Berita Nasional Terkini
Buntut Tudingan Kongkalikong Bisnis Ivermectin, Moeldoko Somasi Peneliti ICW Egi Primayogha
Kepala Kantor Staf Presiden ( KSP), Moeldoko melayangkan somasi ke peneliti ICW, Egi Primayogha, buntut tudingan Kongkalokong bisnis Ivermectin
Kendati demikian, pihak Moeldoko tidak sekonyong-konyong membawa kasus ini ke ranah hukum.
Mereka memberikan kesempatan kepada ICW 1x24 jam untuk membuktikan tuduhannya itu.
Jika tidak terbukti maka ICW harus mencabut pernyataannya dan meminta maaf.
"Siapa tahu dapat membuktikan kan.
Kalau tidak dapat membuktikan, kami menegur saudara Egi untuk mencabut pernyataaan tersebut dan meminta maaf secara terbuka kepada klien kami untuk membersihkan nama baik klien kami yang terlanjur tercemar," kata Otto Hasibuan.
Baca juga: Moeldoko Marah Besar, Kehormatannya Ternoda saat ICW Tuding KSP Terkait dengan Produsen Ivermectin
Jika somasi ini tidak diindahkan, barulah Otto Hasibuan membawa kasus ini ke ranah hukum.
Egi cs akan dikenakan pasal 27 dan 45 UU ITE mengenai pencemaran nama baik dan fitnah, karena dilakukan melalui sarana elektronik.
"Kalau dalam 1x24 jam sejak pers rilis ini kami sampaikan, tidak membuktikan tuduhannya, dan tak mau mencabut pernyataannya, dan tak mau minta maaf, maka kami akan melaporkan kepada yang berwajib," katanya.
Indeks 98 Sebut ICW Cocokologi
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indeks 98, Wahab Talaohu menilai ICW telah menebar keresahan publik lewat pernyataan tersebut.
Argumentasi ICW, kata Wahab, hanya berasal dari logika cocokologi semata, tanpa didasari fakta, bukti, dan kaidah penelitian ilmiah.
"ICW jangan jadi lembaga penebar keresahan publik. Karena argumentasi yang katanya dari hasil penelitian ternyata hanya logika cocoklogi saja.
Sebab tidak berdasar fakta, tidak punya alat bukti dan telah melanggar kaidah-kaidah penelitian ilmiah," kata Wahab saat dikonfirmasi, Selasa (27/7/2021).
Menurutnya, keterkaitan produsen obat Ivermectin dengan keluarga Moeldoko terkesan dipaksakan.
ICW dinilai hanya membangun narasi kausalitas berdasarkan asal cocok fakta dan data.