Berita Bulungan Terkini

Potensi Pertanian Padi di Kabupaten Bulungan Lebih Unggul dari Jawa, Bupati Syarwani Sebut Alasannya

Potensi pertanian padi di Kabupaten Bulungan lebih unggul dari Pulau Jawa, Bupati Bulungan Syarwani sebut alasannya.

Tangkapan Layar Youtube TribunKaltara.com
Bupati Bulungan Syarwani saat memaparkan potensi pertanian Bulungan dalam acara Talkshow Virtual bersama TribunKaltara.com bertajuk Wujudkan Bulungan Daulat Pangan dan Sejahtera, Senin (16/8/2021). (Tangkapan Layar Youtube TribunKaltara.com) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Potensi pertanian padi di Kabupaten Bulungan lebih unggul dari Pulau Jawa, Bupati Bulungan Syarwani sebut alasannya.

Potensi pertanian padi di Kabupaten Bulungan disebut memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan yang ada di Pulau Jawa.

Salah satunya faktor kondisi geografis di Bulungan, yang memungkinkan berbagai teknik penanaman, seperti pertanian gunung, tadah hujan, pasang surut, hingga pertanian padi sawah.

Baca juga: Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan Beber Sasaran 10.000 Dosis Vaksin Sinopharm

Tak hanya itu, luasnya lahan yang dimiliki Bulungan juga menjadi faktor lain keunggulan potensi pertanian di Bulungan.

Hal ini diungkapkan Bupati Bulungan Syarwani dalam Talkshow Virtual bersama TribunKaltara.com bertajuk Wujudkan Bulungan Daulat Pangan dan Sejahtera, Senin (16/8/2021).

“Kondisi Bulungan secara geografis sangat luar biasa, dan mungkin tidak dimiliki dengan daerah lainnya, seperti ketersediaan luasan lahan dan produk pangan dalam arti luas,” kata Bupati Syarwani.

“Bulungan bisa unggul lebih Jawa, karena pola bertani kita bisa bermacam-macam, bisa pasang surut, tadah hujan, pertanian gunung boleh, beda dengan di Jawa yang sangat bergantung pada air sangat bergantung pada sistem drainase, dan kita lihat sendiri bagaimana kalau musim kemarau sangat mempengaruhi produksi pangan,” tambahnya.

Sehingga Bupati Syarwani mengatakan, sektor pertanian masih menjadi fokus utama dalam visi dan misi Kabupaten Bulungan yang nantinya juga tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bulungan 2021-2026.

“Isu ini kesinambungan dengan visi kepala daerah kemarin di masa Almarhum Pak Sudjati, saya ingin program ini berkesinambungan sehingga isu kedaulatan pangan ini kita angkat,” tambahnya.

Potensi itupun dibenarkan oleh Pelaksana tugas Kepala Bappeda Litbang Bulungan Iwan Sugiyanta, dirinya mengungkapkan, luas panen padi di Bulungan meningkat dari Tahun 2019 ke Tahun 2020.

Baca juga: Dapat Alokasi 10.000 Dosis Vaksin, Kapolres Bulungan akan Sasar Daerah Sulit Terjangkau

Di mana berdasarkan hitungan matematis antara angka produksi dan konsumsi beras masyarakat, Kabupaten Bulungan telah mencapai surplus beras pada Tahun 2020 lalu.

“Data dari BPS luas padi di Bulungan 4.606 Ha ini meningkat dari tahun sebelumnya, dan hasil produksi berupa beras 9.080 Ton ini meningkat dari tahun sbebelumnya di 7.437 Ton,” kata Iwan Sugiyanta.

“Apabila asumsi kebutuhan beras mencapai 7.426 Ton per Tahun, artinya secara hitungan matematis kabupaten Bulungan telah surplus beras,” terangnya.

Namun demikian, Bupati Syarwani menyadari bila permasalahan pertanian di Bulungan tidak hanya dalam sisi hulu saja di saat masa produksi, melainkan juga dalam masa pasca produksi atau di bagian hilir, seperti sulitnya memasarkan hasil produk pertanian.

“Kami menyadari permasalahan petani tidak hanya di sektor hulu tapi juga hilir, bagaimana kita bisa memasarkan produk-produk pertanian, karena kalau membuka lahan luas, kemana harus memasarkannya dan ini yang menjadi PR bersama, sehingga kegelisahan para petani bisa kita jawab,” ujarnya.

Baca juga: Live Streaming Talk Show Bupati Bulungan Syarwani Bahas Kedaulatan Pangan Food Estate

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved