Berita Tarakan Terkini

Update Peristiwa Longsor di Kelurahan Sebengkok, Korban Dua Jam Tertimbun Tanah Longsor 

Warga yang mengetahui kejadian ke lokasi dan melakukan penggalian terhadap korban tertimbun longsor yang diketahui Bernama Adi berusia 21 tahun.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kondisi rumah korban pasca longsor terjadi di RT 20 Kelurahan Sebengkok, Kamis (5/8/2021) 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kondisi hujan semalam menyebabkan satu rumah dan seorang warga RT 20 Kelurahan Sebengkok tertimbun longsor, Kamis (5/8/2021) sekitar pukul 01.00 WITA.

Warga yang mengetahui kejadian langsung ke lokasi dan melakukan penggalian terhadap korban tertimbun longsor yang diketahui Bernama Adi berusia 21 tahun.

Diketahui korban baru bisa ditemukan sekitar pukul 03.00 WITA setelah dilakukan pencarian bersama warga dan tim SAR serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan.

Baca juga: Hujan Deras Akibatkan, Seorang Warga dan Satu Rumah di Kelurahan Sebengkok Tertimbun Longsor

Diakui Jairin, salah seoang warga yang ikut melakukan pencarian, ia baru mendengarkan kabar ada longsor dan menimbun satu warga, langsung bergerak ke lokasi sekitar pukul 01.00 WITA.

“Saya langsung naik karena memang kondisinya kan di atas bukit rumahnya. Sampai di lokasi kami belum tahu di mana posisi korban tertimbun,” ujar Jairin.

Baca juga: Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Sangasanga, Wabup Kukar Rendi Solihin Sorot Perusahaan Tambang

Kemudian lanjutnya, akhirnya sekitar dua jam digali, ditemukan korban berada tepat di bawah reruntuhan tembok beton rumah beserta tanah longsor.

Di dalam rumah diketahui ada dua kamar. Kamar korban berada di sebelah kanan dan karena tertimbun lonsgor tergeser ke sebelah kiri dan kepala dan kakinya ditemukan tak jauh dari posisi kulkas di sudut kiri ruangan.

Kondisi rumah korban pasca longsor terjadi di RT 20 Kelurahan Sebengkok, Kamis (5/8/2021)
Kondisi rumah korban pasca longsor terjadi di RT 20 Kelurahan Sebengkok, Kamis (5/8/2021) (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

“Dia terbawa longosr sampai ke dekat kulkas, kakinya di dekat kulkas, tertindis reruntuhan beton. Sekitar jam tiga lewat diangkat. Kami sudah menggali sudah banyak orang berdatangan. Kami inisiatif langsung membantu saja,” ujarnya.

Ia melanjutkan, korban tak bekerja. Ayahnya bekerja sebagai buruh TKBM. Ia melanjutkan, longsor ini baru pertama kali terjadi di RT 20 di wilayah tersebut selama sekiatr 10 tahunan tinggal di rumah tersebut.

Baca juga: UPDATE Banjir Bandang dan Longsor NTT, Korban Meninggal 67 Orang, Bencana Terjadi saat Warga Tidur

“Di belakang sana memang ada dulu. Namanya musibah ini, apapun kondisi tanah itu, kalau sudah musibah kan. Jaraknya jauh karena tanah dari atas yang masuk ke dalam rumah. Tanah berjalan dan tanahnya ada pohonnya,” ujarnya.

Posisi terjadi longsor dan pohon tersebut ikut terbawa. Di atas perbukitan tidak begitu banyak pohon besar. Rumah milik korban yang paling terakhir terbangun di atas perbukitan tersebut. “Kalau di sini, cuma ada rumah ini. Di atasnya sudah tidak ada lagi rumah,” ujarnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved