Berita Nasional Terkini

Tiga Jenderal Naik Motor Trail Pimpin Pengejaran 6 DPO Teroris di Poso, Sempat Bermalam di Pos Sekat

Tiga jenderal TNI dan Polri ikut turun langsung memimpin melakukan pencarian 6 orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris di Poso.

Editor: Sumarsono
IST
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Polisi Abdul Rakhman Baso, Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, dan Kepala Operasi Satgas Madago Raya Brigjen Polisi Reza Arief Dewanto naik motor trail ikut pimpin pengejaran terduga teroris di Poso. 

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA – Tiga jenderal TNI dan Polri ikut turun langsung memimpin melakukan pencarian 6 orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Naik motor trail, tiga jenderal yakni Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Polisi Abdul Rakhman Baso, Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, dan Kepala Operasi (Kaops) Satgas Madago Raya Brigjen Polisi Reza Arief Dewanto, Selasa (10/8/2021) lalu turun langsung ke lapangan.

Patroli bermotor tersebut menyisir beberapa perkampungan di wilayah Kecamatan Poso Pesisir Selatan (PPS).

Wakasatgas Humas Ops Madago Raya AKBP Bronto Budiyono menyampaikan, ketiga jenderal itu turun langsung memimpin pengejaran terduga teroris menggunakan motor trail.

Baca juga: 2 Teroris Tewas Tertembak di Poso, 3 Orang Melarikan Diri, Amunisi hingga Bom Ditemukan TNI-Polri

Mereka juga sempat berbincang dengan warga untuk menggali keberadaan para buronan tersebut.

"Kapolda Sulteng, Danrem 132 Tadulako, dan Kaops Madago Raya setelah memberikan arahan kepada personel Satgas Madago Raya langsung turun ke lapangan dengan menunggangi motor trail," kata Bronto saat dikonfirmasi, Rabu (11/8/2021).

Menurut Bronto, tiga jenderal tersebut juga sempat bermalam di pos sekat Kelapa Dalam Desa Pantangolemba, Poso Pesisir Selatan.

Pos itu biasa ditempati oleh personel TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya usai melakukan pencarian.

Kegiatan ini bentuk merupakan kolaborasi di antara pimpinan Polri dan TNI di Sulteng.

Baca juga: TERUNGKAP Kendala Perburuan Teroris MIT Pimpinan Ali Kalora, Polisi Beber Kondisi Geografis di Poso

Di pos sekat tersebut, ketiga jenderal itu bahkan menunjukkan kepiawaiannya memasak santapan malam menu ala pasukan di medan tugas.

Kapolda Sulteng, Irjen Abdul Rahman juga memberikan dorongan moril agar anggota tetap semangat dalam tugas.

"Bekerja tanpa pamrih untuk Merah Putih. Kapolda Sulteng juga memberikan bantuan sembako di setiap pos yang dikunjungi," tukasnya.

Gunakan Pendekatan Dakwah

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengungkapkan pendekatan dakwah masjid ke masjid untuk menghentikan simpatisan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso.

Hal itu disampaikan oleh Irjen Abdul Rakhman saat menerima kunjungan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam rangka analisa dan evaluasi operasi Satgas Madago Raya di Mapolda Sulawesi Tengah, Jumat 6 Agustus 2021 lalu.

Baca juga: Baku Tembak dengan Kelompok Teroris Pimpinan Ali Kalora, Satu Pasukan Brimob Polri Gugur di Poso

Saat kunjungan Kapolri yang didampingi sejumlah pejabat utama Polri, Satgas Madago Raya memaparkan kinerjanya mengejar MIT Poso.

Tak hanya penindakan, Kapolda menyebut pihaknya juga melakukan langkah preventif untuk menghentikan penyebaran simpatisan MIT Poso melalui pendekatan dakwah.

"Ops Madago Raya III guna melakukan pendekatan melalui dakwah dari masjid ke masjid sampai ke lumbung simpatisan teroris dan juga penggalangan terhadap tokoh agama dan tokoh masyarakat di Poso," kata Rakhman dalam keterangannya, Senin (9/8/2021).

Setidaknya ada 4 dai Polri nasional terbaik yang diturunkan oleh Satgas Madago Raya.

Mereka adalah jebolan Grand Final Dai Polri di TVRI pada bulan ramadhan tahun ini.

Adapun dai Polri yang ditugaskan dalam Satgas Operasi Madago Raya adalah Iptu Atmal Fauzi, Aipda Syarif Alqadri, Bripka Agus Salim dan Bripka Muhammad Nur Hilal.

"Kehadiran mereka diterima masyarakat di sekitar Kabupaten Poso," ungkapnya.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi terobosan Dai Polri yang memberikan kesejukan masyarakat Poso dengan metode dakwah.

Selain juga bertugas dalam kegiatan pendekatan melalui silaturahim tokoh lintas agama.

Ia juga meminta agar keempat Dai Polri bisa mendapatkan prioritas melanjutkan akses pendidikan.

“Saya bangga dengan kalian,” ujar Listyo.

Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan tugas operasi Madago Raya guna menuntaskan kasus terorisme di Poso.

Menurutnya, kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tersisa 6 orang ini sulit diburu lantaran banyaknya simpatisan yang mendukung gerakan kelompok ini.

"Selain medan yang berat hal utamanya karena masih adanya simpatisan yang mendukung mereka, kalau mau cepat selesai ya tidak ada simpatisan dan tidak ada gerakan-gerakan yang mendukung mereka maka kasus Poso akan cepat selesai," kata Abdul.

Namun, Abdul tidak menjelaskan secara detil identitas simpatisan yang menjadi penyokong kelompok teroris MIT Poso tersebut. Yang jelas, dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk menghentikan radikalisasi.

"Saat ini kelompok terorisme sisa enam orang, seandainya 6 orang DPO terorisme bisa diselesaikan tetapi masalah radikalisme dan kontra radikalisme yang harus dilakukan, bagaimana pembangunan infrastruktur dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Poso," ujarnya.

Dalam penindakan DPO teroris Poso, Abdul menyebutkan Satgas Madago Raya lebih mengedepankan tindakan soft dengan mengimbau DPO terorisme untuk menyerahkan diri.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Naik Motor Trail, Inilah Tiga Jenderal yang Pimpin Pengejaran 6 DPO Teroris MIT Poso

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved