Berita Tarakan Terkini
Sosok Ihsan Rifki Mulyadi, Fisik Terbatas tapi Tetap Semangat Ikut Vaksinasi di Kodim 0907 Tarakan
Kondisi keterbatasan fisik Ihsan Rifki Mulyadi tak menyurutkan langkahnya menghadiri kegiatan vaksinasi anak yang digelar di Kodim 0907 Tarakan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
Ia juga menegaskan, tak khawatir apalagi ketakutan menjalani vaksinasi karena sudah memiliki pengalaman sudah pernah divaksin sebelumnya.
“Saya alhamdulillah sudah divaksin. Gak ada efeknya. Kalau daftar langsung ke panitia di Kodim tadi,” bebernya.
Adapun sejumlah persiapan sebelum membawa Rifki melakukan vaksinasi, sudah sarapan terlebih dahulu dari rumah. Kondisinya juga disiapkan fisiknya. Dan ia mengakui semangat Rifki cukup tinggi.
Rifki saat ini tercatat sebagai salah seorang siswa Kelas 7 Sekolah Luar Biasa (SLB) tingkat SMP yang berlokasi di Kelurahan Juata Laut. Rifki saat ini memasuki usia 13 tahun namun perawakannya memang terlihat seperti anak SD.
Rifki tak malu, dengan kondisi keterbatasan fisik yang dialaminya. Ia juga begitu ramah dan supel kepada semua orang yang mengajaknya berbicara.
“Kepada siapa pun dia tidak pernah merasa malu. Dengan kondisinya seperti ini. Dan saya juga tidak pernah mau menutup-nutupi kondisi anak saya,” beber Ngatinah.
Dua anaknya yang lain terlahir normal. Rifki adalah anak ketiga Ngatinah.Dengan kehadiran Rifki, ia juga sebagai seorang ibu sangat bangga, dan tak pernah merasa malu.
Seorang ibu harus mendukung apapun kondisi sang putra. Kata Ngatinah ini juga sebagai motivasi bagi orang tua lainnya yang sama-sama mengalami memiliki putra atau anak dalam keterbatasan fisik.
“Ini sebagai motivasi juga, orang tua harus terbuka hatinya bahwa kita dititipi sama Allah, dalam kondisi seperti ini kita jangan sampai menutupi menyembunyikan sehingga akhirnya dia juga memiliki rasa malu saat berada di luar,” urainya.
Orang tua harus berani menunjukkan kepada dunia, seterbatas apapun kondisi anak yang dilahirkan dari Rahim seorang ibu, adalah anugerah.
Ngatinah sangat bersyukur, karena selama ini, Rifki tak pernah minder bermain dengan teman-temannya. Dan Rifki juga memiliki sifat penolong yang cukup tinggi.
Rifki juga dikenal sangat periang. Saat ini ia masih menjalani sekolah daring karena kondisi pandemic Covid-19.
“Dua tahun ya pasti dibantu orang tua mengajari anak,” ujarnya.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Diburu Warga Malinau, Satgas Ubah Pola Pelaksanaan Vaksinasi untuk Cegah Kerumunan
Ini tampak terlihat saat awak media mewawancara Ihsan Rifki secara langsung. Di hadapan awak media, dengan sedikit malu-malu karena bertemu dengan orang asing, namun aura keterbukaannya kepada orang baru tampak terlihat.
Ihsan mengakui tidak begitu gugup saat melaksanakan sutik vaksin dosis pertama. Ia juga mengakui setelah divaksin tak merasakan apapun.
“Gak gugup. Cuma tadi pas jarumnya masuk sakit setelah itu tidak sakit lagi,” ujar Rifki.
Ia mengatakan lagi, sempat sarapan nasi kuning di rumah. Ia memang ingin sekali divaksin.
“Dikasih tahu ibu awalnya. Jadi langsung mau divaksin,” pungkasnya seraya tersenyum merekah.
(*)
Penulis: Andi Pausiah