Kumpulan Pantun
30 Pantun Malam Minggu, Cocok untuk Para Jomblo yang Masih Berharap Miliki Kekasih
Sejumlah pantun spesial Malam Minggu yang bisa dipakai para jomblo untuk bersapa dengan teman dekat.
Penulis: - | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM - Berikut ini sejumlah pantun spesial Malam Minggu yang bisa dipakai para jomblo untuk bersapa dengan teman dekat.
Pantun-pantun ini juga bisa dijadikan status di media sosial untuk menunjukkan kesendirianmu melewati Malam Minggu tanpa pasangan.
Kumpulan pantun ini cocok untuk para lajang yang masih dalam pencarian jodoh.
Meski harus melalui Malam Minggu seorang diri, namun pantun ini bisa membuat harimu lebih seru bersama teman-teman.
Baca juga: Kumpulan Pantun Malam Jumat Bertema Horor, Bisa Jadi Hiburan Lucu Bersama Teman
Yuk, ekspresikan perasaanmu melalui pantun-pantun ini:
Mahal harganya si pohon gaharu,
Apalagi jika dijadikan papan,
Hujan lebat di malam Minggu,
Doaku yang teraniaya dikabulkan.
Di atas meja banyak lalat,
Ada makanan beraneka rupa,
Malam Minggu seperti malam Jumat,
Seperti ada seram-seramnya.
Kayuh sepeda dengan kaki,
Sampai di rumah bocor ban,
Malam Minggu tiba kembali,
Mari semangat wahai kaum rebahan.
Alangkah pedihnya luka ini,
pedih sakit tertusuk duri.
Alangkah sedihnya malam ini,
tidur-tiduran hanya sendiri.
Jika luka pada mata,
hati-hati cari obatnya.
Saya buka lowongan cinta,
yang mau silakan inbox ya.
Di belakang rumah banyak nyamuk,
Sebelum senja tutuplah jendela,
Ada rasa yang berkecamuk,
Di hati jomblo kala malming tiba.
Beli kari lama menunggu,
kari lezat enak rasanya.
Duduk sendiri di malam minggu,
teman facebook entah ke mana.
Acar tak punya kari tak punya,
hanya ada nasinya saja.
Pacar tak punya istri tak punya,
begini nasib duda merana.
Jalan-jalan ke kota Solo,
lihat petani menenteng cangkul.
Begini nasib seorang jomblo,
hanya bisa memeluk dengkul.
Langit membentang warna biru,
surya siang sudah berlalu.
Ingin punya kekasih baru,
ingin langsung ke penghulu.
Sebelum kerja jangan lupa sarapan,
Buah sawit masak silakan di egrek,
Melihat teman bermesraan,
Malming panjang menjadi pendek.
Air santen sudah diperas,
untuk dicampur nasi beras.
Kalau hujan turun deras,
tangis jomblo semakin keras.
Bunga melati bunga melur,
tak punya duri yang tajam.
Hendak hati ingin tidur,
tapi mata tak bisa terpejam.
Pulang dari rumah Heru,
Melihat pekerja membuat aspal,
Daripada keluyuran di malam minggu,
Lebih baik aku main media sosial.
Lelah rasanya selesai membabat,
Mata jadi terkantuk-kantuk,
Nasib jomblo begini amat,
Tiap malming berteman nyamuk.
Pergi ke ladang pagi hari,
Pulangnya bawa seikat sayuran,
Malam Minggu datang lagi,
Saatnya bercengkrama dengan kejombloan.
Ke kebun binatang bertemu rusa,
Rusa jinak jangan dihalau,
Semua malam sama saja,
Sama-sama kesepian dan galau.
Pagi hari menyiram tanaman,
Setelah itu menjemur baju,
Tuan dan nyonya yang budiman,
Apakah ini malam Minggu?
Anak kecil mengembala sapi,
Istirahat sejenak di bawah kayu,
Sudah lama menyendiri,
Dinding bosan mendengar curhatku.
Pagi hari berangkat sekolah,
Ke sekolah memakai sepeda,
Makan hati kalo keluar rumah,
Malming cukup di kamar saja.
Terbang rendah di belalang,
Hinggap di daun pohon rindang,
Kalau malam Minggu datang,
Hati gundah tidak kepalang.
Kalau pulang ke kota Solo,
maka sate kecap bango.
Yang kasian pastilah jomblo,
lihat orang mukanya melongo.
Bagaimana air mendidih,
atas kompor di tepi hampir.
Bagaimana hati tidak sedih,
malam minggu rumahku banjir.
Si adik hidungnya pesek,
Sering ngompol kalo tidur di kasur,
Malam Minggu menjadi pendek,
Karena habis Isya langsung tidur.
Simpan jarum di dalam peti,
Agar tidak terinjak kaki,
Ketika malam minggu tiba lagi,
Ada rasa yang berontak di hati.
Ada indahnya langit biru,
tempat bermain burung beribu.
Ada enaknya pengantin baru,
asyik-asyikan bercumbu-cumbu.
Terbang tinggi burung camar,
elang menukik hendak mencakar.
Malam minggu rapilah kamar,
malam ini ada rencana besar.
Anak gembala bermain layang,
Layang terbangkan di tanah lapang,
Kalau malam minggu datang,
Jomblo galau tidak kepalang.
Ikan pari tak punya tulang,
masak dengan bumbu bawang.
Kerja sehari banting tulang,
malam minggu habislah uang.
Ada enaknya batu berbongkah,
bisa untuk duduk sementara.
Ada enaknya yang sudah menikah,
malam minggu bermesra-mesra.
(*)