Sejarah Hari Polwan yang Diperingati Setiap 1 September, Ini 6 Tokoh Perintis Polisi Wanitanya
Sejarah singkat Hari Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia yang diperingati setiap 1 September tiap tahunnya.
TRIBUNKALTARA.COM - Sejarah singkat Hari Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia yang diperingati setiap 1 September tiap tahunnya.
Pada 2021, Hari Polwan yang diperingati untuk yang ke-73.
Lantas, bagaimana sejarah lahirnya Polisi Wanita di Indonesia?
Baca juga: Sejarah Hari Pramuka yang Diperingati Setiap 14 Agustus, Bermula dari Gagasan Presiden Soekarno
Sejarah Singkat Lahirnya Polisi Wanita
Dikutip dari bengkulu.polri.go.id, pada masa penjajahan Belanda, akibat serangan besar-besaran terjadi arus pengungsian dimana-mana.
Pria, wanita dan anak-anak meninggalkan rumah mereka untuk menjauhi titik-titik peperangan.
Pengungsian besar-besaran itu berpotensi menimbulkan masalah jika ada penyusup atau kriminal di antara pengungsi yang masuk ke wilayah-wilayah yang dikuasai Republik.
Saat ada kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak atau wanita, para pengungsi perempuan menolak digeledah oleh Polisi pria.
Baca juga: Sejarah Hari Lahir ASEAN yang Diperingati Tiap 8 Agustus, Dideklarasikan di Bangkok
Karena itulah para pejabat kepolisian seringkali meminta bantuan kepada istri-istrinya untuk melakukan pemeriksaan dan penggeledahan.
Menyadari akan kebutuhan petugas wanita untuk menjalankan tugas-tugas kepolisian yang tidak dapat dilakukan oleh Polisi pria, maka pimpinan Polri pada saat itu memutuskan untuk menjadi polisi wanita.

Akhirnya pada tanggal 1 September 1948 dimulai pendidikan kader kepolisian untuk tingkat Perwira Angkatan 3 di Bukittinggi dengan 50 orang siswa.
Enam orang di antaranya adalah calon polisi wanita yang kemudian dikenal dengan polwan pertama di Indonesia atau perintis polisi wanita.
Keenam perintis polisi wanita tersebut di antaranya:
1. Nelly Pauna Situmorang
2. Djasmainar Husein