Berita Daerah Terkini

Keberadaan Mangrove Penting Bagi Masyarakat Kampung Tanjung Batu, Perlu Bimbingan Menjaga Ekosistem

Pengurus Pusat Informasi Mangrove Tanjung Betu, Hermawan Saputra mengakui masyarakat Kampung Tanjung Batu sangat ikut andil dalam pemanfaatan mangrove

Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Tangkapan layar Talkshow Banyak Mangrove Banyak Rejeki, Kampung Tanjung Batu memaparkan ekosistem Mangrove yang berperan penting bagi warga mereka. 

TRIBUNKALTARA.COM- Kampung Tanjung Batu di Berau, menjadi salah satu contoh kampung yang berhasil menjadikan hutan mangrove berperan penting bagi kehidupan masyarakat kampung.

Pengurus Pusat Informasi Mangrove (PIM) Tanjung Betu, Hermawan Saputra, dalam Talkshow Banyak Mangrove Banyak Rejeki yang diusung oleh Tribun Kaltim, mengakui masyarakat Kampung Tanjung Batu sangat ikut andil dalam pemanfaatan mangrove.

Sebelumnya, di tahun 2018 Bupati Berau, masa pemerintahan Almarhum Muharram meresmikan Ekowisata Mangrove di Kampung Tanjung Batu.

Perwujudan tersebut, juga tidak melupakan stakeholder yang terkait.

“Waktu itu di tahun 2015, hutan mangrove hanya kami manfaatkan sebagai kayu bakar.

Lantaran, gas LPG 3 Kilogram belum semudah itu masuk ke kampung. Hal itu kami lakukan karena kurangnya pengetahuan masyarakat,” ungkapnya, Senin (2/8/2021).

Hermawan melanjutkan, seiring bergulirnya waktu, masyarakat semakin sadar dan memanfaatkan potensi yang ada.

Terutama untuk masyarakat Kampung Tanjung Batu yang memiliki 6.000 jiwa, merasakan pemanfaatan mangrove.

Dengan luasan kurang lebih kurang lebih 1.841 hektar, Kampung Tanjung Batu memiliki 40 jenis mangrove.

Pihak terkait melalui banyak pihak kemudian menyusun rencana kerja dengan pengenalan sejak dini tentang potensi mangrove pada masyarakat.

“Jadi sekarang ini, mangrove bukan milik perseorangan, tetapi milik masyarakat kampung kami sendiri,” tegasnya.

PMI juga memiliki banyak kegiatan dengan salah satunya yakni menjaga dan menanam ulang mangrove di sana. Lantaran bagi pihaknya, sesuatu yang tumbuh dan hidup memang harus terus dirawat.

Kendati, pihaknya mengakui masih ada saja masyarakat yang belum mengerti bagaimana merawat ekosistem mangrove.

Tidak sedikit pula masyarakat yang menangkap ikan di daerah mangrove, serta mengancam bibit yang mereka tanam.

“Tapi kami terus melakukan edukasi untuk menjaga ekosistem,” ungkapnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved