itu dia katakan dalam konferensi pers daring bersama sejumlah menteri dan wakil menteri.
"Sebagai koordinator PPKM Jawa dan Bali, dari lubuk hati yang paling dalam, saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika dalam penanganan PPKM Jawa-Bali ini belum optimal," kata Luhut, Sabtu (17/7/2021).
Dirinya berjanji akan terus bekerja keras bersama para menteri lainnya untuk memastikan penyebaran Covid-19 varian delta bisa diturunkan dan juga bantuan sosial bisa tersalurkan.
Luhut juga meminta agar masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan selama periode PPKM Darurat.
"Serta mengikuti program vaksinasi yang dijalankan pemerintah selama periode PPKM ini," katanya.
Ke depan, Luhut memastikan akan meningkatkan target vaksinasi untuk bulan Agustus, yang mana target terkini yakni 1 juta vaksinasi.
"Akan kita targetkan 1,5 juta per hari pada bulan depan.
Bapak Presiden juga sudah memberikan penekanan kepada para menteri untuk memastikan berbagai program bantuan sosial bisa diterima oleh masyarakat miskin, dan kelompok masyarakat yang berhak, dan ini adalah prioritas Bapak Presiden," pungkasnya.
(*)