Kumpulan Pantun

20 Pantun untuk Ayah, Ungkap Rindu dan Sayang untuk Ayah yang Berjauhan

Pantun untuk ayah tersayang yang bisa diungkapkan saat sedang memendam rindu.

Penulis: - | Editor: Amiruddin
TribunKaltara.com
ILUSTRASI - Kumpulan pantun rindu untuk ayah. 

TRIBUNKALTARA.COM - Pantun untuk ayah tersayang yang bisa diungkapkan saat sedang memendam rindu.

Kadang kala rindu kepada sosok ayah muncul saat sedang tinggal berjauhan dengan orangtua.

Ada pula rindu muncul karena tak dapat lagi melihat sosok ayah karena takdir yang memisahkan.

Sebagai seorang anak, menyimpan rindu yang besar untuk ayah adalah hal yang wajar.

Baca juga: 24 Pantun September Ceria, Sambut Awal September dengan Pantun Bijak Penuh Nasihat

Berikut ini kumpulan pantun rindu untuk ayah:

Pagi cerah berbaju ketat
Senyum berhias seri seroja
Pergi ayah terlalu cepat
Belum puas diri bermanja

Serawa dimasak lama sehari
Kelapa diperah sebelah saja
Nyawa anak umpama diberi
Tanpa ayah siapalah kita

Sudah salat diri dijaga
Kuntum kelopak sinar mentari
Ayah ibarat kasturi syurga
Harum semerbak sukar dicari

Jalan-jalan ke Pulau Bali
Di Bali membeli sepatu
Ayah ini kapan kembali
Sudah lama aku menahan rindu

Sore hari halaman disapu
Disapu sampai bersih
Sudah lama tidak melihatmu
Aku merindukanmu ayah

Langit itu berwarna biru
Jika dilihat sangatlah indah
Sudah lama kita tak bertemu
Ayah kapan pulang ke rumah

Pagi hari mencari udang
Mencari udang di pinggir danau
Rindu ini sebesar gunung
Sudah sewindu tak bertemu

Habis mandi tak lupa pakai baju
Pakai baju warna abu-abu
Ayah bagaimana kabarmu
Aku rindu kepadamu

Pergi ke sawah mencari tebu
Tebus manis semanis madu
Rinduku menggebu-gebu
Sudah lama tak berjumpa denganmu

Memancing ikan di tengah danau
Di tengah danau pakai perahu
Aku rindu kepadamu
Ayah jagalah kesehatanmu

Ke laut mencari cumi-cumi
Tinta hitam untuk melindungi diri
Rindu ini besar sekali
Sudah lama ayah tak kembali

Pergi ke laut dengan perahu
Di laut menangkap ikan kerapu
Apakah ayah tahu
Aku sangat merindukanmu

Burung merpati terbang ke bawah
Hinggap gembira di pohon sena
Murung di hati terkenang ayah
Mengadap pusara ku mohon doa

Batu belah berbongkah-bongkah,
Di balik batu ular berbisa.
Ke mana kaki hendak melangkah,
Ke sana pula rindu ini terasa.

Masih payah sama teringin
Sukar dicari diberi percaya
Kasih ayah umpama lilin
Membakar diri memberi cahaya

Pergi ke laut dengan perahu
Di laut mencari cumi-cumi
Rindu ini sudah menggebu-gebu
Sudah setahun ayah tak kembali

Sarapan pagi dengan roti bakar
Habis sarapan berangkat sekolah
Sudah lama kita tak berkabar
Bagaimana kabarmu ayah

Diri berjubah sungguh bergaya
Masih bersujud bersulam taqwa
Memori ayah penyuluh cahaya
Kasih tak luput di dalam jiwa

Teh hangat baru diseduh,
Sambil melihat burung dara.
Rindu pada senyuman teduh,
Ayah memang pelipur lara.

Tumbuh peria sama berpayah
Jerih menunggu punya sembarang
Sungguh dia bernama ayah
Kasih beribu dirinya seorang

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved