Liga 1
Liga 1 Sabtu 4 September, PSIS Semarang vs Persela Lamongan, Catatan Baik Mahesa Jenar tak Menjamin
Lanjutan kompetisi Liga 1 pada Sabtu 4 September 2021, mempertemukan PSIS Semarang vs Persela Lamongan, catatan baik Laskar Mahesa Jenar tak menjamin.
TRIBUNKALTARA.COM - Lanjutan kompetisi Liga 1 pada Sabtu 4 September 2021, mempertemukan PSIS Semarang vs Persela Lamongan, catatan baik Laskar Mahesa Jenar tak menjamin.
Meskipun memiliki catatan positif saat berjumpa dengan Persela Lamongan, PSIS Semarang menyatakan itu bukan jaminan.
Terlebih, di masa pandemi Covid-19 saat ini, caretaker PSIS Semarang, Imran Nahumarury mengungkapkan, kondisi sama-sama dibawah dan berusaha bangkit.
Apalagi, dengan kehadiran Iwan Setiawan, disebutkan Imran Nahumarury, membuat tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut semakin sulit diprediksi.
Baca juga: Hasil Liga 1, Ciro Alves Kalah Bersinar dari Debutan Brasil, Persikabo Ditahan Imbang Madura United
PSIS Semarang waspada penuh untuk menghadapi kejutan Persela Lamongan dalam laga pekan 1 Liga 1 2021-2022 yang diselenggarakan Sabtu (4/9/2021) sore.
Selain minim informasi perkembangan tim Persela Lamongan, kehadiran Iwan Setiawan membuat tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut semakin sulit diprediksi.
“Kalau kita bicara Persela tentu berbeda. Musim lalu tidak bisa menjadi ukuran. Apalagi sekarang ada pelatih baru Iwan Setiawan yang memiliki banyak pengalaman,” ujar caretaker PSIS Semarang, Imran Nahumarury.
“Tentu kita waspada meskipun beberapa dari kita sudah tau terkait tim ini. Yang pasti segala persiapan sudah kami lakukan dan mudah-mudahan para pemain bisa mengaplikasikannya di pertandingan,” imbuhnya.
Dari rekam jejak, PSIS Semarang masih unggul daripada Persela Lamongan.
Dari lima kali pertemuan terakhir, Laskar Mahesa Jenar sukses mengemas empat kemenangan termasuk kemenangan terakhir 3-2 di Liga 1 2020 lalu.
Sedangkan satu pertandingan sisanya berakhir seri. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Bagi Imran Nahumarury ini catatan yang bagus, namun tidak bisa menjadi acuan.
Setelah pandemi tim dalam kondisi sama-sama dibawah dan berusaha bangkit.
“Kalau bicara target pasti kita ingin menang, tapi dalam sepak bola kita tidak pernah tahu apa yang terjadi. Yang terpenting pemain bekerja keras, fokus dan berusaha mengaplikasikan apa yang sudah dilakukan di latihan,” ucap pelatih berusia 42 tahun.
“Menurut saya itu bisa menghasilkan yang terbaik. Persela dulu dan sekarang berbeda, pelatih berbeda, pemain berbeda dan itu yang kami antisipasi,” imbuhnya.